Cara Mengatasi There Has Been a Critical Error on This Website (7 Metode Mudah)

Munculnya pesan “There has been a critical error on your website” di website Anda memang terkadang cukup membuat panik. Error ini bisa membatasi akses pengguna, bahkan menghalangi Anda membuka panel admin.

Untungnya, Anda bisa mengatasi masalah critical error ini dengan cepat. Di artikel ini, kami akan menjelaskan arti “There has been a critical error on this website” beserta solusi untuk mengatasinya. Lanjutkan membaca di bawah ini yuk!

Apa Arti “There Has Been a Critical Error on This Website”?

Beberapa error WordPress bisa menghalangi Anda untuk mengakses dashboard, termasuk yang menampilkan pesan “There has been a critical error on this website. Please check your site admin email inbox for instructions.”

pesan error There Has Been a Critical Error on This Website di wordpress

Error ini menandakan adanya masalah PHP yang fatal pada website WordPress, disebabkan oleh skrip PHP yang berhenti berjalan dan tidak bisa menyelesaikan prosesnya.

WordPress memiliki fitur yang bisa mendeteksi plugin atau tema yang menyebabkan error serius, lalu mengirimkan notifikasi ke alamat email admin penggunanya. Dalam email tersebut, pengguna akan mendapatkan informasi lebih lanjut tentang penyebab masalahnya.

detail error There Has Been a Critical Error on This Website yang dikirim melalui email

Email tersebut juga berisi URL untuk mengakses website dalam mode pemulihan. Klik link tersebut untuk masuk dengan aman ke dashboard WordPress lalu memperbaiki masalah yang terjadi.

Apabila Anda mengalami error WordPress tersebut tapi tidak ada notifikasi di kotak masuk email Anda, coba cek folder spam. Namun, mungkin ada beberapa situasi ketika Anda tidak menerima email apa pun dan harus mencari masalahnya sendiri.

Tenang, di bagian selanjutnya, kami akan membantu Anda mengatasi error ini secara efektif.

7 Cara Mengatasi Critical Error di WordPress

Untuk memperbaiki critical error di WordPress, Anda harus menemukan penyebabnya dulu. Email notifikasi dari WordPress akan memberikan informasi lebih lanjut tentang file dan baris kode mana yang menyebabkan masalah. Namun, jangan khawatir kalau Anda tidak menerimanya.

Ada beberapa metode untuk menemukan dan mengatasi critical error di website WordPress Anda, yang akan kami jelaskan di bawah ini.

1. Cek Log Error

Metode pertama adalah dengan mengecek file error_log, yang menyimpan informasi terkait error PHP. Gunakan File Manager di klien FTP akun hosting Anda, lalu buka home/[username]/.logs/error_log_[domain].

File ini mencatat 4 jenis error PHP: peringatan, pemberitahuan, parsing, dan fatal. Di awal setiap log, Anda akan melihat jenis error yang ditemukan. Apabila menemukan error parsing atau fatal, Anda harus memperbaikinya.

isi file error_log saat dibuka

Kalau Anda tidak bisa menemukan file error_log, mintalah bantuan kepada provider hosting Anda. Perlu diingat bahwa file error_log hanya akan tersedia kalau Anda mengaktifkan error logging PHP. Untuk melakukannya, konfigurasikan pengaturan PHP dari hPanel.

fitur logerrors di hpanel hostinger

Apabila Anda masih tidak bisa memeriksa file log error, cobalah metode selanjutnya dengan menggunakan mode debug.

2. Debug WordPress

WordPress dilengkapi dengan sistem debugging bawaan yang bisa mengidentifikasi error kode pada software inti, tema, dan plugin.

Untuk mengaktifkan mode debug WordPress, buka file wp-config.php di direktori public_html. Kemudian, temukan baris berikut ini:

define( 'WP_DEBUG', false );
define( 'WP_DEBUG_DISPLAY', false );
define( 'WP_DEBUG_LOG', false );
define( 'SCRIPT_DEBUG', false );

Nilai “false” berarti mode debug WordPress dinonaktifkan. Ganti “false” dengan “true” pada semua baris untuk mengaktifkannya.

Keempat baris ini berisi konstanta PHP, yang akan melakukan tugas-tugas berikut ketika diaktifkan:

  • WP_DEBUG – memicu mode debug di WordPress.
  • WP_DEBUG_DISPLAY – menampilkan pesan debug pada HTML halaman.
  • WP_DEBUG_LOG – menyimpan informasi error dalam file debug.log.
  • SCRIPT_DEBUG – menjalankan versi “dev” dari file CSS dan JavaScript inti, bukan versi minify.

Kalau baris-baris tersebut tidak ada dalam file wp-config.php, Anda bisa menambahkannya. Jangan lupa untuk memasukkan nilai “true” pada setiap baris.

Setelah mengaktifkan mode debug, muat ulang website Anda. Akan muncul informasi mengenai error tersebut di atas pesan yang ditampilkan.

Pesan "There Has Been a Critical Error on Your Website" setelah debug WordPress diaktifkan.

Atasi masalah sesuai petunjuk yang diberikan, lalu website Anda pun akan kembali berfungsi. Nonaktifkan mode debug dengan mengubah nilainya ke “false” lagi setelah Anda berhasil menyelesaikan masalah.

3. Atasi Masalah Tema atau Plugin

Metode berikut ini akan membantu menemukan konflik pada tema dan plugin Anda.

Mulailah dengan mengecek tema yang sedang aktif. Apabila Anda masih bisa mengakses ke area admin WordPress, cukup ganti tema aktif ke tema default seperti Twenty Twenty.

Namun, kalau tidak bisa membuka panel admin, gunakan File Manager atau klien FTP seperti FileZilla lalu buka public_html wp-content themes. Temukan folder tema yang aktif, kemudian ganti namanya menjadi temasaatini-disabled.

Setelah itu, muat ulang website Anda. Apabila website berhasil dimuat, artinya ada tema yang bermasalah, dan Anda mungkin harus mengembalikannya ke versi sebelumnya atau menginstal tema baru dari awal.

Di sisi lain, kalau error terus berlanjut, Anda perlu memeriksa apakah ada plugin yang bermasalah.

Lakukan proses yang sama seperti saat mengecek tema. Apabila masih bisa mengakses panel admin WordPress, nonaktifkan semua plugin.

Kalau tidak memiliki akses ke panel admin, gunakan File Manager atau klien FTP dan buka public_html wp-content plugins. Ganti nama semua direktori plugin menjadi folderplugin-disabled kecuali folder plugin Elementor kalau Anda menginstalnya.

Apabila menggunakan hPanel, ada cara yang lebih mudah untuk melakukannya. Buka bagian WordPress Keamanan, lalu nonaktifkan semua plugin.

Muat ulang website Anda dan lihat apakah bisa dimuat secara normal. Kalau bisa dimuat, artinya ada plugin yang bermasalah.

Untuk memastikan plugin mana yang menyebabkan error, Anda harus mengaktifkannya kembali satu per satu dan memuat ulang halaman web setiap kali mengaktifkan satu plugin.

Apabila Anda sebelumnya mengganti nama folder plugin yang terinstal, buka public_html wp-content plugins. Kembalikan semua folder plugin ke nama direktori aslinya satu per satu.

Tips Berguna

Plugin atau tema yang bermasalah sering kali menyebabkan error seperti ini. Nonaktifkan dan hapus tema serta plugin yang tidak digunakan untuk meningkatkan keamanan, performa, dan keandalan website Anda.

4. Pulihkan Website dari Backup

Dengan metode ini, Anda perlu memulihkan file website dari backup yang tersimpan. Apabila Anda rutin membackup website WordPress, error seperti ini seharusnya bukan masalah. Berikut langkah-langkahnya dalam beberapa cara.

Menggunakan hPanel

Untuk memulihkan file backup menggunakan hPanel, buka File Backup dan pilih File backup.

Bagian backup di hPanel, memilih file backup untuk memulihkan website

Pilih versi backup yang Anda inginkan, lalu klik Selanjutnya. Akan muncul bagian baru di bawah drop-down yang menampilkan direktori file backup. Apabila Anda ingin memulihkan seluruh website, pilih folder public_html dan klik Pulihkan file.

memilih tombol pulihkan file di hpanel untuk memulihkan backup website dari folder public_html

Berikutnya, Anda perlu memulihkan database. Buka bagian Backup database lalu pilih data backup yang akan dipulihkan. Setelah memilih data backup yang dimaksud, klik Restore.

memilih restore di hpanel untuk memulihkan backup database

Menggunakan plugin WordPress

Anda juga bisa memulihkan website menggunakan plugin backup seperti UpdraftPlus kalau sudah menginstalnya. Caranya, buka admin WordPress Anda menggunakan URL mode pemulihan yang dikirim melalui email tentang error tersebut.

Selanjutnya, buka panel plugin backup Anda dan cari fitur pemulihan. Plugin lain mungkin memiliki tampilan yang berbeda, tapi secara umum, Anda hanya perlu memilih file backup yang tersimpan lalu memulihkan website menggunakan file tersebut.

memilih tombol restore di plugin updraftplus untuk memulihkan website dari backup

Opsi lainnya, Anda bisa menggunakan plugin migrasi seperti All-in-One WP Migration. Plugin ini menyediakan fitur yang memudahkan Anda mengimpor file backup .wpress dari penyimpanan lokal. Buka All-in-One WP MigrationImport, lalu pilih file .wpress yang ingin Anda upload.

Fitur impor di All in one WP migration

5. Tingkatkan Versi PHP

WordPress membutuhkan PHP 7.4 atau versi yang lebih tinggi. Cek versi PHP di web host Anda, lalu kalau masih menggunakan versi PHP yang lebih lama, Anda bisa upgrade ke versi 7.4 atau yang lebih tinggi untuk mengatasi “There has been a critical error on your website”.

Apabila menggunakan hPanel, Anda bisa melakukan langkah ini dengan mudah. Buka bagian Tingkat LanjutKonfigurasi PHP. Anda akan melihat versi PHP yang aktif pada tab Versi PHP. Kalau masih menggunakan PHP 7.3 atau yang lebih rendah, pilih PHP 7.4 atau PHP 8.0 lalu klik Update.

Memperbarui versi php ke versi yang lebih tinggi di hpanel

6. Upload Ulang File Inti WordPress

Masalah pada file inti juga bisa menyebabkan critical error di WordPress. Coba upload ulang file tersebut untuk mengatasi error. Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan memilih tombol Re-install version x.x.x (Instal ulang versi …) pada halaman Update (Pembaruan) di dashboard admin Anda.

Anda bisa mengupload ulang file inti menggunakan klien FTP kalau tidak bisa mengakses dashboard admin WordPress. Download file inti dari website resmi WordPress lalu upload ke website Anda tanpa menyertakan folder wp-content.

Atau, download file inti menggunakan WP-CLI dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Login ke website Anda menggunakan akses SSH.
  2. Jalankan perintah berikut ini untuk mengakses direktori website. Ganti domain.tld dengan direktori domain Anda sebenarnya.
cd domains/domain.tld/public_html/
  1. Download file inti WordPress menggunakan perintah berikut.
wp core download --skip-content --force

7. Tingkatkan Batas Memori PHP

Secara default, WordPress menetapkan batas memori PHP hingga 128 MB. Cobalah meningkatkan batas memori WordPress untuk mengatasi critical error di website Anda kalau penyebabnya adalah memori yang tidak mencukupi.

User Hostinger bisa mengatur batas memori baru melalui hPanel. Buka Konfigurasi PHPOpsi PHP, lalu klik menu drop-down di bagian memoryLimit.

Cara lainnya, Anda bisa memodifikasi file wp-config.php menggunakan klien FTP atau File Manager di control panel hosting Anda. Berikut caranya:

  1. Temukan file wp-config.php di direktori public_html.
  2. Buka file tersebut, lalu tambahkan baris berikut di atas /* That’s all, stop editing! Happy blogging. */.
define('WP_MEMORY_LIMIT','1536M');
  1. Simpan perubahan dan muat ulang website Anda.

Apabila sudah mencapai batas maksimum, solusi terakhir yang bisa dicoba adalah dengan mengupgrade paket hosting Anda. Coba paket dengan spesifikasi yang lebih tinggi, seperti paket WordPress Cloud Hosting.

Kesimpulan

Tidak perlu panik kalau Anda menjumpai pesan “There has been a critical error on your website” di website WordPress.

Anda bisa memperbaikinya menggunakan solusi yang dikirimkan oleh WordPress melalui alamat email Anda. Cukup buka email tersebut untuk menemukan penyebab masalahnya, lalu atasi error dengan cepat menggunakan solusi yang sesuai.

Namun, Anda tidak perlu panik kalau tidak menerima email apa pun. Ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk mengatasi masalah ini:

  • Cek log error website
  • Aktifkan mode debug WordPress
  • Atasi masalah tema atau plugin tertentu
  • Pulihkan website dari backup
  • Tingkatkan versi PHP WordPress
  • Upload ulang file inti WordPress
  • Tingkatkan batas memori PHP

Jangan lupa, sebaiknya Anda juga selalu membackup website secara rutin. Dengan begitu, Anda selalu bisa memulihkan website dengan cepat kalau menjumpai error WordPress seperti ini.

Author
Penulis

Faradilla A.

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.