10 Cara Membuat Website Mobile-Friendly yang Optimal di Perangkat Seluler

Meningkatkan performa website agar tetap optimal di perangkat seluler tidak kalah pentingnya dengan mengoptimalkan performanya di desktop.

Dengan website yang responsif, Anda bisa menjangkau lebih banyak audiens, baik yang menggunakan perangkat seluler maupun desktop.

Selain itu, mesin pencari seperti Google kini juga memprioritaskan pengindeksan seluler. Artinya, website yang mobile-friendly berpotensi mendapatkan peringkat lebih tinggi di mesin pencari dan memperoleh lebih banyak traffic.

Nah, di artikel ini, kami akan membahas 10 cara terbaik yang bisa Anda ikuti untuk membuat website Anda lebih mobile-friendly.

Cara Membuat Website Mobile-Friendly

Langsung saja, kami akan membagikan cara membuat website yang mobile-friendly dan optimal di perangkat seluler, yang bisa diikuti dengan mudah oleh pengguna pemula maupun profesional:

1. Gunakan Tata Letak yang Responsif

Tata letak merupakan konsep penting yang menentukan desain website seluler Anda. Nantinya, Anda akan menggunakannya untuk menempatkan elemen-elemen seperti teks, gambar, tombol, dan fitur website lainnya.

Dengan menggunakan tata letak yang responsif, semua elemen ini akan ditampilkan dengan baik di berbagai ukuran layar. Teks tetap mudah dibaca, tombol bisa diklik tanpa ‘meleset’, dan elemen visual seperti gambar atau ikon bisa berubah mengikuti ukuran layar untuk menyajikan pengalaman pengguna yang optimal.

Salah satu cara termudah untuk mendesain website yang mobile-friendly adalah dengan menggunakan website builder. Platform ini menyediakan tool dan editor WYSIWYG praktis yang akan membantu Anda merancang tata letak website yang responsif.

Nah, kalau menggunakan Website Builder dari Hostinger, Anda bahkan bisa memanfaatkan tool AI kami untuk membuat website instan yang mobile-friendly. Atau, pilih template dari 150 desain profesional yang dioptimalkan untuk perangkat seluler. Cukup pilih template yang sesuai dengan kebutuhan Anda, lalu tambahkan konten dengan mudah.

tampilan daftar template yang tersedia di website builder hostinger

Apa pun metode yang Anda pilih, pastikan untuk menerapkan tata letak yang mengikuti pola kebiasaan pergerakan mata pengunjung. Tergantung pada jenis kontennya, biasanya mata kita akan mengikuti dua pola ini:

  • Pola berbentuk F – umumnya digunakan untuk halaman yang berisi banyak teks, seperti postingan blog. Pengunjung biasanya hanya membaca kata-kata pertama di setiap paragraf untuk menemukan kata kunci yang mereka cari. Mereka baru akan membaca teks selengkapnya secara horizontal kalau menemukan sesuatu yang menarik.
tampilan halaman blog sebagai contoh konten yang cocok untuk pola Z
  • Pola berbentuk Z – sering diterapkan untuk halaman yang menargetkan konversi dan memiliki banyak elemen visual. Pertama, pengunjung biasanya akan melihat navigation bar secara horizontal, lalu beralih secara diagonal ke bagian tengah, dan akhirnya mencapai garis horizontal kedua, tempat informasi penting dan tombol CTA berada.
tampilan halaman landing page sebagai contoh konten yang cocok untuk pola Z

Kedua pola ini sebenarnya sama-sama efektif, tergantung pada tujuan dan jenis konten di website Anda. Misalnya, pola F lebih cocok untuk postingan blog yang informatif, sedangkan pola Z lebih efektif untuk landing page yang mengutamakan transaksi.

Intinya, pastikan informasi utama dan tombol CTA di website Anda ditempatkan sesuai dengan pola yang mudah diikuti oleh pengunjung.

Apabila menggunakan website builder kami, Anda juga bisa memanfaatkan AI Heatmap untuk menerapkan pola ini. Fitur ini akan menunjukkan area website yang paling menarik perhatian pengunjung untuk membantu Anda menempatkan elemen secara lebih optimal.

Setelah menerapkan pola yang sesuai, cek lagi apakah tampilan dan fungsi website Anda sudah berjalan dengan baik di berbagai ukuran layar. Berikut adalah beberapa tool online yang bisa Anda gunakan:

  • Website Builder Hostinger – gunakan fitur Pratinjau untuk melihat tampilan halaman website Anda di perangkat seluler.
  • Responsive Test Tool Gratis – pilih berbagai ukuran layar atau masukkan ukuran kustom untuk menguji tingkat respons website Anda.
  • Google Lighthouse Gratis – dapatkan laporan yang mendetail tentang aksesibilitas website, performa, SEO, dan lainnya.

2. Optimalkan Kecepatan Website

Kecepatan loading website sangat memengaruhi pengalaman pengguna dan SEO website. Misalnya, kalau loading website melambat dari yang biasanya 1 detik menjadi 3 detik saja, bounce rate bisa meningkat hingga 32%.

Meskipun website Anda bisa dimuat dengan cepat di desktop, hasilnya belum tentu sama di perangkat seluler. Jadi, selalu cek performa website Anda di perangkat Mobile maupun Desktop.

tampilan hasil uji kecepatan website di lighthouse

Untuk memastikan kecepatannya tetap optimal, berikut adalah beberapa tips optimasi website terbaik yang bisa Anda terapkan:

Kompresi Gambar

Gambar adalah elemen yang biasanya paling berat untuk dimuat di website. Namun, bukan berarti Anda harus menghindari penggunaan gambar di website Anda. Cukup kompresi gambar sebelum menguploadnya dengan tool seperti compressor.io atau jpeg-optimizer.com.

Manfaatkan Lazy-Loading

Dengan lazy-loading, gambar hanya akan dimuat kalau layar pengunjung sudah menampilkan bagian tempat elemen visual tersebut berada. Jadi, ketika pengunjung men-scroll layar ke bawah, gambar akan dimuat secara otomatis.

Cara ini bisa mengurangi beban website Anda secara signifikan dan meningkatkan kecepatan loadingnya.

Gunakan CDN untuk Optimasi Gambar

CDN menyimpan dan mendistribusikan gambar dari server yang tersebar di seluruh dunia. Hasilnya, gambar bisa disajikan lebih cepat di browser pengunjung dibandingkan kalau harus diambil dari server aslinya.

CDN internal kami, yang tersedia pada paket Business dan yang lebih tinggi, bisa mempercepat website Anda hingga 40% tanpa biaya tambahan.

Minify CSS dan JavaScript

Karakter kode yang tidak perlu bisa memperlambat loading website. Apabila menggunakan Hostinger Website Builder, kode website Anda sudah dioptimalkan secara default.

Untuk website WordPress, gunakan tool online seperti cssminifier.com dan javascript-minifier.com, atau manfaatkan plugin untuk menghapus karakter yang tidak perlu dan mempercepat website Anda.

Manfaatkan Cache Browser

Sistem cache berfungsi untuk menyimpan elemen penting dalam penyimpanan sementara sehingga konten website tidak perlu dimuat ulang dari server setiap kali pengunjung mengakses halaman.

Untuk menggunakan sistem pengelolaan cache dengan mudah, Anda bisa memilih paket hosting yang sudah menyertakannya, seperti paket managed WordPress hosting kami.

3. Gunakan Meta Tag Viewport untuk WordPress

Meta tag viewport adalah kode HTML yang ditempatkan di bagian <head> halaman. Tag ini berfungsi untuk menentukan tampilan website Anda di perangkat seluler.

Sebagian besar CMS (sistem manajemen konten) akan secara otomatis mengatur meta tag viewport yang optimal. Namun, Anda juga bisa mengaturnya sendiri dengan mengedit kode website.

Biasanya, halaman website akan menyertakan baris kode seperti ini:

<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1">

Atribut content akan mengontrol tampilan halaman saat pertama kali dimuat. Anda bisa menyesuaikan tampilan website dengan mengubah properti device-width dan initial-scale.

Atribut width mengatur lebar viewport. Anda bisa menentukan angka spesifik seperti width=500 atau menggunakan device-width untuk mengaturnya secara otomatis sesuai lebar perangkat, memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.

Initial scale menentukan tingkat perbesaran zoom pada kali pertama halaman dimuat, dengan rentang dari 0,1 hingga 10, dan defaultnya adalah 1.

4. Optimasi Gambar Website

Ukuran elemen website terkadang diubah terlalu banyak di layar ponsel sehingga membuat tata letaknya menjadi berantakan. Untuk menghindari hal ini, pastikan gambar dan konten berat lainnya, seperti video, dioptimalkan untuk perangkat seluler.

Apabila menggunakan Website Builder Hostinger, sistem kami akan menangani proses ini secara otomatis. Namun, kalau Anda menggunakan WordPress atau CMS lainnya, sebaiknya lakukan pengecekan ulang pada file media website Anda:

Pertama, gunakan tool gratis seperti Responsive Test Tool untuk melihat bagaimana elemen gambar di website Anda ditampilkan di berbagai ukuran layar. Pastikan gambar tetap jelas dan mudah dipahami, baik di layar kecil maupun besar.

tampilan website marketplace dengan produk sepatu sebagai contoh penskalaan gambar
tampilan website marketplace dengan produk sepatu sebagai contoh penskalaan gambar

Sebagian besar template modern memang sudah cukup baik dalam menyesuaikan skala konten, tapi kalau muncul error, Anda bisa mengatasinya dengan langkah-langkah berikut:

  • Optimasi gambar website. Gunakan format file yang lebih ringan seperti JPEG 2000 dan WebP untuk mengurangi ukuran file tanpa mengorbankan kualitasnya.
  • Periksa ukuran gambar. Gambar dengan rasio 1:1 lebih mudah diatur skalanya dan biasanya ditampilkan paling optimal di perangkat seluler. Sementara itu, gambar vertikal (2:3) atau horizontal (16:9) mungkin sedikit terlihat terlalu kecil.
  • Tinjau kode untuk aturan yang diperlukan. Biasanya, kueri media CSS akan membuat berbagai tata letak sesuai ukuran layar pengunjung. Anda bisa memilih lebar layar tertentu untuk menerapkan perubahan tata letak dan menetapkan aturan CSS untuk setiap breakpoint. Contoh resolusi yang umum digunakan adalah 320px, 480px, 768px, dan 1024px. Langkah ini akan memastikan bahwa gambar dan elemen lainnya disesuaikan dengan baik menurut tampilan yang diinginkan.

5. Hindari Menggunakan Pop-Up

Meskipun bisa membantu mengumpulkan prospek dan meningkatkan konversi, pop-up terkadang cukup mengganggu pengalaman pengguna di perangkat seluler. Elemen ini bisa mengakibatkan tindakan klik yang tidak disengaja, yang justru membuat pengunjung sebal dan akhirnya menutup website Anda.

Selain itu, pop-up yang terlalu mengganggu juga bisa membuat Google memberikan penalti pada website Anda dengan menurunkan peringkatnya di hasil pencarian, yang berujung pada menurunnya traffic organik.

Untuk menghadirkan pengalaman pengguna yang lebih baik sembari tetap mengumpulkan prospek, coba pertimbangkan beberapa alternatif berikut:

  • Tombol CTA (ajakan bertindak) – Ganti pop-up dengan tombol CTA interaktif yang ditempatkan di lokasi strategis. Misalnya, gunakan CTA pendek dengan widget kecil untuk input email. Cara ini bisa meningkatkan CTR (click-through rate) secara efektif tanpa mengganggu pengunjung.
  • Slide-in banner – Tampilkan banner setelah pengunjung men-scroll halaman atau membuka website selama waktu tertentu. Banner ini bisa menjadi cara yang efektif untuk mempromosikan penawaran Anda tanpa mengganggu pengalaman pengguna.
  • Lead magnet – Berikan sesuatu yang bermanfaat namun gratis, seperti PDF, ebook, atau newsletter, sebagai imbalan kalau pengunjung bersedia memberikan emailnya. Dengan begitu, mereka akan lebih bersedia untuk mendaftarkan emailnya.

Dengan menghindari pop-up yang mengganggu dan memilih alternatif ini, Anda bisa meningkatkan pengalaman pengguna website di perangkat seluler, sekaligus tetap mengumpulkan prospek dan membantu pengunjung mendapatkan manfaat dari website Anda.

6. Tingkatkan Visual untuk Perangkat Seluler

Untuk menciptakan pengalaman membaca yang nyaman di perangkat seluler, ada beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan, seperti ukuran font, tinggi baris, dan kontras. Berikut adalah beberapa tips terbaik untuk setiap faktor tersebut:

Ukuran Font

  • Ukuran minimum – Untuk teks konten, gunakan ukuran font minimal 16px agar tetap mudah dibaca tanpa perlu memperbesar layar.
  • Hierarki – Buat hierarki yang jelas dengan menggunakan ukuran font yang lebih besar untuk judul dan subjudul.

Tinggi Garis

  • Tinggi baris optimal – Atur tinggi baris antara 1,5 hingga 1,75 kali ukuran font. Pengaturan ini akan memberikan ruang yang cukup di antara setiap baris sehingga teks lebih nyaman dibaca.
  • Spasi yang konsisten – Pastikan tinggi baris tetap konsisten di seluruh teks agar tata letak website terlihat rapi dan tidak membingungkan.

Kontras

  • Kontras tinggi – Sesuaikan kontras yang nyaman di mata antara teks dan latar belakangnya. Gunakan teks gelap di latar belakang terang atau sebaliknya.
  • Aksesibilitas – Web Content Accessibility Guidelines (WCAG) merekomendasikan rasio kontras minimal 4,5:1 untuk teks biasa dan 3:1 untuk teks berukuran besar.

Selain pengaturan teknis, Anda juga bisa meningkatkan kemudahan pembacaan teks website melalui isi konten Anda sendiri:

  • Gunakan bullet point – Pengunjung sering kali hanya membaca cepat konten untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan. Format poin bisa membantu mereka menemukan informasi tersebut dengan cepat.
  • Gunakan paragraf pendek. Uraikan satu ide utama untuk setiap paragraf agar konten tetap terasa menarik dan mudah diikuti.
  • Tambahkan judul yang jelas. Untuk setiap topik atau pertanyaan yang Anda bahas, buat judul yang tepat dan jelas. Pastikan setiap judul merangkum bagian tersebut dan memberikan jawaban yang relevan.

Link dan tombol yang mudah diklik sangat penting untuk memberikan pengalaman pengguna yang lancar di perangkat seluler. Di layar berukuran kecil, pengunjung mungkin sering tidak sengaja mengetuk link yang salah.

Elemen yang didesain agar mudah diklik akan membuat website Anda lebih fungsional dan mudah diakses sehingga pengunjung bisa berinteraksi dengan elemen-elemennya tanpa hambatan.

Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan agar elemen website Anda lebih mobile-friendly:

  • Ukuran target sentuh minimum. Gunakan ukuran minimal 44×44 piksel untuk target sentuh, seperti tombol dan link. Ukuran ini memastikan pengunjung bisa mengetuk elemen yang diinginkan tanpa mengenai elemen lain di sekitarnya.
  • Jarak setiap elemen. Berikan jarak minimal 8-10 piksel di antara setiap elemen yang bisa disentuh. Hal ini membantu mencegah kesalahan klik dan meningkatkan kemudahan akses website secara keseluruhan.
  • Link ke halaman yang mobile-friendly. Pastikan semua link mengarah ke halaman yang sudah dioptimalkan untuk perangkat seluler agar pengalaman pengguna website Anda tetap konsisten. Halaman yang kurang optimal bisa mengganggu pengalaman pengunjung saat mengaksesnya.
  • Link yang deskriptif. Gunakan teks link yang jelas dan deskriptif, seperti “Baca Artikel Selengkapnya” agar pengunjung tahu ke mana mereka akan diarahkan. Hindari istilah umum seperti “Klik Di Sini.”
  • Label yang mudah diakses. Pastikan tombol dan link website Anda memiliki label yang bisa dibaca oleh aplikasi pembaca layar. Hal ini memudahkan pengunjung difabel untuk mengakses website Anda secara lebih efektif.
  • Alur fokus yang jelas. Tentukan alur fokus yang jelas untuk navigasi keyboard guna meningkatkan aksesibilitas bagi pengunjung yang menggunakan keyboard atau alat bantu.

8. Perhatikan Ukuran dan Penempatan Tombol

Secara alami, pengunjung biasanya melihat isi halaman dengan cepat untuk mencari tombol atau elemen lain yang bisa diklik saat men-scroll website di perangkat seluler.

Penempatan tombol yang strategis akan memastikan pengalaman pengguna yang lebih lancar dan meningkatkan CTR website.

tampilan halaman marketplace dengan produk laptop sebagai contoh penempatan tombol
tampilan landing page website evernote sebagai contoh penempatan tombol

Berikut beberapa tips untuk mendesain dan menempatkan tombol secara strategis di website Anda:

  • Ukuran tombol – Pastikan ukuran tombol yang pas dan ada jarak yang cukup di antara setiap link agar mudah diketuk. Hindari menggunakan link teks kecil yang sulit diakses di layar sentuh.
  • Padding yang cukup – Tambahkan padding yang memadai di sekitar link teks dan tombol untuk memperluas area yang bisa diklik. Hal ini akan memudahkan pengunjung berinteraksi dengan elemen tersebut.
  • Indikator visual – Gunakan petunjuk visual, seperti perubahan warna, garis bawah, atau efek tombol yang berubah saat disentuh untuk menunjukkan bahwa elemen tersebut bisa diakses.
  • Zona ibu jari – Letakkan tombol utama, seperti Kirim atau Berikutnya, di area yang mudah dijangkau oleh ibu jari saat memegang ponsel dengan satu tangan. Untuk pengunjung pada umumnya, area ini biasanya berada di bagian tengah bawah hingga kanan bawah layar. Bagi pengunjung kidal, posisi yang nyaman biasanya terletak di tengah bawah hingga kiri bawah.
  • Penempatan yang konsisten – Tempatkan tombol secara konsisten di seluruh website agar pengunjung tidak merasa kebingungan. Tombol utama sebaiknya selalu berada di posisi yang sama di setiap halaman.

9. Desain Website dengan Baik

Sebagai pemilik website, Anda bertanggung jawab untuk memastikan website Anda memberikan pengalaman browsing yang nyaman dan mudah diikuti oleh pengunjung.

Berikut beberapa cara untuk membuat desain website yang bersih dan fungsional:

Sederhanakan Navigasi

  • Website yang terlalu berantakan bisa membuat pengunjung kebingungan dan kesulitan menemukan informasi yang dicari. Fokuslah pada elemen-elemen penting dan hindari menampilkan terlalu banyak elemen yang tidak diperlukan.
  • Tampilkan elemen utama lebih dulu karena elemen inilah yang umumnya dicari pengunjung. Desain yang minimalis bisa membantu menyederhanakan navigasi website dan meningkatkan kepuasan pengguna.
  • Manfaatkan menu hamburger untuk meningkatkan navigasi. Dengan sekali klik, pengguna perangkat seluler bisa mengakses seluruh menu website, membantu mempermudah navigasi dan membuat tampilannya tetap rapi.
tampilan website contoh yang menunjukkan menu hamburger
tampilan isi menu hamburger di website contoh

Manfaatkan Ruang Kosong

  • Ruang kosong atau white space sangat penting untuk menciptakan jarak visual yang nyaman di antara setiap elemen website. Ruang ini membantu mengarahkan perhatian pengguna, serta membuat website terlihat lebih lega.
  • Pastikan ada cukup ruang kosong di sekitar teks, gambar, dan elemen interaktif lainnya untuk meningkatkan kemudahan pembacaan teks dan tampilan visual website.

Tinjau Konten secara Berkala

  • Periksa dan perbarui konten website secara rutin untuk memastikan relevansi dan keakuratannya. Hapus konten yang sudah tidak relevan, halaman yang tidak diperlukan, serta informasi yang tidak relevan agar pengalaman pengguna website Anda tetap optimal.
  • Hindari menampilkan link dalam daftar yang panjang atau menampilkan terlalu banyak informasi kepada pengguna. Sebaiknya fokuslah pada kualitas konten agar pengunjung tetap tertarik membacanya.

Dengan menerapkan prinsip desain minimalis dan navigasi yang praktis, Anda bisa membuat website yang menarik dan mendorong pengunjung untuk membuka website Anda lebih lama.

Ingat, semakin mudah pengalaman yang Anda berikan, semakin luar biasa kesan yang pengunjung rasakan.

10. Uji Website di Perangkat Sebenarnya

Satu-satunya cara untuk memastikan bahwa website Anda sudah mobile-friendly dan berfungsi dengan baik adalah dengan mengujinya langsung di perangkat sungguhan. Lakukan pengujian ini secara rutin, terutama setelah ada pembaruan atau perubahan pada website Anda.

Ada beberapa tool yang bisa Anda gunakan untuk menguji website di berbagai perangkat, seperti Lambda dan BrowserStack. Kedua tool ini menyediakan fitur untuk mengecek tampilan dan performa website di berbagai perangkat yang berbeda.

Dengan melakukan pengujian, Anda pun bisa memastikan bahwa website Anda berfungsi sebagaimana mestinya, serta menarik pelanggan sesuai dengan tujuannya.

Kesimpulan

Saat ini, lebih dari separuh traffic yang masuk ke website berasal dari pengguna perangkat seluler. Oleh karena itu, Anda wajib mengoptimalkan website agar tetap bisa diakses tanpa masalah di perangkat seluler. Untungnya, ada beberapa cara mudah untuk mencapainya.

Sebagai rangkuman, berikut adalah 5 cara membuat website mobile-friendly:

  • Gunakan tata letak yang responsif – pastikan website Anda sudah mobile-friendly sejak dari aspek-aspek dasarnya.
  • Optimalkan kecepatan website – buat pengunjung merasa betah untuk berlama-lama mengakses website Anda dengan mempercepat loading keseluruhannya, terutama untuk perangkat seluler.
  • Tingkatkan daya tarik visual untuk perangkat seluler – pastikan desainnya mudah digunakan oleh pengguna perangkat seluler seperti saat website diakses di desktop.
  • Beri jarak yang pas antara link dan tombol – pastikan pengunjung bisa mengklik link dan tombol tanpa masalah.
  • Uji website di perangkat sebenarnya – cek website Anda di perangkat sungguhan untuk memastikannya berfungsi dengan lancar di berbagai ukuran layar.

Apabila Anda masih memiliki pertanyaan, lihat bagian FAQ di bawah ini atau berikan masukan kepada kami melalui kolom komentar, ya.

Tanya Jawab (FAQ) Cara Membuat Website Mobile-Friendly

Dapatkan jawaban atas pertanyaan yang paling sering diajukan tentang cara membuat website yang mobile-friendly.

Kenapa Website Harus Mobile-Friendly?

Penting untuk membuat website Anda mobile-friendly guna menjangkau audiens yang lebih luas, meningkatkan pengalaman pengguna, dan menaikkan peringkat website di mesin pencari. Hal ini memastikan website bisa diakses tanpa masalah di berbagai perangkat, yang turut meningkatkan interaksi, performa, dan visibilitas website secara keseluruhan.

Bagaimana Cara Menguji Apakah Website Sudah Mobile-Friendly?

Anda bisa menggunakan berbagai tool online untuk menguji apakah website Anda sudah mobile-friendly. Beberapa contohnya adalah  Responsive Test ToolLambda Automated Smart Visual UI, dan tool Lighthouse gratis dari Google.

Apa yang Harus Dihindari saat Mengoptimasi Website untuk Perangkat Seluler?

Kesalahan yang harus dihindari saat mengoptimasi website untuk perangkat seluler adalah mengupload gambar yang terlalu besar, tidak menggunakan cache, menggunakan font yang terlalu kecil, serta menggunakan tombol dan link yang sulit diklik.

Author
Penulis

Faradilla A.

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.