Apa Itu API (Application Programming Interface)? Simak Pengertian dan Cara Kerjanya

API adalah antarmuka yang berfungsi sebagai penghubung antara sebuah aplikasi dan aplikasi lainnya, atau antara klien dan server, untuk memungkinkan integrasi fitur tanpa harus menambahkan data secara manual.

Mudahnya, peran API seperti seorang interpreter atau penerjemah yang membantu dua orang dari negara dan bahasa yang berbeda untuk saling berkomunikasi.

Fungsi API ini sangat penting dalam aplikasi, karena bisa membantu mengomunikasikan produk atau layanan Anda dengan layanan lain tanpa harus repot mengimplementasikannya dari nol.

Nah, untuk membantu Anda lebih memahami apa itu API, kami sudah menyiapkan artikel ini yang akan membahas pengertian API, cara kerja, fungsi API dan manfaatnya, serta berbagai jenisnya. Selamat membaca!

Download Istilah-Istilah Web Development untuk Pemula

Pengertian API

Kepanjangan API adalah Application Programming Interface, yang dalam bahasa Indonesia berarti Antarmuka Pemrograman Aplikasi.

Kegunaan API yaitu sebagai perantara bagi beberapa aplikasi atau klien dan server, baik pada satu platform yang sama maupun lintas platform, agar bisa saling berkomunikasi.

API menciptakan integrasi agar fitur-fitur di antara dua aplikasi tersebut bisa saling terkoneksi dan ditampilkan di masing-masing aplikasi.

Jadi, nantinya, suatu aplikasi bisa mengakses fitur, layanan, data, atau OS aplikasi lain yang terhubung dengannya.

Keberadaan API tentunya sangat membantu meningkatkan fleksibilitas dalam menyederhanakan desain, administrasi, penggunaan, serta menghadirkan peluang untuk berinovasi.

Ya, inovasi untuk website atau aplikasi sangatlah penting demi bisa bersaing di pasar digital, dan API hadir untuk memenuhi tugas tersebut.

Selain untuk aplikasi sendiri, API juga sangat berguna untuk membantu programmer menyederhanakan proses pengembangan aplikasi, yang pada akhirnya bisa meningkatkan efisiensi waktu dan biaya.

Bagi programmer maupun web developer, API mempermudah tugas dan pekerjaan karena bisa digunakan sebagai alat komunikasi dengan bahasa pemrograman yang berbeda.

Developer tidak perlu menyediakan semua datanya sendiri, cukup mengambil data dari platform lain melalui API.

Selanjutnya, setelah menjelaskan apa itu API, kami akan membahas kegunaan dan manfaatnya.

Kegunaan dan Manfaat API

API secara khusus sangat membantu bagi para developer. Sebab, API bisa meningkatkan efisiensi waktu, fleksibilitas, dan menghemat biaya. Selain itu, ada juga sejumlah kegunaan lainnya.

Berikut manfaat API:

1. Mempermudah Pembuatan Aplikasi Fungsional

Penggunaan API sangat diperlukan untuk membuat aplikasi yang fungsional dan kompleks. Sebab, aplikasi yang dikembangkan berdasarkan API akan otomatis memiliki fitur yang diberikan oleh aplikasi tujuan, tanpa perlu menambahkan datanya secara manual. 

Contohnya begini.

Pada aplikasi transportasi ojek online yang memberikan banyak layanan, pasti akan sangat membutuhkan fungsionalitas maps. Nah, di sini, developer aplikasi transportasi/ojek online tidak perlu membuat aplikasi maps sendiri, cukup mengambil data dari Google Maps.

salah satu contoh api adalah google maps

2. Efisiensi Pengembangan Aplikasi

Baik developer maupun pengguna aplikasi pasti ingin bisa menggunakan berbagai platform dengan mudah.

Kemudahan ini bisa dicapai dengan komunikasi yang baik antar aplikasi. Di sini, kegunaan API adalah, developer tidak perlu repot membangun komunikasi dengan aplikasi yang ingin dihubungkan.

Kemudian, API juga berguna jika developer ingin membangun aplikasi lintas platform dengan berbagai layanan sekaligus, seperti aplikasi/website pemesanan tiket online.

Mereka cukup melakukan integrasi dengan masing-masing layanan, misalnya maskapai penerbangan. Jadi, developer tidak perlu komunikasi manual untuk menanyakan harga dan ketersediaan seat di pesawat.

3. Meringankan Beban Server

Semua data yang dibutuhkan di server tidak perlu disimpan secara keseluruhan karena sudah ada API. Cukup minta API untuk memperoleh data terbaru dari server aplikasi sumber.

Kemudahan ini tentu akan sangat membantu karena server tidak akan terbebani dan meminimalkan down-time website.

Dampak positifnya juga tentu akan signifikan, karena server yang down bisa menurunkan performa website dan membuat pengunjung website menjadi kurang nyaman.

Jadi, ringannya beban server ini juga akan menguntungkan bagi pemilik website, juga pengunjung website yang akan merasa lebih nyaman saat mengakses website.

Jenis-Jenis API

API dikelompokkan berdasarkan hak aksesnya. Seperti yang sudah kami bahas tadi, API adalah antarmuka yang berperan sebagai penghubung. Dalam hal ini, API diberi hak khusus yang membatasi sejauh mana hubungan tersebut bisa dibuat.

Jenis-jenis API yang umum digunakan adalah:

1. Public API

Sesuai namanya, Public API adalah jenis API yang boleh digunakan oleh siapa saja di berbagai platform. Public API juga sering disebut sebagai Open API, dan merupakan yang paling sering digunakan.

Kalau Anda adalah developer, Anda bisa langsung mendaftarkan atau memanfaatkannya pada aplikasi Anda.

2. Private API

Berkebalikan dengan Public API yang bisa digunakan oleh siapa saja, Private API tidak boleh digunakan secara umum. Jenis API ini biasanya digunakan untuk keperluan pribadi atau internal dalam pengembangan aplikasi tertentu.

Sebagai contoh yaitu API dari backend yang digunakan mengakses frontend suatu website.

3. Partner API

Partner API boleh digunakan secara umum, tapi hanya bagi pihak yang bekerja sama dan memilik izin untuk menggunakannya.

Seperti Public API, proses pendaftaran kepada penyedia API harus dilakukan lebih dulu. Kemudian, penggunaanya juga hanya diperbolehkan untuk aplikasi tertentu sesuai perjanjian.

4. Composite API

Terakhir, Composite API adalah jenis API yang menyimpan data dari banyak server atau hosting di satu tempat.

Tentu saja, jenis ini bisa membantu menghemat waktu dan sangat menguntungkan user karena benar-benar mempersingkat pekerjaan, yaitu cukup dengan satu kali akses untuk memperoleh sejumlah data.

Baca Juga: Apa Itu RESTful API? Bagaimana Cara Kerjanya?

Cara Kerja API

Setelah memahami apa itu API dan jenis-jenisnya, sekarang kami akan membahas cara kerja API.

Dalam prosesnya melakukan pekerjaan, API akan melakukan beberapa tahapan dari awal hingga memberikan hasil.

Berikut cara kerja API:

  1. Aplikasi mengakses API. Pertama, API akan memulai pekerjaannya saat pengguna membuka aplikasi. Misalnya, pengguna membuka aplikasi pemesanan tiket online dan ingin mengakses tujuan tertentu. Di sini, aplikasi akan mengakses API maskapai penerbangan yang sudah dihubungkan.
  2. API membuat permintaan ke server. Setelah aplikasi berhasil mengakses alamat API, permintan akan diteruskan ke server maskapai. Jadi, API akan menyampaikan bahwa aplikasi membutuhkan data untuk tanggal dan tujuan penerbangan yang diminta. 
  3. Server merespons API. Setelah data ditemukan sesuai permintaan, server akan kembali ke API, lalu memberikan data berupa ketersediaan tempat duduk, waktu keberangkatan, dan lainnya.
  4. API memberikan hasil ke Aplikasi. Terakhir, informasi akan diberikan ke aplikasi yang diakses pengguna. Proses ini terjadi bersama permintaan ke maskapai yang lain; jadi, terkadang aplikasi bisa menampilkan jadwal dari berbagai maskapai sekaligus dalam satu kali permintaan.

Jadi, API Adalah…

Selesai! Anda sudah mempelajari apa itu API, manfaatnya, dan cara kerjanya. Tidak bisa dipungkiri, API merupakan solusi yang sangat berguna dalam berbagai hal dan hampir bagi semua orang, baik untuk developer maupun pengguna.

Pasar global dan pasar digital yang terus berkembang saat ini turut mengharuskan para developer untuk terus bersaing mengembangkan aplikasi yang mudah digunakan, dan bisa dikembangkan seefisien mungkin.

Nah, API atau Application Programming Interface bisa membantu mewujudkan semua ini, termasuk untuk membantu mendorong inovasi.

Semoga, setelah membaca artikel ini, Anda sudah memahami definisi API dan hal-hal dasar tentangnya. Kalau masih ada pertanyaan atau informasi yang ingin disampaikan, silakan sampaikan melalui kolom komentar di bawah ini, ya.

Author
Penulis

Faradilla A.

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.