Apa Itu Website Statis? Ini Pengertian dan Cara Membuatnya!

Website statis terdiri dari halaman web yang akan tetap terlihat sama setiap kali pengunjung mengaksesnya. Jenis website ini bisa ditulis menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript.

Umumnya, website statis lebih mudah dibuat, lebih cepat, dan lebih sederhana daripada website dinamis. Namun, karena fungsinya cukup terbatas, website statis lebih ideal untuk beberapa contoh penggunaan, seperti portofolio dan resume.

Di artikel ini, kami akan menjelaskan apa itu website statis, cara kerjanya, serta perbedaannya dengan website dinamis. Kami juga akan membahas langkah-langkah membuat website statis beserta contohnya untuk inspirasi Anda.

Apa Itu Website Statis?

Website statis adalah jenis website yang menampilkan konten yang sama kepada semua pengunjung, bukan konten yang dipersonalisasi berdasarkan riwayat kunjungan mereka.

Jenis website ini dibuat menggunakan kode yang tidak bisa berubah secara otomatis sehingga kontennya akan tetap sama, kecuali kode tersebut diubah oleh pembuatnya.

Nah, kebalikan dari website statis adalah website dinamis, yang kontennya bisa berubah secara otomatis berdasarkan faktor-faktor seperti lokasi pengguna, zona waktu, dan aktivitas mereka sebelumnya.

Untuk mengubah kontennya, website dinamis menggunakan bahasa skrip sisi server seperti PHP pada HTML, CSS, dan JavaScript. Hasilnya, website bisa terhubung ke database untuk mengambil informasi yang perlu disajikan.

Penting! Website dinamis bisa menggunakan bahasa skrip sisi klien saja, seperti JavaScript. Menggunakan bahasa ini, konten website bisa berubah-ubah berdasarkan input yang diberikan pengguna.

Pada website dinamis, database berfungsi untuk menerima interaksi dan data dari pengunjung. Misalnya, pengunjung bisa menggunakan formulir untuk membuat akun, membeli produk, atau mengomentari postingan.

Sementara itu, website statis tidak bisa menerima input dari pengunjung dan memiliki kemampuan interaksi yang terbatas. Namun, website ini tetap bisa memiliki animasi dan elemen yang bisa diklik, seperti tombol navigasi atau hyperlink.

Terlepas dari perbedaan tersebut, website statis memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan website dinamis:

  • Performa yang lebih baik. Loading website statis umumnya lebih cepat karena permintaan database dan baris kode yang lebih sedikit. Aset statisnya juga tetap sama sehingga lebih mudah disimpan dalam cache dengan CDN (jaringan pengiriman konten).
  • Lebih mudah dibuat. Website statis tidak terlalu rumit sehingga proses pembuatannya bisa lebih cepat. Jenis website ini bisa berfungsi dengan baik tanpa skrip sisi server atau koneksi database.
  • Lebih aman. Penjahat cyber bisa mengeksploitasi koneksi database atau ekstensi untuk menyerang website. Karena website statis tidak menggunakannya, celah serangan pun bisa diminimalkan.

Namun, website statis juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:

  • Penggunaan yang terbatas. Website statis biasanya tidak tersambung dengan database sehingga tidak bisa memfasilitasi beberapa fitur, seperti checkout produk dan pemesanan sehingga penggunaannya lebih terbatas.
  • Kurangnya personalisasi. Jenis website ini tidak bisa menampilkan konten khusus sesuai kebutuhan dan preferensi pengunjung sehingga tingkat keterlibatan dan angka konversi website kurang bisa dimaksimalkan.
  • Mungkin sulit diedit. Untuk mengedit website statis, developer harus mengubah file setiap halaman secara manual. Hal ini mungkin akan lebih memakan waktu dan rawan error.

Tips Berguna

Anda juga bisa mencoba mengombinasikan halaman web statis dan dinamis untuk membuat website hibrid. Misalnya, gunakan metode statis untuk bagian yang jarang diupdate seperti halaman kebijakan privasi, lalu gunakan metode dinamis untuk halaman interaktif.

Cara Kerja Website Statis

Website statis terdiri dari beberapa file yang disimpan di server host. File-file ini dirender di web browser pengunjung dan disusun menggunakan bahasa pemrograman sisi klien seperti HTML dan CSS.

Ketika pengunjung mengakses website statis, aplikasi browser mereka akan meminta file-file website tersebut dari server host. Server host kemudian merespons dengan mengirimkan file yang diminta untuk menampilkan website.

Karena tidak adanya bahasa pemrograman sisi server, file website statis tidak berubah sebelum dikirim. Artinya, semua pengunjung akan menerima file yang sama persis dengan yang tersimpan di server host. Hasilnya, mereka pun melihat tampilan website yang sama.

Nah, untuk membuat website statis, ada tiga cara yang umum dilakukan:

  • Menulis coding dari nol. Website ditulis secara manual menggunakan kode HTML, CSS, dan JavaScript. Metode ini cocok untuk developer yang sudah familiar dengan bahasa pemrograman.
  • Menggunakan generator website statis. Tool ini bisa dimanfaatkan untuk membuat website HTML statis menggunakan template. Meskipun Anda masih perlu menulis kode, prosesnya akan lebih cepat daripada membuatnya dari nol.
  • Platform website builder. Platform ini menawarkan editor visual untuk membuat website statis tanpa coding sama sekali. Kami merekomendasikan metode ini untuk pemula yang baru pertama kali membuat website.

Langkah-Langkah Membuat Website Statis

Di bagian ini, kami akan menjelaskan cara membuat website statis. Agar bisa diikuti dengan mudah oleh siapa pun termasuk pemula, kami akan menggunakan Hostinger Website Builder. Caranya mungkin berbeda di platform lain, tapi proses keseluruhannya kurang lebih akan sama.

1. Dapatkan Web Hosting dan Domain

Semua website membutuhkan web hosting dan domain agar bisa diakses secara online. Dengan website builder Hostinger, Anda tidak perlu membeli domain sendiri karena sudah disertakan secara gratis.

Untuk platform lain, Anda mungkin perlu membeli domain secara terpisah, yang membuat proses setupnya menjadi lebih lama dan lebih mahal.

Saat memilih nama domain, pastikan nama tersebut mudah diingat dan mencerminkan tujuan website Anda. Dengan demikian, pengunjung bisa mengingat website Anda dengan lebih mudah, yang akhirnya meningkatkan potensi traffic organik.

Anda bisa menggunakan tool cek domain untuk mencari tahu ketersediaan nama domain incaran Anda. Apabila domain tersebut sudah didaftarkan orang lain, gunakan TLD lain atau cari nama alternatif yang serupa.

Saran Bacaan

Baru pertama kali membuat website? Yuk, baca tutorial berikut ini untuk menyempurnakan website Anda!

Cara Membuat Website Sendiri dari Nol
Cara Mendesain Website yang Menarik
Cara Membuat Landing Page yang Efektif

2. Pilih Template Website

Setelah menyelesaikan setup awal Hostinger Website Builder, Anda akan diarahkan ke galeri template. Anda bisa memilih desain website siap pakai atau menggunakan template kosong.

Gunakan kategori atau kolom pencarian untuk menemukan template yang Anda sukai. Untuk melihat tampilan template, arahkan kursor ke template tersebut lalu klik Pratinjau. Setelah itu, klik Pilih Template untuk mengonfirmasi pilihan Anda.

Setelah memilih template, Anda akan diarahkan ke layar editor untuk mengedit website lebih lanjut. Apabila ingin melihat-lihat template buatan desainer yang tersedia di Hostinger, kunjungi halaman template desain website kami.

3. Sesuaikan Halaman Web

Anda bisa menyesuaikan berbagai elemen di website builder Hostinger, termasuk teks, warna, dan tombol website. Cukup pilih dan geser elemen ke area lain untuk mengubah tata letak atau memindahkannya.

Untuk menyesuaikan website, Anda bisa mulai dengan mengedit homepage default bawaan template dulu. Homepage akan menjadi halaman pertama yang dilihat pengunjung, jadi Anda harus mendesainnya semenarik mungkin untuk memberikan kesan pertama yang baik.

Saat menyesuaikan website, pertimbangkan aspek-aspek berikut ini:

  • Media. Gunakan media HD yang berkualitas agar pengunjung lebih tertarik melihat konten website Anda. Namun, jangan menambahkan terlalu banyak gambar atau video yang bisa membuat website menjadi lemot.
  • Navigasi. Gunakan warna-warna yang kontras dan letakkan menu navigasi di tempat yang mudah terlihat untuk mengoptimalkan pengalaman pengguna website.
  • Tata letak. Jangan taruh detail penting di dekat elemen yang mengganggu atau di bagian bawah halaman agar informasi penting tidak terlewat.
  • Optimasi mesin pencari (SEO). Gunakan meta description dan meta title yang efektif di website Anda untuk membantu menaikkan peringkat website dan mendapatkan lebih banyak traffic organik.

Setelah selesai mendesain homepage, buka bagian Menu website di sidebar kiri lalu klik ikon roda gigi di samping halaman web yang baru dibuat. Pilih Jadikan halaman beranda untuk mengaturnya sebagai homepage website Anda.

Dari menu ini, Anda juga bisa membuat halaman web lagi untuk website Anda. Apabila memilih untuk menggunakan desain website one-page, Anda bisa menghapus halaman lain dari template yang diedit.

Perlu diperhatikan bahwa template yang Anda pilih mungkin memiliki elemen interaktif seperti formulir berlangganan. Karena website statis umumnya tidak memilikinya, Anda bisa menghapusnya dengan mengklik ikon tempat sampah atau menekan Backspace di keyboard.

Untuk menambahkan elemen baru, buka sidebar lalu klik tombol Tambahkan Elemen. Anda bisa menyisipkan berbagai elemen dari menu ini, termasuk gambar, video, bentuk, teks, dan tombol.

4. Onlinekan Website Anda

Apabila halaman dan desain website Anda sudah siap, klik Pratinjau di bagian pojok kanan atas editor untuk melihat tampilannya nanti saat sudah online. Dalam mode ini, cobalah mengakses setiap halaman dan bagian website untuk mencari tahu apakah masih ada masalah masalah desain atau fungsi.

Anda juga bisa melihat pratinjau tampilan website di perangkat desktop dan seluler. Website yang Anda buat menggunakan Website Builder Hostinger akan langsung memiliki desain yang responsif tanpa harus dikonfigurasi sendiri untuk versi selulernya.

Di samping itu, platform ini akan secara otomatis menyimpan perubahan yang dibuat sehingga Anda bisa langsung mengonlinekan halaman website. Untuk melakukannya, klik Publikasikan di samping tombol Pratinjau.

Contoh Website Statis

Untuk membantu Anda menemukan inspirasi, kami akan membagikan beberapa contoh website statis dengan tujuan penggunaan yang berbeda-beda.

1. Bootstrap

website bootstrap sebagai contoh website statis

Bootstrap adalah framework yang menyediakan template desain HTML, CSS, dan JavaScript untuk mempercepat proses pengembangan website. Websitenya bersifat statis dan dihosting di GitHub Pages.

Terdapat beberapa elemen interaktif website ini, seperti tombol navigasi dan hyperlink. Website Bootstrap juga memiliki opsi mode gelap dan menyediakan tombol media sosial menggunakan ikon.

Sebagian besar website ini hanya menampilkan teks tanpa animasi atau elemen visual berlebih. Berkat tampilan dan strukturnya yang sederhana, loading website ini pun menjadi lebih cepat karena file websitenya berukuran lebih kecil dan lebih cepat didownload.

2. TwitchCon

website TwitchCon sebagai contoh website statis

Platform streaming Twitch menggunakan Jekyll untuk membuat website statis acara pertemuan tahunannya. Desainnya yang sederhana hanya terdiri dari teks, ikon, dan video promosi.

Elemen interaktif website ini sebagian besar berupa tombol navigasi dalam bentuk hyperlink. Selain mengarahkan pengunjung ke halaman baru, hyperlink ini juga mengarah ke blog dan website utama Twitch.

Karena Twitch sudah memiliki website lainnya untuk menyajikan informasi umum, website statisnya tidak memiliki banyak halaman. Hasilnya, website statis TwitchCon tetap ringan dan loadingnya juga lebih cepat.

3. Collins

website Collins sebagai contoh website statis

Platform yang dipilih oleh Collins untuk membuat website statis adalah Jekyll. Perusahaan strategi, desain, dan komunikasi ini menunjukkan bahwa website statis tetap bisa memiliki desain yang profesional dan menarik.

Selain navigasi yang interaktif, website ini juga memiliki gambar banner yang bisa diseret dan tombol scroll mundur. Tombol ini penting karena Collins menampilkan semua hasil pekerjaannya di halaman depan.

Website ini juga memiliki beberapa animasi yang dipicu oleh interaksi pengunjung. Terdapat animasi yang muncul ketika pengunjung mengklik tombol navigasi, serta video pop-up yang ditampilkan ketika pengunjung mengarahkan kursor ke judul postingan.

4. Camilo Holguin

website Camilo Holguin sebagai contoh website statis

Camilo Holguin yang berprofesi sebagai web developer front-end freelance menggunakan website statis sederhana sebagai resume onlinenya. Website ini dibuat menggunakan Gatsby dan hanya memiliki satu halaman untuk menyajikan semua informasi penting.

Saat membuka website ini, pengunjung akan langsung melihat nama penulis dan ringkasan kariernya. Mereka juga akan menemukan profil GitHub, LinkedIn, dan tombol pengalihan email Camilo, yang merupakan satu-satunya elemen interaktif di websitenya.

5. Prism

website Prism sebagai contoh website statis

Prism adalah bahasa pemrograman open-source baru yang sedang terus dikembangkan. Website portal dokumentasi dan pembelajarannya bersifat statis dan dibangun menggunakan Gatsby.

Sebagian besar website ini terdiri dari teks dan cuplikan kode tanpa elemen visual apa pun selain logo. Elemen interaktifnya meliputi tombol navigasi yang mengarahkan pengunjung ke halaman lain dan repositori GitHub.

Prism bisa menjadi contoh website statis yang baik dari segi performa. Website ini memiliki loading yang cepat, dan pengunjung bisa berpindah ke halaman lain tanpa menunggu.

Kesimpulan

Website statis adalah jenis website yang halaman-halamannya tetap tidak berubah setiap kali pengunjung mengaksesnya, kecuali sudah diedit oleh pemiliknya. Website statis biasanya dibuat menggunakan HTML, CSS, dan Javascript tanpa bahasa skrip sisi server.

Selain itu, website statis umumnya lebih cepat, lebih mudah dibuat, dan lebih aman daripada website dinamis. Namun, website statis lebih sulit untuk diedit, memiliki fungsi yang terbatas, dan tidak bisa menyajikan konten yang dipersonalisasi.

Meski begitu, beberapa jenis website lebih cocok menggunakan mode statis, seperti portofolio dan resume online.

Untuk membuat website statis dengan mudah, Anda bisa menggunakan platform website builder:

  1. Dapatkan paket domain dan hosting. Keduanya diperlukan untuk menyimpan file website statis Anda sehingga bisa diakses di internet.
  2. Pilih template website. Pilih template dari galeri untuk mulai membuat website.
  3. Buat halaman web. Sesuaikan desain template default, tambahkan konten, dan buat halaman baru kalau diperlukan.
  4. Onlinekan website. Cek lagi apakah masih ada error di website, lalu publikasikan website statis Anda setelah selesai.

Jadi, website statis mungkin merupakan pilihan yang ideal untuk Anda kalau tidak membutuhkan banyak halaman dan fitur. Nah, tunggu apa lagi? Yuk mulai buat website Anda sendiri!

Tanya Jawab (FAQ) Apa Itu Website Statis

Kami akan menjawab beberapa pertanyaan umum tentang website statis untuk membantu Anda memahami penggunaannya lebih lanjut.

Sebaiknya Pilih Website Statis atau Website Dinamis?

Gunakan website statis kalau Anda jarang mengupdate konten website dan tidak memiliki elemen interaktif seperti formulir.
Hindari website statis kalau konten Anda diperbarui secara real-time atau menampilkan bahasa sesuai wilayah pengunjung. Selain itu, website statis lebih cocok kalau Anda hanya memiliki beberapa halaman web.

Website Statis Paling Cocok untuk Apa?

Website statis adalah pilihan yang ideal untuk penggunaan pribadi, misalnya untuk membuat website portofolio atau resume online. Meskipun jarang, jenis website ini juga bisa digunakan untuk website bisnis kecil, poster acara, dan website kampanye.

Author
Penulis

Faradilla A.

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.