13 Penyebab Website Lambat dan Cara Mengatasinya
Apakah Anda sedang bingung karena website Anda lambat? Anda tidak sendirian kok. Memang, lambatnya website adalah hal yang sering dikeluhkan banyak pemilik website. Alhasil, mereka berusaha mencari penyebab website lambat diakses.
Namun jangan khawatir. Pada artikel kali ini, kami tidak hanya akan menjelaskan penyebab website lambat, namun juga membagikan tips cara mengatasinya dengan benar.
Artikel ini sedang dalam proses pembaruan konten untuk menyajikan informasi yang lebih lengkap. Jangan lupa kembali lagi nanti setelah artikelnya update, ya!
13 Penyebab Website Lambat Diakses
Website adalah sesuatu yang harus dijaga performanya. Namun, ada banyak hal yang bisa membuat website Anda lemot. Beberapa masalah yang kerap menjadi penyebab website lambat adalah sebagai berikut:
1. Performa Server Kurang Optimal
Performa server adalah kunci dari kecepatan website. Server berfungsi menyimpan semua data dari website sekaligus melayani permintaan data dari pengunjung website tersebut.
Jika server yang digunakan tidak optimal, website akan menjadi lambat. Lalu, apa saja faktornya? Ada dua faktor utama: jenis server yang digunakan, dan lokasi server.
Saat ini, Apache memang merupakan server paling populer. Namun, LiteSpeed terbukti memiliki performa yang lebih baik. Dari sebuah hasil uji coba, Litespeed memberikan hasil 84% lebih cepat dari Apache. Artinya, jenis server yang Anda gunakan sangat mempengaruhi kecepatan website.
Selain itu, lokasi server juga faktor penting. Semakin jauh lokasi server dari pengunjung, semakin lama proses untuk melayani permintaan data.
Jadi, jika pengunjung Anda mayoritas dari Indonesia, sebaiknya pilih server yang berlokasi di Indonesia. Jika servernya di Amerika, bisa saja berakibat pada proses loading yang tak berkesudahan hingga adanya pesan error.
2. Salah Konfigurasi
Anda tentu tidak akan menggunakan pengaturan default untuk website Anda, bukan? Ya, melakukan konfigurasi sesuai kebutuhan memang bisa meningkatkan performa website menjadi lebih baik.
Yang perlu diingat, jika terjadi kesalahan konfigurasi, hasil yang didapat justru sebuah website yang lambat diakses.
Beberapa pengaturan yang bisa Anda modifikasi di antaranya pengaturan update, pengelolaan database, manajemen posting dan tautan.
Tidak hanya itu, kesalahan konfigurasi juga akan memunculkan pesan error. Hal ini berakibat tidak baik terhadap kepercayaan pengunjung pada website Anda.
3. Menggunakan WordPress Versi Lawas
WordPress adalah salah satu CMS (content management system) yang andal, sebuah platform yang berguna untuk mengelola konten website dengan baik.
Menggunakan versi WordPress lawas berakibat buruk. Anda akan melewatkan berbagai perbaikan yang membuat website lebih cepat. Tidak hanya itu, melewatkan fitur terbaru berarti pengelolaan konten menjadi kurang optimal.
Selain itu, dari sisi keamanan, versi terbaru selalu memberikan perlindungan terhadap serangan malware maupun tindakan peretas (hacker) dengan lebih baik.
4. Tidak Didukung CDN
CDN (Content Delivery Network) bisa membantu website untuk loading lebih cepat. Hanya saja masih banyak website yang belum menggunakannya.
CDN merupakan jaringan server global yang tersebar di berbagai negara. Dengan menggunakan CDN, setiap permintaan data akan dilayani oleh server terdekat.
Jika Anda tidak menggunakan CDN dan server Anda berada di Amerika Serikat, maka pengunjung dari Indonesia harus mengakses server yang jauh tersebut. Tentu saja loadingnya akan lama.
Tidak hanya itu, banyaknya akses ke satu server secara bersamaan tentu akan berpengaruh pada performa server tersebut, bukan?
5. Database Terlalu Besar
Menyimpan banyak data pada server akan mempengaruhi kecepatan website Anda. Contohnya, ketika Anda memiliki terlalu banyak postingan pada website yang berisi file berukuran besar.
Bahkan, tak jarang terdapat banyak data tersimpan yang sebenarnya sudah tidak lagi diperlukan. Misalnya, deleted post yang masih berada di Trash, atau beberapa plugin yang hanya Anda dinonaktifkan tanpa dihapus.
Penggunaan database yang terlalu besar juga terjadi jika Anda kerap mengumpulkan data dari pengunjung. Itulah alasan website membership rentan terhadap kendala website lambat.
6. Penggunaan Gambar tanpa Optimasi
Untuk menciptakan konten yang menarik, peran gambar sangat penting untuk memberikan ilustrasi. Banyak website yang menggunakan gambar dengan kualitas terbaik dalam setiap postingan website mereka.
Yang tidak disadari adalah sebagian besar gambar tersebut ternyata belum dioptimasi. Inilah salah satu penyebab website lambat diakses.
File gambar yang besar akan memakan banyak bandwidth dan membebani server. Ketika pengunjung mengakses konten berisi berbagai gambar berukuran besar, proses loading akan menjadi lama.
Selain itu, banyaknya penggunaan format gambar yang cenderung berukuran besar seperti GIF dan PNG juga akan mempengaruhi loading website Anda.
Oleh karena itu, Anda bisa kompres setiap gambar yang ingin Anda upload ke website Anda. Salah satu alat terbaik untuk kompres gambar adalah TinyPNG.
7. Adanya Render Blocking JavaScript
Bagi sebuah website, JavaScript berguna untuk memberikan fungsi interaktif. Website Anda akan semakin menarik dengan hadirnya konten yang dinamis.
Akan tetapi, cara kerja JavaScript berpotensi menimbulkan render block yang menjadi penyebab website loading lebih lama. Render block adalah kondisi delay di mana semua file termasuk JavaScript harus loading secara sempurna, baru ditampilkan.
Cara kerja ini memang bertujuan menampilkan halaman website yang sudah tertata rapi. Namun, pengunjung akan dibuat menunggu selama proses berlangsung dan melihat halaman kosong saja.
8. Penggunaan Konten Flash yang Berlebihan
Konten flash bisa membuat sebuah website menarik karena mampu menampilkan animasi, konten audio dan video, hingga game dengan baik. Namun, bukan berarti tanpa kendala.
Kenyataannya, penggunaan konten flash ternyata memiliki beberapa dampak negatif.
Yang utama adalah ukuran dari file flash cenderung besar sehingga akan memakan resource server Anda. Tidak hanya itu, proses download file ketika akan ditampilkan di browser juga lama.
Selain itu, konten flash terbukti kurang aman sehingga berpotensi mengganggu kestabilan website Anda.
9. Pengelolaan Cache Tidak Optimal
Caching adalah proses penyimpanan sementara file HTML supaya halaman website lebih cepat diakses untuk permintaan berikutnya. Dengan cara ini, penggunaan bandwidth lebih minimal dan proses loading menjadi lebih cepat.
Tentu saja caching yang dimaksud di sini adalah server-side caching atau proses caching di server. Server yang digunakan sangat mempengaruhi kerja dari server-side caching ini.
Tidak hanya itu, banyak pemilik website yang tidak melakukan optimasi website mereka dengan memasang cache plugin. Akibatnya, performa website menjadi kurang maksimal.
10. Terlalu Banyak Plugin
Sebagian pemilik website sering tidak menyadari bahwa telah memasang terlalu banyak plugin di website mereka.
Plugin adalah software yang memberikan fungsi tambahan agar website bekerja lebih baik. Namun, terlalu banyak plugin yang terpasang justru akan menjadi bumerang.
Semakin banyak plugin berarti semakin banyak resource yang diperlukan. Apalagi jika semua plugin berjalan bersamaan menjalankan fungsinya, proses loading website tentu akan lebih lama.
Hal ini akan diperburuk jika plugin WordPress yang digunakan sudah usang atau tidak ter-update. Kecepatan website otomatis akan terpengaruh.
11. Menggunakan Tema yang “Berat”
Tampilan website yang manis memang akan mampu menarik pengunjung. Namun, bukan berarti Anda boleh mengorbankan performa website Anda demi tampilan.
Beberapa tema dengan atribut visual dan animasi yang menarik cenderung “berat”. Alasannya, semakin banyak elemen tambahan seperti extra toolbar, slider, dan lainnya. Semua itu membutuhkan lebih banyak kode pemrograman yang pada akhirnya membuat loading website semakin lama.
Belum lagi, jika pengunjung mengaksesnya melalui ponsel menggunakan jaringan seluler dan tema yang digunakan belum mendukung mobile responsive.
12. Terlalu Banyak Iklan
Iklan bisa menjadi sumber penghasilan dari sebuah website. Namun, membanjiri website Anda dengan terlalu banyak iklan merupakan penyebab website lambat diakses.
Tidak hanya itu, memasang iklan pada website akan mempengaruhi jumlah HTTP request (permintaan data ke server).
Ada beberapa tools untuk melakukan pengecekan kondisi ini. (Akan kami bahas di bagian berikutnya). Idealnya jumlah HTTP request yang tercatat antara 30 hingga 50. Namun, jika sudah mencapai angka 400 request seperti di contoh ini, tentu akan menghasilkan performa tidak baik.
13. Banyaknya Spam
Jika terus menerus menerima pesan yang tidak jelas, Anda adalah korban spamming.
Mayoritas spam memang untuk email. Namun, saat ini sudah menyasar pada komentar di blog. Spam akan membuat pengunjung website tidak nyaman. Selain itu juga akan menurunkan kredibilitas website Anda.
Namun, yang tak kalah penting, banyaknya spam akan membebani kinerja website. Jika terus terjadi, kecepatan website bisa menurun dan upaya SEO Anda juga akan terdampak.
Cara Mengatasi Website Lambat
Nah, setelah mengetahui berbagai penyebab website lambat diakses, bagaimana cara mengatasinya?
Kami memiliki beberapa langkah mengatasinya sebagai berikut:
1. Lakukan Pengecekan Awal
Sebelum memulai dengan berbagai penanganan website yang lambat, pastikan cek kecepatan website Anda terlebih dahulu.
Anda tidak perlu melakukannya secara manual karena saat ini sudah banyak tools untuk cek kecepatan website secara gratis, seperti Pingdom, GTMetrix, Web Page Analyzer dan lainnya.
Beberapa tools memiliki fungsi yang sangat khusus, misalnya Google Mobile Website Speed Testing yang fokus ke performa website pada perangkat mobile. Jadi Anda bisa menggunakan tools sesuai dengan tujuan yang ingin Anda capai.
Selain itu, pastikan untuk melakukan pengecekan beberapa kali dengan menggunakan beberapa tools yang berbeda. Tujuannya, untuk mendapatkan gambaran lebih baik tentang performa website Anda saat ini.
2. Pastikan Performa Server Baik
Jika terbukti hasil pengecekan menunjukkan website lambat, Anda bisa memulai dengan memastikan performa server.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, server kadang merupakan sumber masalah utama. Pastikan selalu memilih server hosting yang baik untuk website Anda. Sebab, masing-masing penyedia layanan memiliki kualitas server dan teknologi yang berbeda.
Server yang baik dan teknologi terbaru yang digunakan akan membuat performa website menjadi optimal.
Selain itu, pastikan untuk memilih server yang dekat dengan lokasi pengunjung Anda. Bagi Anda yang mayoritas konsumennya berasal dari Indonesia, pilihlah layanan web hosting yang lokasi servernya di Indonesia.
3. Gunakan CDN
Menggunakan CDN untuk sebuah website yang memiliki banyak konten adalah keputusan tepat.
Banyak contoh yang menunjukkan bahwa penggunaan CDN bisa meningkatkan kecepatan website hingga 362%!
Ketika menggunakan CDN, file statis Anda berupa gambar, flash, file CSS, JavaScript dan lainnya akan disimpan pada cache server CDN. Lalu, akan didistribusikan ke berbagai lokasi server di seluruh dunia.
Ketika ada yang mengunjungi website Anda, maka CDN akan mengarahkan mereka untuk mengunjungi server terdekat dari lokasi mereka berada. Dengan kondisi ini, setiap permintaan tidak harus membebani server utama. Selain itu, tentu akan lebih cepat karena lokasi server dekat.
4. Optimasi Gambar
Melakukan optimasi gambar berarti menggunakan gambar dengan kualitas terbaik tanpa membebani website.
Terdapat beberapa cara untuk melakukan optimasi gambar yaitu dengan melakukan kompres, resize, dan memilih format gambar yang tepat.
Saat ini, melakukan kompres gambar bisa dilakukan dengan mudah berkat adanya tools gratis yang tersedia. Tools tersebut bisa Anda gunakan secara online sehingga tidak perlu repot melakukan instalasi. Contohnya adalah TinyPNG, dan ILoveIMG.
Bahkan Anda pun bisa melakukan kompresi otomatis menggunakan plugin WordPress seperti Smush dan lainnya.
Di sisi lain, optimasi dengan cara resize bertujuan membuat gambar yang ditampilkan memiliki ukuran atau resolusi yang tepat. Tidak hanya terkait estetika saja, namun resolusi yang terlalu besar akan menyebabkan proses loading yang lambat.
Yang tidak kalah penting adalah memilih format gambar yang tepat. Saat ini terdapat empat jenis file gambar yang paling populer digunakan untuk website yaitu PNG, JPG dan GIF yang tersusun dari pixel, dan SVG yang merupakan vektor.
Masing-masing memiliki karakteristik sendiri seperti terlihat di tabel berikut:
PNG | JPG | GIF | SVG | |
Vektor | ❌ | ❌ | ❌ | ✅ |
Raster (Pixel) | ✅ | ✅ | ✅ | ❌ |
Transparansi | ✅ | ❌ | ✅ | ❌ |
Animasi | ✅ | ❌ | ✅ | ✅ |
Lossy | ✅ | ❌ | ❌ | ❌ |
Secara singkat, jika ingin menampilkan logo atau pola dengan efek transparan, PNG bisa Anda gunakan. Sebaliknya, untuk foto menggunakan JPG tentu lebih sesuai.
Penjelasan lengkap tentang solusi cara mengatasi website lambat bisa Anda temukan pada eBook: 20+ Tips Membuat WordPress Super Cepat. Mulai dari cara optimasi pada server, resource, konfigurasi hingga pengelolaan plugin dan tema yang bisa Anda download secara gratis.
Kerugian Memiliki Website Lambat
Jika tidak segera ditangani, website yang lambat akan menyebabkan kerugian bagi Anda.
1. Dampak Buruk Bagi SEO
Bagi mesin pencari seperti Google, kecepatan website akan menjamin kenyamanan pengguna. Oleh karena itu, faktor kecepatan mendasari algoritma ranking yang mereka terapkan.
Jika website Anda lambat, Google tidak akan memprioritaskannya di hasil pencarian. Dengan kondisi ini, akan semakin sulit bagi Anda untuk bersaing dengan kompetitor dalam menarik pengunjung.
2. Penurunan Trafik
Berdasarkan sebuah penelitian, konsumen hanya bersedia di website Anda selama 3 detik. Jika loading terlalu lama, 57% dari mereka akan langsung pergi. Yang mengkhawatirkan, 80% diantaranya tidak akan pernah kembali.
Jika hal seperti ini terus terjadi, maka website Anda akan mengalami penurunan trafik atau jumlah kunjungan.
3. Rendahnya Conversion Rate
Conversion rate adalah persentase pengunjung yang akhirnya melakukan pembelian produk melalui website Anda.
Sebuah website yang lambat akan menurunkan jumlah transaksi pembelian. Berdasarkan sebuah survey, 67% konsumen di Inggris dan 51% konsumen di Amerika memilih tidak jadi membeli produk jika websitenya lambat.
Berapa lama delay yang menyebabkan konsumen memutuskan pergi? Hanya 2 detik saja. Artinya, setiap perbaikan peningkatan kecepatan website Anda akan memberikan dampak yang sangat besar.
4. Menurunnya Pendapatan
Jika website Anda lambat, jumlah pengunjung akan berkurang dan minat pembeli juga akan menurun. Akibatnya, pendapatan dari bisnis online Anda tidak akan sesuai harapan.
Singkat kata, tiap detik sangat berharga untuk sebuah website bisnis.
Itulah pelajaran yang bisa diambil dari Amazon di tahun 2013. Saat itu, website perusahaan retail terbesar di dunia tersebut mengalami gangguan (downtime). Karena website lambat diakses, transaksi pembelian tidak dapat dilakukan dengan baik.
Akibatnya, kerugian yang dialami karena insiden tersebut ditaksir hingga 1,6 milyar dollar untuk tiap detik website mereka mengalami loading lambat.
Sudah Siap Mengatasi Penyebab Website Lambat?
Anda sudah belajar banyak tentang penyebab website lambat diakses, mulai dari pemilihan server hingga ke banyaknya spam.
Kabar baiknya, Anda sudah mengetahui cara mengatasi permasalahan tersebut dengan baik. Kami sudah menjelaskan beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk membuat Anda lebih mudah diakses.
Dengan menerapkan semua langkah tersebut diharapkan pengunjung website Anda kian banyak, conversion rate Anda tetap tinggi dan pendapatan Anda dari bisnis online kian bertambah.
Semoga informasi yang kami sampaikan bermanfaat. Jika masih ada pertanyaan, jangan sungkan untuk meninggalkan di kolom komentar. Jangan lupa juga subscribe untuk mendapatkan informasi seputar hosting dan WordPress tutorial dari kami.