Perbedaan SQL dan MySQL: Penjelasan Mudah & Lengkap
SQL dan MySQL memang sering menimbulkan pertanyaan karena kemiripan namanya. Pada dasarnya, perbedaan SQL dan MySQL cukup signifikan, di mana SQL adalah bahasa query, sedangkan MySQL adalah software yang menggunakan bahasa query tersebut (SQL).
Kalau berbicara tentang MySQL, padanannya adalah SQL Server. Keduanya sama-sama merupakan sistem manajemen database yang cukup populer, tapi ada sejumlah perbedaan yang cukup signifikan antara SQL Server dan MySQL.
Nah, di artikel ini, kami akan menjelaskan pengertian beserta perbedaan MySQL dan SQL Server. Nantinya, setelah memahami perbedaan tersebut, Anda pun bisa memilih mana yang paling cocok untuk proyek Anda.
Pengertian SQL dan RDBMS
Sebelum membahas perbedaan MySQL dan SQL Server, mari mulai dari hal-hal dasarnya lebih dulu.
Database Management System atau DBMS adalah program yang memungkinkan user mengakses, memanipulasi, dan menampilkan data yang disimpan dalam database. Ada banyak tipe DBMS, dan salah satunya adalah RDBMS (Relational Database Management System).
Sesuai namanya, RDBMS adalah sistem yang digunakan untuk mengelola database relasional. Di dalamnya, organisasi data ditentukan sebagai relasi antara kolom dan baris dalam tabel. Setiap kolom mewakili atribut data tertentu, sementara setiap baris mencatat nilainya (value).
Nah, SQL Server dan MySQL sama-sama masuk ke dalam kategori ini.
Database relasional dioperasikan, diamankan, dioptimalkan, dan dikelola menggunakan SQL (Structured Query Language). Sintaksisnya hampir sama di sebagian besar software RDBMS, hanya dengan sedikit variasi.
Persamaan MySQL dan SQL Server
Sebelum membandingkan perbedaannya, kami akan mulai dengan membahas definisi kedua opsi ini:
Apa Itu SQL Server?
SQL Server, yang juga dikenal sebagai Microsoft SQL Server (MSSQL), sudah ada jauh sebelum MySQL. SQL Server dikembangkan oleh Microsoft di tahun 1980-an. Sejak saat itu, SQL Server telah menjadi platform pilihan perusahaan skala besar berkat skalabilitas dan performanya.
Microsoft menawarkan tool dan service untuk manajemen data dan BI (Business Intelligence) sebagai bagian dari MSSQL. Untuk manajemen data, ada SQL Server Integration Services (SSIS) dan Data Quality Services. Untuk analisis data, tersedia SQL Server Reporting Services (SSRS) dan SQL Server Analysis Services (SSAS).
Lalu, MySQL Itu Apa?
MySQL adalah salah satu sistem manajemen database open-source yang paling pertama ada hingga saat ini. Sistem ini dikembangkan pada pertengahan 90-an oleh MySQL AB (yang kemudian diakuisisi Oracle). Meskipun punya banyak varian, sintaksis dan fungsionalitas dasarnya tidak terlalu berbeda.
Biasanya, MySQL digunakan bersama dengan PHP dan Apache Web Server, selain pada distribusi Linux. Fenomena ini akhirnya membentuk akronim LAMP (Linux, Apache, MySQL, PHP) yang terkenal.
Persamaan SQL dan MySQL
SQL Server maupun MySQL sama-sama merupakan RDBMS. Jadi, keduanya memiliki beberapa kesamaan fitur, seperti:
- Mudah disesuaikan dan performa tinggi: keduanya sama efisiennya untuk penanganan proyek berskala kecil ataupun besar.
- Dukungan multi-database: user bisa menghosting banyak database pada satu server.
- Parameter: keduanya menggunakan foreign dan primary key constraint untuk menentukan relasi yang berhubungan dengan tabel.
- Penggunaan indeks: keduanya menggunakan indeks untuk mengoptimalkan performa dan menyortir data.
Meskipun ada beberapa persamaan antara MySQL dan SQL, para developer cenderung memilih spesialisasi pada salah satu sistem saja karena adanya perbedaan dalam arsitektur dasar dan beberapa fiturnya. Apa saja perbedaan SQL dan MySQL? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!
Perbedaan MySQL dan SQL Server
Setelah menjelaskan pengertian dasar sistem-sistem ini beserta cara kerjanya, sekarang kami akan membahas beberapa perbedaan utama MySQL dan SQL Server.
Biaya
Perbedaan yang paling jelas antara SQL Server dan MySQL tentu adalah biayanya. Microsoft mengharuskan user membeli lisensi untuk mengakses fitur lengkap SQL Server. Sebaliknya, MySQL bersifat open-source dengan lisensi General Public License sehingga bebas untuk digunakan.
Anda hanya perlu membayar kalau membutuhkan bantuan teknis saja.
Kompatibilitas Default
SQL Server utamanya ditujukan bagi developer yang menggunakan .NET sebagai bahasa pengembangannya. Sementara itu, MySQL bisa digunakan dengan bahasa apa saja, terutama PHP.
MySQL kompatibel dengan semua sistem operasi utama, meskipun biasanya diasosiasikan dengan Linux. Di sisi lain, SQL Server dulu hanya bisa berjalan di Windows, sebelum Microsoft meluncurkan dukungan untuk Linux dan Mac di tahun 2016. Sayangnya, Anda hanya bisa menggunakan sistem ini di Mac dengan container Docker.
Sintaksis
Walaupun MySQL dan SQL Server sama-sama berbasis SQL, perbedaannya dalam hal sintaksis masih cukup signifikan dan perlu diperhatikan. Contohnya seperti ini:
Microsoft SQL Server
SELECT TOP 3 WITH TIES * FROM person ORDER BY age ASC
MySQL
SELECT age FROM person ORDER BY age ASC LIMIT 3
Kedua snippet kode di atas memberikan hasil yang sama: tiga entri dengan usia (age) termuda (ASC – ascending, dari kecil ke besar) dalam tabel yang diberi nama ‘Person’.
Sintaksis di atas bersifat subjektif, jadi tidak ada yang lebih unggul antara MySQL vs SQL Server. Anda boleh memilih mana pun yang dirasa lebih intuitif. Daftar lengkap perubahan yang bisa diterapkan antara MySQL dan SQL Server bisa Anda lihat di sini.
Mesin Penyimpanan
Perbedaan utama lainnya adalah cara keduanya menyimpan data.
SQL Server menggunakan mesin penyimpanan tunggal yang dikembangkan oleh Microsoft. Sebaliknya, MySQL memberikan kebebasan kepada developer untuk memilih mesin apa pun untuk berbagai tabel berbeda, yang didasarkan pada kecepatan, keandalan, atau dimensi lainnya. Dua mesin penyimpanan MySQL yang paling populer adalah InnoDB dan MyISAM.
Metode Filtering
User, tabel, dan baris MySQL bisa difilter dengan beberapa cara. Namun, MySQL mengharuskan user menjalankan beberapa query pada tiap database secara terpisah. Ini berbeda dengan filtering SQL Server yang dilakukan database per database, dan didasarkan pada baris.
SQL Server menyederhanakan keseluruhan prosesnya sehingga developer bisa memfilter baris tanpa perlu mempertimbangkan jumlah database yang dihosting di server.
Backup dan Restore
Saat Anda mem-backup database MySQL, datanya akan diekstraksi sebagai statement (pernyataan) SQL. Akibatnya, proses backup dan restore data dalam jumlah besar bisa memakan waktu sangat lama karena banyaknya statement SQL yang dieksekusi.
Terlebih lagi, untuk menghindari masalah konsistensi, MySQL akan mengunci database selama proses backup. Penguncian ini membuat database Anda tidak bisa diakses.
Namun, Anda bisa menimpa penguncian ini menggunakan utility mysqldump dan flag tertentu:
--single-transaction
Ini akan mem-backup tabel database Anda tanpa menguncinya. Kalau Anda ingin backup tabel berukuran besar, gunakan juga flag –quick.
Sementara itu, user SQL Server tidak perlu mengalami situasi seperti ini. SQL Server tidak akan mengunci database, jadi Anda masih bisa menggunakannya selama proses backup.
Keamanan
Kedua tool ini mengikuti standar EC2, yang berarti SQL dan MySQL sama-sama mematuhi standar keamanan yang dirancang untuk keamanan komputasi cloud. Namun, ada perbedaan signifikan dalam hal pembatasan akses database.
MySQL mengizinkan file databasenya diedit dan diakses oleh proses lain selama runtime. Berbeda dengan SQL Server, user harus menjalankan instance untuk menjalankan fungsi. Jadi, SQL Server lebih aman dari hacking, karena datanya tidak bisa dimanipulasi atau diakses secara langsung.
Dukungan Komunitas
Meskipun dukungan MySQL mengharuskan Anda mengeluarkan sejumlah biaya, biasanya ini jarang terjadi karena adanya kontribusi dan dukungan komunitas MySQL yang sangat membantu.
Sebagian besar user tidak perlu mencari dukungan resmi, karena mereka hanya perlu mencari di internet untuk menemukan solusi atas berbagai masalah.
Sementara itu, karena SQL Server adalah layanan berbayar, Anda tidak akan mendapatkan banyak dukungan dari komunitas. Kalau membutuhkan bantuan, Anda bisa mengunjungi halaman dukungan resminya.
Integrated Development Environment
Penting untuk diketahui bahwa kedua RDMBS ini mendukung tool IDE (Integrated Development Environment) yang berbeda. Tool IDE menawarkan lingkungan yang terpadu untuk pengembangan, dan Anda bebas memilih mana pun yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek Anda.
Tool IDE terbaik untuk MySQL adalah MySQL Workbench, sedangkan untuk SQL Server, Anda bisa mencoba SQL Server Management Studio. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, yang mungkin bisa Anda jadikan patokan untuk menentukan pilihan.
Kesimpulan
Selesai! Melalui artikel ini, Anda sudah mempelajari perbedaan MySQL dan SQL Server serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Mana pun yang akan dipilih, semuanya tergantung pada kebutuhan Anda. Prinsipnya, kalau Anda akan mengembangkan aplikasi ringan atau menengah dan menggunakan PHP dalam sebagian besar prosesnya, pilihlah MySQL.
Sebaliknya, kalau Anda tertarik mengembangkan aplikasi perusahaan berskala besar yang aman dan tangguh, SQL Server bisa menjadi pilihan yang sesuai.
Jadi, sudah menentukan akan menggunakan yang mana? Jangan sungkan untuk menyampaikan pendapat pada kolom komentar di bawah ini, ya!
Komentar
April 24 2019
terima kasih,materi yg disjikan sangat membantu
August 20 2024
sangat epic dan mudah dimengerti