Apa Itu FQDN? Memahami Pengertian, Contoh, dan Fungsinya

FQDN atau Fully Qualified Domain Name adalah alamat lengkap yang menunjukkan lokasi persis suatu komputer atau server dalam jaringan.

Alamat ini mencakup hostname dan nama domain, yang menjadi identitas khusus di internet maupun jaringan lokal.

Kali ini, artikel kami akan membahas apa itu FQDN beserta contoh dan fungsinya. Kami juga akan menjelaskan cara menemukan FQDN pada 3 sistem operasi yang paling umum digunakan, yaitu Windows, macOS, dan Linux.

Apa Itu FQDN?

FQDN adalah nama domain lengkap yang menentukan lokasi komputer atau host dalam jaringan, termasuk di internet maupun jaringan lokal. Struktur FQDN terdiri dari hostname dan nama domain.

Untuk melihat FQDN, Anda bisa menggunakan Terminal kalau menggunakan macOS, atau melalui pengaturan sistem tingkat lanjut di Windows.

Contoh FQDN

Fully qualified domain name, yang juga dikenal sebagai nama domain absolut, menentukan semua tingkat domain yang ditulis dalam format hostname.domain.tld.

Misalnya, server email yahoo.com akan menjadi mail.yahoo.com. Contoh lainnya adalah www.wordpress.org dan news.bbc.co.uk.

fqdn

Mari lihat dan pelajari setiap elemen pada hierarki FQDN:

  • Hostname. Label yang ditetapkan pada perangkat atau layanan di jaringan. Hostname merupakan bagian dari nama domain yang membuat alamat IP jadi mudah diingat. Contohnya, “www” adalah hostname untuk www.hostinger.co.id, dan “en” adalah hostname untuk en.wikipedia.org.
  • Subdomain. Bagian ini terletak di sisi kiri domain utama, dan terkadang menunjukkan bagian dari domain yang lebih besar. Misalnya, support.hostinger.com memiliki subdomain “support” yang merupakan bagian dari hostinger.com. Namun, tidak semua domain memiliki elemen ini.
  • Nama domain. Terdiri dari domain tingkat kedua dan top-level domain (TLD). Misalnya, di hostinger.co.id, “hostinger” adalah domain tingkat kedua, dan “.co.id” adalah TLD.

FQDN memerlukan tanda titik penutup atau pada bagian akhirnya untuk melengkapi path absolut domain. Sebagai contoh, bentuk absolut FQDN alamat website kami akan menjadi “www.hostinger.com.“.

Namun, aplikasi web browser modern sudah menganggap tanda titik tersebut ada secara otomatis untuk setiap FQDN sehingga Anda tidak perlu memasukkannya saat mengetik alamat website.

Perlu diingat bahwa panjang maksimum suatu elemen, seperti hostname atau bagian FQDN, adalah 63 byte. Total panjang FQDN tidak bisa lebih dari 255 byte.

Apa Itu PQDN (Partially Qualified Domain Name)?

Partially Qualified Domain Name atau PQDN juga menunjukkan alamat web, tapi tidak menyertakan path lengkap seperti FQDN. Nama domain ini mungkin terdiri dari hostname atau bagian tertentu dari struktur domain saja, yang tidak mencakup top-level domain (TLD).

Umumnya, developer mengonfigurasikan Domain Name System (DNS) website yang dikelolanya agar mengarahkan pengunjung ke halaman yang sama saat mengetik FQDN maupun PQDN.

Misalnya, saat Anda mengunjungi hostinger.co.id atau www.hostinger.co.id, halaman yang terbuka akan sama-sama https://hostinger.co.id, yang merupakan URL homepage kami. PQDN biasanya lebih pendek sehingga lebih mudah diketik dan diingat oleh pengunjung.

Kapan Harus Menggunakan FQDN?

FQDN biasanya digunakan dalam berbagai interaksi di internet karena lebih mudah diingat daripada alamat IP. Di bawah ini adalah beberapa skenario kapan FQDN harus digunakan:

  • Mendapatkan sertifikat SSL. Secure sockets layer atau SSL adalah sistem keamanan yang melindungi koneksi antara web server dan browser. SSL menggunakan FQDN untuk memverifikasi identitas server. Tanpa FQDN, protokol SSL mungkin tidak bisa berfungsi dengan benar.
  • Menghubungkan ke host jarak jauh (remote). Saat membuat koneksi ke remote host atau virtual machine, FQDN bisa membantu DNS menemukan server secara lebih akurat. Kalau hanya menggunakan hostname, proses resolusinya mungkin gagal apabila DNS lokal tidak bisa memperjelasnya menjadi nama domain lengkap.
  • Mengakses layanan atau protokol domain tertentu. FQDN memiliki peran yang sangat penting dalam komunikasi jaringan, seperti File Transfer Protocol (FTP) atau layanan email. Nama domain lengkap ini memastikan DNS mengarahkan traffic ke server yang benar.
  • Migrasi ke server baru. Saat melakukan migrasi layanan ke server lain, Anda hanya perlu memperbarui DNS record untuk alamat IP yang baru kalau menggunakan FQDN. Dengan demikian, Anda bisa mencegah downtime akibat perubahan alamat IP.

Cara Melihat FQDN

Di bagian ini, kami akan membagikan beberapa cara untuk menemukan FQDN di beberapa sistem operasi.

Windows

Bagi user Windows, ikuti langkah-langkah berikut untuk menemukan FQDN melalui pengaturan sistem tingkat lanjut:

  1. Klik menu Start dan ketikkan “device name“, lalu klik View your PC name.
  2. Di tab System, pilih Advanced system settings.
  1. Temukan FQDN Anda di bagian Full Computer Name.
full computer name di Windows

Atau, Anda bisa menggunakan command prompt untuk menemukan FQDN. Berikut caranya:

  1. Klik menu Start dan ketikkan “Terminal“, lalu buka program tersebut.
  2. Masukkan ipconfig /all untuk menampilkan konfigurasi lengkap IP Windows, termasuk hostname, primary DNS suffix, dan connection-specific DNS suffix.

macOS

Untuk pengguna macOS, ikuti langkah-langkah berikut untuk melihat FQDN:

  1. Klik ikon System Settings di Dock atau buka menu Apple di kiri atas, lalu pilih System SettingsSharing.
  2. Scroll ke bawah ke bagian Local hostname. Di sini, Anda akan menemukan FQDN Anda dan connection-specific DNS suffix.

Linux

Apabila menggunakan Linux, Anda bisa menemukan FQDN melalui Terminal. Tekan CTRL + ALT + T untuk membuka aplikasi Terminal lalu masukkan command-line hostname –fqdn.

Anda juga bisa menggunakan perintah ini di emulator terminal PuTTY. Apabila memerlukan panduan, silakan baca artikel kami lainnya tentang cara menggunakan PuTTY untuk mengakses server.

Kesimpulan

Fully Qualified Domain Name diperlukan untuk berbagai aktivitas online dan jaringan, seperti mengamankan website dengan SSL, membuat koneksi ke server jarak jauh, serta merutekan email dan layanan lainnya.

Dengan mengetahui cara kerja FQDN, Anda pun bisa menyelesaikan berbagai masalah jaringan serta mengelola pengaturan domain dan server dengan lebih mudah.

Mudah-mudahan artikel ini membantu Anda memahami apa itu FQDN dengan lebih jelas beserta cara menemukannya di berbagai sistem operasi. Kalau masih memiliki pertanyaan, lihat bagian FAQ di bawah ini atau sampaikan lewat kolom komentar, ya.

Tanya Jawab (FAQ) Apa Itu FQDN

Di bagian ini, kami akan menjawab beberapa pertanyaan umum tentang FQDN.

Apa Perbedaan FQDN dan DNS?

FQDN merupakan identitas khusus suatu komputer atau server yang menunjukkan lokasi tepatnya di jaringan maupun dalam hierarki domain di internet. Sementara itu, DNS berfungsi untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP untuk menyediakan resource dari jaringan.

Bagaimana Cara Menemukan FQDN?

Di Windows, buka SystemAdvanced system settings atau masukkan ipconfig /all di Terminal. Untuk macOS, akses System SettingsSharing. Pada Linux, masukkan perintah hostname –fqdn di Terminal.

Apakah FQDN Bisa Berupa Alamat IP?

Tidak, FQDN bukanlah alamat IP meskipun terkait dengannya. FQDN mencakup hostname dan nama domain, yang kemudian diubah oleh DNS menjadi alamat IP untuk keperluan komunikasi jaringan.

Author
Penulis

Faradilla A.

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.