11+ Website Inspirasi Footer Design Terbaik (2024)
Tahukah Anda bahwa footer design termasuk bagian website yang mendapat perhatian paling banyak oleh pengunjung?
Ketika membuka website, memang header adalah hal yang pertama menyambut Anda. Karena itu, mungkin agak mengejutkan jika Anda mengetahui bahwa sebenarnya bagian atas 20% lebih sedikit dilihat daripada footer.
Bisa jadi, alasannya karena pengunjung terlalu malas menunggu header selesai loading. Alhasil, mereka memilih langsung scroll untuk menengok-nengok isi website.
Ini artinya, akan menjadi kerugian besar jika Anda meremehkan kehadiran footer. Karena itu, penting untuk membuat footer design terbaik yang mampu mengoptimalkan kinerja website.
Nah, melalui artikel ini, Anda akan mengetahui contoh footer design terbaik yang layak dijadikan bahan inspirasi dan referensi.
Apa Itu Footer?
Anda pasti sudah pernah menjumpai footer pada website. Namun, sebenarnya apa sih pengertian footer?
Yap, seperti namanya, footer ibarat kaki website. Footer selalu ada pada setiap akhir halaman website.
Footer adalah bagian paling bawah dari sebuah halaman website. Tepatnya setelah body website.
Mengapa Footer Penting?
Ketika tak kunjung menemukan informasi tertentu pada sebuah desain website, apa yang Anda lakukan sebelum memutuskan beranjak ke website lain?
“Kemungkinan, saya akan scroll sampai ke ujung bawah website untuk memastikan informasi yang saya inginkan benar-benar tidak ada di sana.“
Nah, itu artinya footer menjadi harapan terakhir pengunjung ketika mereka tidak menemukan apa yang mereka cari pada website.
Dengan kata lain, area ini adalah kesempatan emas untuk menahan pengunjung supaya tetap menjelajahi website Anda.
Selain itu, footer juga memberikan manfaat seperti:
- Meningkatkan brand awareness;
- Memberikan informasi tambahan yang cukup penting seperti disclaimer, privacy policy, dan lain-lain;
- Memasang tautan atau navigasi untuk mengarahkan pengunjung ke halaman lainnya;
- Meningkatkan user experience sehingga spend time meningkat;
- Meningkatkan konversi melalui tombol Call-to-Action;
- Menjaring leads.
Setelah memahami pentingnya footer, Anda pasti ingin mengetahui contoh footer design terbaik saat ini, kan? Nah, kami akan mengulas ini pada poin selanjutnya.
11+ Website Inspirasi Footer Design Terbaik
Berikut 11+ website inspirasi footer design yang layak Anda coba.
1. Tombol CTA
Fokus Footer Design: Meningkatkan konversi dengan menonjolkan tombol CTA
Apa yang pertama kali Anda lihat saat menjumpai footer design Walking Men?
Kemungkinan besar, perhatian Anda langsung tersedot pada tombol Call-to-Action (CTA) yang berada di tengah footer. Tombol tersebut nampak mencolok di atas latar putih yang cukup luas dari footer design ini.
Apalagi, Walking Men juga memasang kalimat ajakan ‘Come walk with us’ yang eye-catching dan memperkuat kesan friendly.
Nah, contoh footer design seperti ini sangat cocok bagi Anda yang mengutamakan konversi website. Nyatanya, tombol CTA pada footer mampu meroketkan konversi hingga 50%, lho!
Namun, jika Anda ingin memakai footer design ini, kami sarankan untuk memahami tips membuat CTA terbaik. Dengan begitu, Anda akan lebih lihai dalam membuat desain tombol CTA yang paling sesuai untuk website Anda.
2. Opt-in Form
Fokus Footer Design: Mengumpulkan kontak leads dengan opt-in form
Ada berbagai jalan untuk menggenjot konversi serta brand awareness. Salah satu caranya yaitu rutin mengirimkan update perusahaan melalui email leads.
Jika Anda menginginkan cara ini, footer design seperti milik Orbit Media ini cocok untuk website Anda, lho. Mengapa begitu?
Alasannya, Orbit Media memasangkan opt-in form untuk mengumpulkan kontak leads. Calon pelanggan hanya perlu memasukkan email mereka dan secara otomatis, buku kontak akan semakin menggemuk.
Nah, footer memanglah area yang strategis untuk opt-in form. Kira-kira, apa ya alasannya?
Orang-orang yang scroll hingga ke akhir website biasanya memiliki minat lebih akan informasi. Karena itu, opt-in form akan membantu mereka supaya lebih mudah mendapatkan update info melalui email. Informasi tersebut akan semakin memikat pengunjung untuk menggunakan produk Anda.
3. Menu Utama
Fokus Footer Design: Memasang menu utama dan meningkatkan angka download
Apakah Anda memiliki aplikasi buatan sendiri dan ingin memudahkan siapapun untuk mendownload-nya melalui website Anda?
Kalau iya, coba amati strategi yang Roblox lakukan pada footer design mereka. Oh iya, Roblox merupakan platform game online yang memungkinkan siapapun membuat game sesuai imajinasinya.
Oke, kembali ke footer design Roblox. Hal paling menarik yang bisa Anda temukan yaitu Roblox menempatkan menu utama pada bagian footer alih-alih header.
Ini akan mendorong pengunjung untuk scroll hingga ke akhir sampai menemukan menu utama. Sebelum mencapai ujung, pengunjung mau tidak mau pasti menjumpai beberapa tombol download aplikasi.
Ibarat sekali mendayung dua pulau terlampui, Roblox pun berhasil memberikan menu yang pengunjung cari sekaligus mengarahkan mereka mendownload aplikasi.
4. Informasi Pendukung yang Lengkap
Fokus Footer Design: Memberikan informasi pendukung yang super lengkap
Bisnis Anda memiliki cukup banyak layanan atau informasi tambahan?
Tentunya, menjadi dilema jika memajang daftar layanan atau kolom informasi yang cukup banyak pada bagian header, sidebar, ataupun body. Selain bisa memecah fokus pengunjung, website jadi terlihat cerewet.
Oleh sebab itu, footer menjadi area yang pas untuk melengkapi informasi.
Footer memberikan informasi pendukung seperti daftar kontak, jenis layanan, social media button, bahkan hingga ajakan berlangganan newsletter.
Ini tidak hanya akan memberi informasi tambahan kepada pengunjung, namun juga membukakan pintu navigasi menuju halaman lain. Dengan begitu, informasi yang sampai kepada audiens akan lebih maksimal.
5. Sub Footer
Fokus Footer Design: Memberikan informasi dan menu yang super lengkap, serta mengumpulkan kontak lead
L’Oréal Paris mungkin memiliki footer dengan informasi sekaligus fitur paling lengkap.
Pada footer L’Oréal Paris, Anda menjumpai adanya opt-in form, social media button, copyright, menu footer, bahkan sub footer. Tak lupa, terdapat tombol back to top sehingga pengunjung tak perlu scroll ke atas secara manual.
Sampai sini, mungkin Anda bertanya-tanya, apa sih sub footer itu?
Nah, sub footer adalah baris terakhir sebelum footer selesai. Pada L’Oréal Paris, Anda menjumpainya sebagai area yang diisi dengan baris menu serta copyright.
Menggunakan sub footer, menu tambahan bisa tampil selengkap mungkin tanpa membuat footer terlihat sesak. Menarik, bukan?
6. Kelompok Informasi
Fokus Footer Design: Menyajikan informasi lengkap tanpa membingungkan audiens
Pernahkah Anda bertanya-tanya, akankah pengunjung bingung ketika melihat beragamnya pilihan informasi pada footer website? Seperti menu tambahan, privacy policy, opt-in form, dan lain-lain.
Akibatnya, pengunjung bisa jadi hanya melihat footer secara sekilas. Informasi yang tersampaikan pun kurang maksimal.
Nah, untuk meminimalisir kebingungan pengunjung, strategi footer yang Makeup lakukan ini cukup keren. Makeup menegaskan pembagian kelompok informasi dengan memberikan garis pemisah.
Garis bantu ini akan membantu pengunjung dalam membedakan sekaligus mengidentifikasi setiap kelompok informasi. Seperti yang Makeup lakukan untuk memisahkan kolom opt-in form, menu tambahan, social media button, dan filter.
Di bawah keempat kelompok informasi itu, Makeup juga menambahkan copyright serta widget alih bahasa. Footer pun menjadi semakin lengkap dan cukup membantu pengunjung.
7. Filter Produk
Fokus Footer Design: Memudahkan pengunjung mencari produk yang diinginkan
Apakah Anda memiliki website toko online dengan produk variatif?
Barangkali, footer website Smalley ini layak Anda jadikan referensi. Pasalnya, Smalley memanfaatkan area footer untuk meletakkan widget filter produk.
Sebagai informasi, Smalley merupakan perusahaan penyedia suku cadang untuk kebutuhan manufaktur. Mereka menyediakan berbagai variasi ring dan pegas dengan beberapa macam ukuran.
Nah, dengan menyematkan filter produk pada footer, pengunjung akan terbantu saat mencari produk. Eitss, kenapa ya harus di footer?
Yap, umumnya, filter produk memang ada pada area sidebar. Namun, menambahkannya pada area footer juga akan cukup bermanfaat.
Alasannya, footer akan selalu terlihat pada setiap halaman website. Sehingga, pengunjung dapat selalu menggunakan filter produk yang berada pada bagian footer.
8. Site Link
Fokus Footer Design: Menyediakan pilihan menu lengkap dengan tampilan minimalis dan mencantumkan informasi hukum website
Ingin menyajikan banyak pilihan menu namun dalam tetap tampilan yang minimalis?Kalau begitu, sebaiknya Anda mengadaptasi footer milik Isitwp. Alih-alih menampilkan listicle menu, IsitWP memasang site link dalam bentuk drop down menu.
Dengan drop down menu, footer memiliki sisa ruang yang cukup luas sehingga footer tidak terlihat ramai. Sisa ruang ini juga bisa Anda manfaatkan untuk meletakkan informasi yang lain, seperti tagline perusahaan.
Hal lain yang menarik, kita bisa melihat Isitwp memasang informasi hukum pada bagian akhir footer design mereka. Terlihat jelas, Isitwp ingin menampilkan informasi yang penting ini tanpa merusak fokus pengunjung terhadap konten utama website.
Nah, Anda bisa menjadikan strategi ini sebagai inspirasi untuk meletakkan copyright, disclaimer, ataupun informasi legal lainnya pada bagian footer. Dengan begitu, pengunjung tetap mudah menemukannya dan tampilan website pun lebih maksimal.
9. Transisi Warna
Fokus Footer Design: Meningkatkan user experience pengunjung
Ingin footer design website yang interaktif? Cobalah tengok website Fandom.
Membawa konsep penuh semangat dan energi, perusahaan penyedia informasi hiburan ini memoles footer-nya dengan warna terang.
Yang paling menarik, Fandom cukup memerhatikan user experience pengunjung dengan memberikan sentuhan transisi warna. Tulisan-tulisan di dalam footer akan berubah warna ketika Anda mengarahkan cursor ke sana.
Selain menonjolkan kesan fun, efek transisi warna juga membantu audiens memastikan mereka mengklik menu yang tepat.
Tak lupa, Fandom juga memajang tombol download yang cukup mencolok pada footer-nya. Ini akan sangat memudahkan pengunjung untuk mendownload aplikasinya.
10. Animasi
Fokus Footer Design: Menyajikan informasi lengkap, meningkatkan brand awareness, serta meningkatkan user experience audiens
Bluestag barangkali menjadi salah satu footer website paling ‘kosong’ yang pernah Anda lihat. Nampak di atas, Bluestag memiliki ruang yang cukup luas pada area tengah footer mereka.
Eitss, meski begitu, bukan berarti Bluestag tidak mampu menampilkan informasi yang lengkap pada footer mereka, ya!
Agak berbeda dengan kebanyakan footer, Bluestag membawa konsep animasi. Widget-widget juga diatur secara interaktif. Seperti tombol CTA, Google reviews, bahkan terdapat settingan night/light mode.
Dengan konsep animated footer, pengunjung akan betah berlama-lama pada footer. Sebab, kemungkinan audiens akan memainkan satu per satu widget. Alhasil, ini pun akan membuka pintu informasi kepada audiens.
Tak hanya itu, Bluestag juga meningkatkan brand awareness dengan menganimasikan logo perusahaan pada footer. Rusa biru terlihat terus menerus berlari, menciptakan kesan melekat pada pikiran audiens.
11. Recent Blog Post
Fokus Footer Design: Memberikan navigasi menuju info terbaru
Bagi Anda yang rutin mempublikasikan konten terbaru pada website, contoh footer milik Awwwards ini pasti cukup inspiratif.
Seperti yang Anda lihat, footer Awwwards terkesan cukup simple. Informasi di sana cukup ringkas. Dengan mudah juga, Anda bisa menemukan navigasi menuju event terbaru Awwwards.
Tentunya, ini akan membuat pengunjung makin berlama-lama pada website. Sebab, website terus menyediakan pintu-pintu navigasi menuju konten-konten terbaru Anda.
Tak hanya meningkatkan average spend time, kesempatan Anda untuk memamerkan info-info paling up to date pun semakin besar.
12. Social Media Post
Fokus Footer Design: Memberikan update sosial media terbaru
Selain menggunakan tombol navigasi seperti pada pembahasan sebelumnya, Anda juga bisa lho menggunakan footer untuk memberikan update terbaru dari sosial media.
Lihat saja footer Random Ize yang terintegrasi dengan akun Twitter mereka. Website akan segera melemparkan Anda ke akun Twitter Random Ize sesaat setelah Anda mengkliknya.
Footer cocok bagi Anda yang ingin mempromosikan akun sosial media tanpa menghilangkan fokus pengunjung.
Sebab, Anda membiarkan pengunjung menikmati konten website terlebih dahulu hingga scroll ke paling bawah halaman website. Setelah itu, barulah Anda mengajak mereka untuk menengok-nengok isi sosial media.
Trik Mendesain Footer yang Sempurna
Setelah melihat-lihat contoh footer design terbaik saat ini, tentunya Anda tak ingin website Anda kalah saing. Namun, sebelum memodifikasi footer design website, sebaiknya Anda menyimak beberapa trik mendesain footer berikut ini.
1. Pasang Elemen yang Sesuai Kebutuhan
Apa kebutuhan utama website Anda? Untuk meningkatkan konversi? Mengumpulkan kontak leads? Menunjukkan konten terbaru?
Nah, pastikan pertanyaan ini sudah terjawab sebelum Anda memodifikasi footer website. Dengan mengetahui tujuan utama website, Anda dapat menentukan elemen yang tepat untuk dipasang pada footer.
2. Rekap Informasi Utama Website
Trik mendesain footer berikutnya yaitu merekap informasi utama website. Artinya, Anda menyorot ulang informasi utama website Anda.
Awwwards, misalnya, menyematkan tagline ‘The awards for design, creativity and innovation on the Internet’ pada footernya.
Dengan begitu, audiens akan kembali ‘diingatkan’ dengan pesan utama website, yaitu Awwwards yang memberikan apresiasi terhadap segala bentuk web design di internet.
3. Sematkan Tombol Back to Top
Tombol back to top merupakan fitur yang berfungsi membawa pengunjung kembali ke bagian atas website tanpa perlu scroll satu per satu.
Ini merupakan widget yang penting terutama jika website Anda memiliki halaman yang panjang. Hanya dengan sekali klik, pengunjung dapat langsung kembali ke bagian atas.
4. Pahami Doormat Navigation
Doormat Navigation adalah pengelompokan menu sesuai dengan kategorinya. Anak menu disusun dalam bentuk list dengan judul kategori berada di paling atas.
Doormat navigation penting karena memudahkan pengunjung dalam menavigasi website. Sebab, menu berada di header dan footer website.
Itu artinya, kemungkinan navigasi ini adalah hal pertama yang audiens lihat saat membuka website, sekaligus hal terakhir yang mereka lihat ketika pergi.
Dengan doormat navigation, pengunjung lebih cepat mengarah ke halaman lain tanpa scroll atau menekan tombol back to top. Isian menu juga terlihat semua sehingga pengunjung bisa langsung mengkliknya.
5. Desain Footer Agar Lebih Menarik
Selanjutnya, desain footer agar lebih menarik. Dengan desain yang menawan, footer akan terlihat stand out sehingga mampu memikat perhatian audiens.
Usahakan desain sesimple mungkin. Pastikan tulisan dan elemen di atas footer tampil menonjol di atas warna latar. Jika perlu, tambahkan sedikit ilustrasi, efek, atau animasi untuk meningkatkan user experience pengunjung.
Buat Footer Design Terbaik untuk Website Anda!
Sampai sini, Anda sudah mengantongi 11+ footer design terbaik untuk website. Manakah yang paling sesuai dengan kebutuhan website Anda?
Apapun pilihan Anda, tidak ada salahnya untuk melakukan testing pada setiap jenis footer. Dengan begitu, Anda akan tahu mana yang paling cocok untuk mengakomodasi kebutuhan website.
Seandainya itu belum cukup, Anda juga bisa membuat footer terbaik versi Anda sendiri. Siapa tahu, footer website Anda akan masuk dalam daftar website inspirasi footer design terbaik selanjutnya, bukan?
Nah, supaya wawasan Anda mengenai web design semakin luas, sebaiknya pahami juga inspirasi desain header website terbaik tahun ini serta website layout terbaik untuk meningkatkan konversi dan UX.
Sampai jumpa di artikel berikutnya, ya!