Apa itu rendering: jenis, cara kerja, dan rekomendasi tool

Bagi web designer atau digital artist, konsep rendering mungkin sudah sangat familiar. Proses ini hampir tidak terpisahkan dari seni digital, yang berfungsi untuk menyelesaikan desain grafis menjadi hasil akhir.

Di artikel ini, Anda akan mempelajari apa itu rendering dalam seni digital, cara kerja, dan jenis-jenisnya. Kami juga akan membagikan rekomendasi tool rendering terbaik yang layak Anda coba.

Rendering adalah proses finalisasi gambar digital atau model 3D dengan menggunakan software komputer. Melalui proses ini, pengguna bisa menggabungkan berbagai elemen visual, seperti bayangan, efek pencahayaan, hingga tekstur, untuk menyelesaikan hasil akhirnya. Rendering digunakan untuk berbagai proyek digital, termasuk video game, film animasi, dan desain arsitektur.

Dalam proses pembuatan karya seni digital statis, rendering memerlukan perhitungan matematis melalui aplikasi software, juga metode manual di mana seniman menyelesaikan karyanya dengan tangan.

Meskipun konsepnya agak rumit, saat ini sudah ada berbagai tool yang tersedia untuk mempermudah prosesnya.

Jenis-jenis rendering

Bagian ini akan menjelaskan dua teknik rendering dalam seni digital:

Rendering real-time

Rendering real-time biasanya dilakukan dalam pengembangan game untuk membuat grafik gerak interaktif, karena bisa menghasilkan gambar secara langsung.

Sistem rendering dianggap sebagai real-time kalau bisa memproses sekitar 15 frame per detik (FPS) atau lebih.

Apabila menggunakan graphic card dengan spesifikasi yang lebih rendah, proses rendering akan lebih lambat. Jadi, biasanya diperlukan hardware grafis khusus dan proses pra-kompilasi data yang tersedia untuk meningkatkan performa rendering real-time.

Pre-rendering

Teknik pre-rendering utamanya digunakan dalam industri film, yang memerlukan gambar dan efek yang sangat realistis.

Pre-rendering tidak mengandalkan kartu grafis khusus, tapi memanfaatkan unit pemrosesan pusat multi-core untuk penghitungan gambar.

Menggunakan teknik ini, gambar dirender lebih awal, tapi prosesnya mungkin lebih lama tergantung pada kerumitan gambar dan kemampuan pemrosesan rendering sistem.

Selain itu, baik rendering real-time maupun pre-rendering juga menggunakan teknologi populer lainnya, seperti:

  • Ray tracing – menyimulasikan cahaya alami menggunakan algoritma tertentu dan menghasilkan sinar virtual yang tampak nyata, seperti menambahkan bayangan dan pantulan pada suatu objek.
  • Scanline – algoritma yang mampu dengan cepat menciptakan gambar yang didasarkan pada baris, bukan piksel. Hanya memproses area di dalam bidang kamera.
  • Radiosity – menyimulasikan pantulan cahaya dari permukaan yang menyebar, yang menyiratkan bahwa setiap piksel memiliki warna sendiri dan menghasilkan atau menyerap cahaya.

Cara kerja rendering

Proses rendering bergantung pada apakah objek digital berupa gambar dua dimensi atau video. Kami akan menjelaskan cara kerja rendering dalam 3 tahap:

  1. Pengeditan gambar – menggunakan berbagai lapisan yang mewakili komponen gambar tertentu, seperti latar belakang dan objek fokus. Kemudian, setiap lapisan gambar akan digabungkan untuk menghasilkan gambar akhir, yang disimpan sebagai satu file.
  2. Pengeditan video – pengguna menghasilkan urutan video menggunakan sumbu waktu (time axis) untuk menyelaraskan setiap trek, di mana lapisan seperti teks dan grafik diproses untuk kali pertama secara terpisah. Kemudian, setiap file diintegrasikan ke dalam video yang bisa diputar selama tahap rendering video terakhir.
  3. Pembuatan objek grafis – dibuat untuk memvisualkan data mentah yang ditulis dalam bahasa markup, seperti HTML, SVG, dan XML. Data mentah diproses menggunakan program rendering yang berbeda untuk membuat objek akhir, di mana deskripsinya menentukan tampilan geometris dan dimensi yang terkait dengan elemen grafis, seperti warna, sumber cahaya, dan tekstur.

Rekomendasi aplikasi rendering terbaik

Beberapa program rendering dibuat khusus untuk industri tertentu karena banyak seniman dan desainer yang menggunakan teknik berbeda. Di samping itu, perangkat grafis juga banyak yang dibuat khusus untuk objek modeling 3D yang kompleks.

Nah, berikut adalah rekomendasi tiga aplikasi rendering terbaik yang layak dipertimbangkan.

1. Unity

  • Dibuat untuk: pengembang game
  • Harga: freemium (paket berbayar mulai dari $2.040/tahun, atau sekitar Rp33,5 juta)

Unity adalah salah satu tool yang paling populer untuk membuat dan menjalankan konten 3D secara real-time. Aplikasi ini memiliki sistem render yang canggih dan kompatibel dengan berbagai perangkat, termasuk desktop, ponsel, dan konsol game.

Dengan pilihan tool yang beragam, developer dari segala tingkat keahlian bisa menggunakan software ini dengan mudah. Game-game populer seperti Among Us, Pokemon Go, dan Genshin Impact dibuat dengan Unity.

Selain itu, aplikasi ini memiliki lebih dari 11.000 aset berkualitas, beberapa di antaranya tersedia gratis.

Fitur utama:

  • Library tool khusus – menyediakan berbagai tool grafis 2D dan 3D yang canggih untuk membantu pengguna menciptakan gaya artistiknya sendiri, apa pun proyeknya.
  • Aset yang bisa digunakan kembali – menghemat waktu pengembangan saat membuat grafik.
  • API yang canggih – menyediakan API scripting unity bagi pengguna untuk mengakses fitur yang paling sering digunakan atau fitur tertentu sehingga mempermudah alur kerja.
  • Integrasi lintas platform – kompatibel dengan berbagai sistem operasi, mulai dari Microsoft Windows dan PS4 hingga Android.

2. Blender

homepage website tool rendering blender
  • Dibuat untuk: seniman individu dan studio film
  • Harga: gratis

Blender adalah software grafis komputer open-source yang bisa digunakan secara gratis. Aplikasi ini mendukung semua jenis pekerjaan grafis 3D, seperti pengeditan video, pelacakan gerakan, dan simulasi sehingga cocok untuk membuat segala jenis animasi, seni digital, dan efek visual.

Blender juga menyediakan rangkaian tool pemodelan yang lengkap untuk membentuk, mengubah, dan menyesuaikan model Anda dengan mudah. Selain itu, Blender ada banyak komunitas Blender yang bisa membantu Anda mempelajari fitur dan kemampuan software ini atau memamerkan proyek Anda.

Fitur utama:

  • Open-source – buat kode Anda sendiri atau edit kode yang ada untuk meningkatkan fungsionalitas dan pengalaman pengguna.
  • Motion path – visualkan gerakan objek dengan kurva dan bentuk yang kompleks menggunakan sistem animasi berbasis titik.
  • Node geometri – ubah objek 3D tanpa harus membuatnya dari nol.
  • Tool animasi yang canggih – menyediakan editor pose, animasi non-linear (NLA), dan kinematika maju atau terbalik untuk mengubah karakter statis menjadi objek animasi.

3. Maya

halaman produk software rendering maya
  • Dibuat untuk: animator dan seniman 3D
  • Harga: premium (paket berbayar mulai dari $1.785/tahun atau sekitar Rp29,5 juta)

Dikembangkan oleh Autodesk, Maya adalah salah satu aplikasi grafis 3D terbaik untuk menciptakan karakter realistis dan efek visual khusus. Aplikasi ini menyediakan berbagai tool animasi, termasuk rendering interaktif dan simulasi dinamis, dengan lingkungan virtual yang stabil.

Kerennya lagi, dengan editor nonlinier berbasis klip, Anda bisa berpindah-pindah di antara beberapa klip dan mengatur operasi waktu, seperti waktu mulai atau berhenti dan kecepatannya.

Fitur utama:

  • Ekstensi Bifrost – membantu pengguna membuat simulasi atau efek yang akurat, seperti asap, salju, atau ledakan, dalam lingkungan pemrograman visual.
  • Integrasi Arnold RenderView – menyediakan editor WYSIWYG untuk mengubah adegan dalam real-time, termasuk simulasi bahan, kamera, dan bayangan.
  • Dukungan live link Unreal – pengguna bisa merekonstruksi data animasi dari Maya ke Unreal secara real-time.
  • Tool perawatan interaktif – menghasilkan rambut dan bulu yang realistis untuk karakter Anda.

Jadi, sudah tahu apa itu rendering?

Rendering adalah tahap akhir dari proses pembuatan gambar atau video digital. Seluruh proses ini dilakukan dengan software untuk menghasilkan visual yang realistis atau bergaya khusus dari model 2D atau 3D, serta membantu seniman meningkatkan efisiensi alur kerjanya.

Rendering bisa dilakukan dengan pra-rendering dan rendering real-time; yang cara kerjanya akan berbeda tergantung pada objeknya.

Contohnya, kalau Anda ingin merender video, setiap file akan digabungkan menjadi file video yang bisa diputar dengan menggunakan aplikasi pengeditan. Anda bisa menyinkronkan setiap trek untuk membuat hasil akhir melalui proses pra-rendering.

Selain itu, kami sudah merekomendasikan tiga aplikasi rendering terbaik untuk berbagai jenis pekerjaan: Unity, Blender, dan Maya. Setiap software menyediakan berbagai tool yang canggih, mulai dari 3D sculpting hingga motion path.

Mudah-mudahan artikel ini bisa membantu Anda lebih memahami apa itu rendering digital, ya. Selamat mencoba!

Author
Penulis

Faradilla A.

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.