Cara Membuat CV Web Developer yang Menarik + Templatenya

Persaingan kerja di dunia web development saat ini begitu ketat. Web developer menjadi salah satu profesi yang paling banyak dicari dan menawarkan gaji kompetitif. Kalau tidak persiapan dengan benar, kesempatan untuk dapat pekerjaan atau bahkan lolos ke tahap wawancara juga kian terbatas.

Nah, Anda bisa memperluas peluang ini dengan cara membuat CV yang menarik. Tenang, kami sudah menyiapkan beberapa contoh membuat CV web developer yang bisa dijadikan referensi.

Contoh template CV yang kami berikan di sini akan menggunakan bahasa Inggris agar Anda bisa turut menjangkau klien atau perusahaan dari luar negeri.

Langsung saja, kami akan memandu Anda membuat CV yang menarik perhatian HRD baik untuk entry level maupun senior. Anda juga bisa menggunakan template CV kami untuk profesi lain, misalnya untuk membuat CV programmer. Baca sampai akhir yuk!

Cara Membuat CV Web Developer yang Menarik

Langkah pertama untuk menjadi web developer adalah membuat resume yang efektif. Ingat, recruiter cenderung melirik CV yang jelas, padat, dan menarik secara visual. Bahkan, biasanya mereka hanya perlu rata-rata 6 detik untuk melihatnya sebelum memutuskan apakah resume sesuai dengan deskripsi pekerjaan.

Jadi, usahakan untuk membuat resume satu halaman saja, atau maksimal dua halaman. Ringkas detail yang Anda cantumkan, tapi pastikan tidak ada informasi penting yang tertinggal.

Tulis semua skill yang relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar agar staf HRD tahu bahwa Anda adalah orang tepat untuk bergabung dengan tim mereka.

Mari lihat di bawah ini bagaimana seharusnya contoh CV yang baik.

susunan resume web developer

Oh iya, contoh CV ini tidak hanya bisa diaplikasikan untuk web developer saja loh. Anda juga bisa memanfaatkannya sebagai contoh CV programmer, freelancer, dan lain-lain.

Perlu diingat juga bahwa recruiter terkadang menggunakan ATS (applicant tracking system), yaitu software penyaringan keyword otomatis untuk memfilter ratusan hingga ribuan CV dengan cepat efisien.

Keyword-keyword utama yang perlu ditambahkan pada CV biasanya tercantum di lowongan pekerjaan yang diposting. Jadi, cobalah untuk mengidentifikasi dan menyertakannya secara merata di resume Anda.

Mari lanjut ke bagian di bawah ini karena kami akan membahas lebih lanjut semua bagian yang wajib ada di CV programmer atau web developer.

Tips Mengisi Informasi Kontak Penting

Tulis informasi kontak Anda di bagian paling atas CV sehingga tim HRD perusahaan bisa dengan mudah menghubungi atau mengecek akun sosial serta portofolio Anda.

Berikut informasi yang perlu disertakan di bagian kontak:

  • Nama lengkap – sertakan nama depan dan belakang Anda.
  • Jabatan profesional – selaraskan dengan posisi pekerjaan yang Anda lamar, seperti “Full-Stack Web Developer”. Tulis tepat di bawah nama.
  • Alamat email – gunakan alamat email profesional, seperti namaanda@email.com. Email ini bisa dibuat menggunakan layanan hosting email.
  • Nomor telepon – kalau Anda melamar pekerjaan di negara tempat Anda tinggal saat ini, penting untuk menambahkan nomor telepon karena staf HRD mungkin akan menghubungi Anda lewat telepon. Kalau melamar untuk pekerjaan di luar negeri, Anda boleh tidak mencantumkannya.
  • Platform online yang relevan – cantumkan link ke website portofolio dan profil LinkedIn atau GitHub Anda. Dengan begitu, recruiter bisa tahu pekerjaan dan pengalaman Anda sebelumnya, serta bukti sosial seperti testimoni dari klien. Gunakan web hosting berkualitas sehingga recruiter bisa mengakses website Anda dengan mudah.
  • Lokasi – tidak perlu menulis alamat lengkap, cukup nama kota dan provinsi saja. Kalau melamar untuk pekerjaan on-site lokal, informasi ini bisa meningkatkan peluang diterima karena perusahaan cenderung memilih kandidat yang tinggal dekat agar tidak repot mengurus pindahan. Sedangkan untuk pekerjaan remote, informasi ini bisa menunjukkan zona waktu Anda.

Beberapa staf HR menyarankan untuk tidak menyertakan foto dalam CV, cukup cantumkan pengalaman dan skill. Sebab, foto bisa memicu bias dan diskriminasi, atau mengalihkan perhatian recruiter dari informasi yang lebih penting.

Selain itu ATS bisa mengalami kesulitan saat scanning detail non-teks seperti gambar dan grafis yang mungkin berujung pada penolakan oleh sistem. Manfaatkan ruang terbatas di CV untuk informasi yang lebih berguna agar recruiter bisa menilai skill Anda dengan lebih baik.

Namun, kembali lagi ya, ini semua tergantung pada persyaratan yang diminta tim HRD perusahaan tempat Anda melamar.

Trik Menulis Objektif atau Deskripsi Singkat

Sampaikan objektif atau ringkasan CV dengan kalimat singkat yang memberikan gambaran tentang skill Anda kepada perekrut.

Objektif lebih cocok digunakan pada CV web developer junior yang baru memiliki sedikit pengalaman atau fresh graduate, sedangkan ringkasan lebih efektif untuk CV programmer atau web developer senior.

Bagian ini tidak wajib karena informasi yang sama bisa ditemukan di bagian lain dokumen. Walau begitu, tidak ada salahnya Anda tetap menyertakannya kalau pernah mengalami perubahan karier atau ingin menunjukkan minat tertentu sesuai posisi yang Anda incar.

Apabila ingin menyertakan bagian ini dalam resume, jangan lupa untuk menyesuaikannya dengan pekerjaan yang Anda lamar. Tunjukkan keterkaitan antara minat, skill, dan pengalaman Anda dengan deskripsi karyawan yang dicari oleh perusahaan atau pemberi kerja.

Tulis objektif atau ringkasan yang singkat dan langsung ke intinya saja. Tidak perlu panjang-panjang, cukup antara enam kalimat atau 50-80 kata.

Deskripsi CV yang bagus sebaiknya menjelaskan target karier Anda, misalnya menjadi web programmer atau developer junior, dan menunjukkan skill serta pengalaman.

Kalau belum punya pengalaman profesional, buat daftar pekerjaan freelance yang pernah diambil dan dampak positifnya bagi klien Anda.

Berikut adalah contoh deskripsi CV web developer entry-level:

objektif resume web developer entry-level yang tidak menunjukkan skill dan pengalaman pengembangan web kandidat

Contoh di atas menunjukkan pendidikan dan ketertarikan pelamar di bidang web development. Tapi, ini mungkin belum cukup meyakinkan recruiter karena tidak mencantumkan skill dan pengalaman kandidat.

Coba bandingkan dengan yang di bawah ini:

objektif resume web developer entry level menyampaikan detail lengkap pengalaman kandidat

Contoh di atas mencantumkan pengalaman pelamar secara lebih lengkap dengan menyebutkan beberapa pekerjaan yang pernah diambil.

Pelamar juga menyebutkan tipe perusahaan seperti apa yang pernah menjadi kliennya. Selain itu, ia mencantumkan aktivitas seputar pengembangan web di luar pekerjaan. Tim HR jadi tahu bahwa pelamar masih mengejar passion di waktu senggangnya.

Di sisi lain, kalau Anda adalah web developer senior, ringkasan CV harus mencantumkan pengalaman Anda di bidang tertentu, proyek yang pernah dikerjakan, skill yang dikuasai atau sering digunakan, dan manfaat yang bisa Anda hadirkan ke perusahaan.

Contoh ringkasan CV web developer senior misalnya seperti di bawah ini:

ringkasan resume senior web developer tanpa menunjukkan nilai apa yang bisa mereka bawa ke perusahaan

Contoh di atas sudah menunjukkan skill dan pengalaman pelamar selama bertahun-tahun, tapi belum menunjukkan manfaat yang bisa dibawanya ke perusahaan. Bandingkan dengan yang berikut ini:

ringkasan resume senior web developer menunjukkan area yang ingin dikembangkan dan menyertakan skillset pelamar

Nah, di sini, pelamar mencantumkan di area mana ia ingin mengembangkan skill secara profesional, yaitu web accessibility, serta skill yang dikuasainya. Jadi meskipun recruiter tidak begitu ahli di bidang teknologi, mereka akan tahu bahwa pelamar pasti punya skill pemrograman karena sudah membuat 110+ landing page untuk klien.

Ringkasan ini juga memberitahukan pencapaian pelamar dalam metrik yang bisa diukur, membantu tim HR memperkirakan manfaat yang bisa diberikan pelamar kepada perusahaan.

Cara Mencantumkan Pengalaman dan Pendidikan

Pengalaman kerja dan pendidikan yang perlu dicantumkan web developer senior akan berbeda dari web developer junior.

Kami punya sejumlah tips untuk menulis bagian ini agar Anda bisa menjadi kandidat potensial dibandingkan dengan pesaing. Simak di bawah ini, ya.

Menulis Pengalaman Kerja sebagai Web Developer Senior

Kalau sudah punya banyak pengalaman di bidang ini dan ingin mematok gaji yang lebih tinggi, sebaiknya fokuslah pada deskripsi pekerjaan ketimbang pendidikan. Tunjukkan proyek dan masalah teknis apa saja yang berhasil Anda selesaikan.

contoh cv web developer senior

Begini urutan pengalaman kerja yang direkomendasikan di CV Anda:

  • Posisi pekerjaan
  • Nama dan lokasi perusahaan
  • Masa kerja
  • Tanggung jawab dan pencapaian

Buat daftar pengalaman atau riwayat kerja dalam urutan kronologis terbalik sehingga pengalaman terbaru dicantumkan di bagian paling atas. Masukkan hingga lima job desc dan pencapaian di tiap pekerjaan, serta pastikan semuanya sudah sesuai dengan deskripsi pekerjaan.

Simak dua contoh CV web developer di bawah ini untuk memahami cara mendeskripsikan pengalaman kerja serta mengisi bagian pendidikan:

bagian pengalaman kerja senior web developer tanpa menunjukkan pengaruh dari pekerjaan kandidat

Pada contoh di atas, pelamar menunjukkan kapasitasnya sebagai leader. Meski begitu, informasi tersebut mungkin masih kurang meyakinkan karena pelamar tidak menyertakan hasil dari pekerjaan yang sudah diselesaikan.

Gunakan rumus APR untuk mendeskripsikan pencapaian Anda di bagian pengalaman:

Action + problem/project = result

Kemudian, sertakan hasil yang Anda raih dari pekerjaan ini dengan menunjukkan nilainya.

Sekarang bandingkan contoh sebelumnya dengan yang ini:

bagian pengalaman kerja senior web developer dengan menyertakan hasil terukur dari pekerjaan kandidat yang sudah membantu meningkatkan kinerja perusahaan

Contoh di atas lebih tepat karena kandidat menuliskan dengan jelas hasil pekerjaannya yang sudah membantu meningkatkan performa perusahaan.

Kalau tidak ada data pendukung yang jelas, Anda bisa menggunakan perkiraan kasar dan menjelaskan metriknya selama wawancara. Jangan melebih-lebihkan data atau tidak jujur dalam menulis CV karena bisa merusak reputasi.

Lebih baiknya lagi, gunakan action words seperti led (memimpin), developed (mengembangkan), fostered (membina), dan conceptualized (membuat konsep). Kata-kata ini akan menarik perhatian recruiter karena mungkin saja mereka sudah melihat terlalu banyak kalimat yang dimulai dengan kata worked (mengerjakan) dan managed (mengelola).

Selanjutnya di bagian pendidikan, jangan lupa cantumkan gelar, nama universitas, dan masa studi Anda seperti pada contoh di bawah ini:

bagian pendidikan senior web developer

Tidak perlu menyertakan IPK karena pengaruhnya kecil dibandingkan dengan pengalaman bertahun-tahun yang sudah Anda miliki.

Mencantumkan Pengalaman sebagai Web Developer Junior

Sebagai kandidat entry-level, Anda mungkin belum memiliki pengalaman kerja sama sekali. Oleh karena itu, untuk menunjukkan skill Anda, buatlah proyek web development sendiri dan cantumkan detail pendidikan yang sudah Anda tempuh.

Di bawah ini adalah contoh CV web developer pemula:

contoh cv programmer atau developer pemula

Pertama, mari mulai dengan bagian pengalaman kerja. Berikut adalah beberapa contoh proyek yang bisa dikerjakan untuk mengisi CV baru Anda:

  • Membantu badan amal atau bisnis lokal – cari orang terdekat yang mungkin membutuhkan skill Anda. Misalnya, bantu buat website untuk sistem manajemen inventaris sederhana di restoran setempat atau bisnis milik teman.
  • Bereksperimenlah dengan hobi – buat proyek pribadi yang sesuai dengan minat Anda, dan lebih baik lagi kalau ada kaitannya dengan pekerjaan yang Anda incar. Misalnya, coba buat aplikasi web untuk memantau screen-time apabila Anda melamar di perusahaan yang terkenal akan game browsernya.
  • Mampu mengatasi masalah – buat solusi untuk masalah yang Anda hadapi sehari-hari. Misalnya, buatlah website yang memberikan info kepada para freelancer tentang jumlah meja kosong di sebuah kafe untuk membantu mereka menemukan working space.
  • Turut berkontribusi pada proyek open-source – mulailah dengan mengerjakan tugas-tugas kecil seperti menulis dokumentasi atau memperbaiki bug minor di library GitHub yang sudah Anda gunakan.
  • Mengerjakan proyek freelance – ini bisa dijadikan pilihan apabila Anda sudah punya sampel pekerjaan web development yang bisa ditunjukkan kepada calon klien. Cari proyek freelance web developer di platform seperti Upwork atau Fiverr.

Bandingkan dua contoh pengalaman di CV web developer junior berikut:

bagian pengalaman kerja entry-level web developer mencantumkan pekerjaan yang tidak terkait dengan pengembangan web

Pengalaman kerja terbaru di sini ada kaitannya dengan website development, tapi pekerjaan sebelumnya tidak ada hubungannya sama sekali. Kalau pekerjaan Anda sebelumnya tidak terkait dengan posisi web developer, sebaiknya tidak perlu disertakan.

Manfaatkan waktu Anda untuk mengerjakan proyek-proyek baru. Dengan begitu, Anda bisa memasukkan pencapaian yang ada kaitannya dengan pengembangan web, memperbesar peluang CV Anda dilirik oleh staf HR, seperti pada contoh ini:

bagian pengalaman kerja entry-level web developer mencantumkan pencapaian yang terkait dengan pengembangan web

Tips Berguna

Kalau baru saja terjun sebagai web developer junior, cobalah melamar posisi di perusahaan kecil untuk mengawali karier Anda. Perusahaan dengan skala kecil kemungkinan akan lebih banyak mengandalkan Anda untuk sebagian besar proyeknya.

Sekarang, saatnya membahas bagian pendidikan.

Bagian ini lebih cocok bagi web developer junior karena recruiter umumnya ingin tahu bahasa pemrograman dan teknologi apa saja yang sudah dipelajari kandidat. Selain pendidikan formal, mereka juga biasanya ingin tahu apa saja kursus, bootcamp, atau sekolah coding yang pernah Anda ikuti.

Sertakan juga mata kuliah yang pernah Anda ambil, yang relevan dengan lowongan pekerjaan tersebut. Kalau IPK Anda di bawah 3.2, sebaiknya tidak perlu turut menyertakannya di dalam resume.

Cukup sertakan gelar tertinggi kalau Anda sudah menyelesaikan pendidikan sarjana atau sedang menempuhnya. Tidak perlu menyertakan ijazah SMA.

Di bawah ini, kami punya 2 sampel bagian pendidikan di contoh CV programmer atau web developer. Kami akan membandingkannya untuk menunjukkan mana yang paling direkomendasikan.

bagian pendidikan entry-level web developer tanpa menunjukkan minat pelamar

Contoh di atas hanya memberitahukan bidang apa saja yang sudah dipelajari pelamar, tanpa informasi tentang bagaimana ia mempelajarinya dan bidang yang diminati. Kurangnya informasi ini bisa menyulitkan tim HR untuk mencari tahu minat dan visi karier pelamar.

bagian pendidikan entry-level web developer menunjukkan minat dan usaha pelamar dalam kontribusinya di bidang computer science

Nah, pada contoh kedua ini, recruiter tahu bahwa pelamar memiliki minat yang kuat di bidang web development dan AI dari kursus online yang pernah diikutinya. Pelamar juga menunjukkan upayanya untuk berkontribusi di bidang ilmu komputer dengan menulis artikel atau publikasi.

Cara Membuat Daftar Skill dan Sertifikat

Bagian ini sangat penting karena akan menunjukkan skill teknis dan kecakapan Anda untuk posisi yang dilamar. Di sini, Anda bisa memasukkan keyword yang sebaiknya disertakan di CV programmer atau web developer.

Selain menggunakan ATS, tim HR juga kadang melakukan review manual sehingga Anda tidak perlu memasukkan terlalu banyak keyword. Mereka mungkin justru akan melihatnya sebagai trik persaingan yang kurang sehat.

Tunjukkan pengetahuan tingkat lanjut Anda cukup dengan mencantumkan bahasa pemrograman dan framework yang Anda kuasai dan minati, serta yang paling relevan dengan deskripsi lowongan.

Memasukkan semua teknologi yang pernah dicoba justru bisa dianggap sebagai ‘red flag’ oleh tim HR, karena kesannya Anda hanya punya pengetahuan mendasar saja di bidang ini.

Langsung cantumkan skill Anda dalam satu daftar, atau bagi menjadi beberapa subjudul untuk jenis skill yang serupa. Cara ini akan mempermudah pekerjaan perekrut, karena mereka bisa dengan cepat menemukan informasi yang dicari.

Mari lihat daftar contoh berikut ini untuk memahami skill teknis apa saja yang bisa dimasukkan ke CV web developer:

  • Bahasa pemrograman: HTML, CSS, JavaScript, Java, PHP, Ruby, Python
  • Framework: JavaScript (NodeJS, jQuery, ReactJS, Angular), Ruby on Rails, Django
  • Database: SQL (MySQL, SQL Server, PostgreSQL, SQLite)
  • Infrastruktur cloud: Google Cloud, AWS, Azure, Heroku, DigitalOcean
  • Utilitas: Git dan berbagai tool source control (Gitlab, GitHub, Bitbucket), UNIX, Selenium, sistem manajemen proyek (Asana, Trello)
  • Skill relevan lainnya: Adobe Photoshop dan Illustrator, WordPress, wireframe, debugging, manajemen DNS, desain web responsif, API, proses pengembangan Agile dan Scrum, performance testing, kompatibilitas lintas-browser, UX & UI

Selalu cek tool apa saja yang digunakan perusahaan, lalu masukkan ke bagian skill Anda. Saran kami, tidak perlu susah-susah mengajukan lamaran ke perusahaan yang tidak cocok dengan teknologi yang sudah Anda pelajari.

Kalau belum yakin ‘tech stack’ apa saja yang digunakan suatu perusahaan, hubungi tim HR mereka. Anda juga bisa mencari informasi dengan mengunjungi website mereka atau mengunjungi GitHub karyawannya untuk melihat tool yang digunakan dalam proyeknya.

Jangan lupa, bagian ini khusus untuk skill teknis. Jadi, jangan sertakan soft skill di sini. Kalau Anda memiliki sertifikat untuk skill yang dicantumkan, masukkan di bagian sertifikasi sebagai bukti pelatihan Anda.

Contohnya seperti berikut ini:

bagian sertifikasi di resume web developer menunjukkan sertifikat terkait dengan skill yang tercantum

Informasi Tambahan yang Perlu Disertakan

Anda boleh menambahkan informasi relevan lainnya di luar pengalaman kerja, hard skill, pendidikan, dan sertifikasi di bagian ini.

Berikut adalah beberapa jenis informasi tambahan yang bisa dimasukkan ke dalam CV programmer atau web developer Anda:

  • Hobi atau minat
  • Aktivitas
  • Penghargaan
  • Publikasi
  • Lisensi
  • Kegiatan amal atau volunteer
  • Kecakapan berbahasa

Informasi ini bisa membantu recruiter melihat Anda sebagai kandidat yang memiliki pengetahuan teknis dan skill sosial yang baik, yang bisa memberikan lebih banyak manfaat bagi tim di perusahaan.

Contoh informasi tambahan ini adalah sebagai berikut:

daftar aktivitas dan publikasi terkait pengembangan web yang diisi ke bagian informasi tambahan dalam resume web developer

Beberapa perusahaan mungkin mengadakan wawancara atau tes khusus untuk mengevaluasi soft skill kandidat. Mereka tidak melihat bagian soft skill di CV karena nantinya akan dinilai melalui komunikasi dan interaksi Anda dengan rekan kerja yang juga berpartisipasi dalam proses rekrutmen.

Namun, beberapa perusahaan masih mengharapkan adanya bagian soft skill di resume pelamar. Jadi, daripada membuat bagian khusus, gabungkan tipe skill ini di objektif, ringkasan, pengalaman, atau bagian info tambahan di CV Anda.

Berikut contoh soft skill yang bisa dimasukkan ke dalam CV web developer:

  • Leadership
  • Komunikasi
  • Kerja sama
  • Critical thinking
  • Problem solving
  • Manajemen proyek
  • Kreativitas
  • Psikologi pengguna

Berikut adalah beberapa contoh untuk mencantumkan soft skill di atas ke dalam resume:

Di Bagian Pengalaman

  • Bahasa Inggris:
    • Working closely with the C-suite, product team, and the head of marketing.
    • Leading the website team and mentoring junior developers, increasing onboarding efficiency by 13%.
  • Bahasa Indonesia:
    • Bekerja sama dengan C-suite, tim produk, dan kepala departemen marketing.
    • Memimpin tim website dan membina developer junior, meningkatkan efisiensi onboarding hingga 13%.

Di Bagian Aktivitas

  • Bahasa Inggris:
    • Hosted monthly meetups of Develover, a web developers’ community.
  • Bahasa Indonesia:
    • Menyelenggarakan pertemuan bulanan dengan komunitas web developer, Develover.

Poin-poin di bagian Pengalaman menunjukkan kandidat memiliki skill leadership dan kerja sama yang kuat. Kandidat membuktikan kemampuannya dengan memanfaatkan skill komunikasi secara rutin dalam aktivitas di luar jam kerja.

Meskipun Anda boleh memasukkan skill yang tidak terkait langsung dengan industri web development, skill tersebut harus tetap mendukung value Anda. Misalnya, menuliskan prestasi sebagai juara perlombaan catur bisa menunjukkan bahwa Anda punya pemikiran analitis yang kuat. Atau, menulis kolom opini secara rutin di koran lokal bisa menyiratkan bahwa Anda adalah pemikir kritis yang kreatif.

Bantu para perekrut melihat keunggulan Anda dengan menambahkan beberapa detail yang menarik perhatian di bagian info tambahan. Jangan sekadar menambahkan fakta-fakta random yang tidak relevan untuk mengisi sisa ruang di resume.

Berikut contoh informasi tambahan yang tidak kami rekomendasikan:

bagian aktivitas di resume web developer menampilkan detail yang kurang informatif dan berpengaruh

Poin pertama tidak menjelaskan lebih lanjut tentang event yang diikuti pelamar. Mungkin saja, ini juga bukan event yang familiar bagi tim HRD.

Berikutnya, poin kedua tidak diawali dengan kata kerja yang bersifat action sehingga kalimat ini terasa biasa saja bagi yang membacanya. Pelamar juga tidak menyebutkan nama event atau organisasi yang menyelenggarakannya.

Cara Membuat CV ATS Friendly (Bonus!)

Kalau sudah sampai ke bagian ini, artinya Anda sudah tahu informasi penting apa saja yang perlu disertakan saat membuat CV web developer. Kami masih punya tips dan trik lainnya untuk membantu Anda membuat CV yang ATS frienfly.

Berikut adalah cara membuat CV ATS friendly:

  • Gunakan layout yang simpel – berikan kesan pertama yang ‘wow‘ kepada para recruiter dengan memilih layout yang rapi dan mudah dibaca. Dari segi teks, gunakan poin-poin berisi kalimat pendek dan sederhana. Dari segi visual, sediakan ruang kosong yang cukup sehingga CV tidak terlihat penuh. Jangan memilih desain yang terlalu rumit karena bisa mengalihkan perhatian recruiter dari informasi utamanya. Anda bisa menggunakan resume builder online untuk menghemat waktu desain.
  • Pilih font sederhana – gunakan font standar seperti Arial atau Garamond karena mudah dibaca oleh mata manusia dan ATS. Hindari memilih font yang terlihat rumit dan tidak termasuk dalam font standar di sebagian besar OS, karena mungkin sulit dikonversi dengan baik oleh ATS dan mengacaukan susunan layout CV.
  • Pilih ukuran font yang pas – ukuran font akan berbeda-beda tergantung pada font yang Anda pilih. Jadi, tentukan ukuran yang paling tepat bagi Anda. Saran dari kami, gunakan ukuran font 10-12 untuk teks isi, ukuran 12-14 untuk posisi pekerjaan, nama perusahaan, dan masa kerja sebelumnya, lalu ukuran 14-16 untuk judul bagian. Nama Anda di bagian header bisa menggunakan ukuran 20-24.
  • Pilih warna-warna yang lembut – gunakan warna untuk menekankan bagian-bagian penting yang dimaksudkan untuk menarik perhatian recruiter. Saran kami, gunakan warna hitam untuk teks, putih untuk latar belakang, dan warna tersier seperti biru muda atau hijau sage untuk header atau bagian-bagian penting seperti daftar skill teknis. Jangan menggunakan warna-warna cerah karena bisa membuat CV Anda terlihat tidak profesional.
  • Pertimbangkan kontras CV saat difotokopi – terkadang, CV akan difotokopi atau dicetak ulang dalam warna abu-abu atau grayscale agar bisa dibagikan. Pastikan kontras yang tinggi antara teks dan latar belakang agar tetap jelas ketika warnanya diubah ke grayscale.
  • Beri penekanan dengan huruf tebal dan miring – tebalkan poin-poin penting seperti judul bagian dan posisi pekerjaan. Lalu, cetak miring item yang tidak begitu perlu ditekankan tapi ingin diberi highlight, misalnya masa kerja dan tempat Anda bekerja sebelumnya. Dengan begitu, staf HRD bisa lebih mudah membacanya sekilas. Pikirkan dengan baik item apa yang perlu ditebalkan atau dimiringkan untuk hasil yang optimal.
  • Hindari garis bawah – garis bawah atau underline tidak terbaca oleh ATS. Kata dengan format underline bisa mengacaukan akurasi ATS karena garis ini akan memotong huruf seperti j, p, dan y. Keyword penting juga mungkin tidak dibaca dengan benar sehingga informasi di CV Anda jadi tidak muncul di hasil pencarian.
  • Cek ulang tata bahasa, ejaan, dan tanda baca – cek lagi CV Anda sebelum mengirimkannya ke staf HRD. Tata bahasa yang berantakan bisa mengakibatkan CV ditolak. Mintalah bantuan orang lain untuk mengulasnya atau gunakan tool cek grammar seperti Grammarly dan ProWritingAid. Luangkan waktu lagi untuk melakukan review akhir dengan membaca ulang CV Anda.
  • Simpan resume sebagai PDF – format PDF akan mempertahankan layout dan format dokumen asli. Jadi, resume akan tetap terlihat sama saat dibuka dari perangkat apa pun.
  • Optimalkan resume dengan tool scan ATS – tool gratis seperti Jobscan dan SkillSyncer akan memindai CV Anda dan memberikan saran berdasarkan penilaian dari algoritme ATS perusahaan. Rekomendasi yang diberikan meliputi ide keyword, analisis kesalahan formatting, dan pengecekan kesesuaian dengan ATS.
  • Buat file master untuk poin-poin CV – siapkan file master untuk semua pengalaman kerja, skill, aktivitas, dan penghargaan Anda, termasuk detail serta pencapaian pribadi. Jadi, saat membuat CV lainnya, Anda tinggal memilih poin dari file master ini sesuai kebutuhan pekerjaan yang dilamar.

Download resource gratis untuk mengasah skill web developer Anda


WordPress Cheat Sheet
HTML Cheat Sheet

Kesimpulan

Menjadi web developer pemula atau berpengalaman dengan skill yang tepat saja belum cukup untuk mendapatkan pekerjaan impian Anda. Skill ini juga harus ditunjukkan dengan cara yang menarik. Biasanya, Anda hanya perlu membuat CV web developer satu halaman untuk menarik perhatian recruiter.

Gunakan checklist berikut untuk mengecek bagian apa saja yang sebaiknya ada di dalam CV programmer atau web developer Anda:

  • Informasi kontak – sertakan nama lengkap, gelar profesional, alamat email, nomor telepon, lokasi, dan platform online yang relevan seperti website portofolio web developer, profil GitHub, dan akun LinkedIn Anda.
  • Objektif atau ringkasan resume – tulis objektif Anda kalau baru akan menjadi web developer pemula, dan gunakan ringkasan kalau sudah berprofesi sebagai web developer berpengalaman.
  • Pengalaman kerja – cantumkan jabatan beserta nama perusahaan, lokasi, masa kerja, dan poin-poin job desc serta pencapaian Anda di pekerjaan sebelumnya. Gunakan format kronologis terbalik untuk bagian ini.
  • Pendidikan – wajib sertakan gelar, jurusan, nama sekolah, dan masa studi Anda. Bagi web developer junior, cantumkan IPK dan mata kuliah relevan yang sudah Anda pelajari.
  • Skill dan Sertifikat – harus menampilkan daftar skill teknis, seperti jenis bahasa pemrograman dan framework, serta sertifikat terkait.
  • Bagian informasi tambahan – kalau masih ada cukup ruang, tambahkan informasi relevan lainnya seperti penghargaan, publikasi, dan proyek-proyek volunteer untuk menarik perhatian tim HRD yang meninjau CV Anda.

Ingat, tujuan utama membuat CV adalah agar Anda bisa lolos ke tahap wawancara pertama. Anda tidak perlu memasukkan semua detail pengalaman sebelumnya.

Biarkan CV tetap ringkas dan fokuslah pada informasi yang paling penting untuk meyakinkan staf HRD bahwa Anda adalah kandidat yang tepat. Jelaskan lebih lanjut detail ini saat sesi wawancara. Sebagai tambahan, sesuaikan resume dengan pekerjaan yang Anda lamar.

Semoga panduan ini bisa membantu Anda membuat CV web developer atau programmer yang menarik, ya. Selamat mencoba dan semoga sukses selalu!

Author
Penulis

Faradilla A.

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.