Apa Itu e-Commerce? Pengertian, Model Bisnis, dan Contohnya Lengkap
e-Commerce, yang merupakan singkatan dari electronic commerce atau perdagangan elektronik, adalah proses jual-beli produk atau layanan secara online.
Dengan berbisnis melalui e-Commerce, Anda bisa melayani pelanggan kapan saja tanpa terbatas ruang dan waktu, yang pada akhirnya akan meningkatkan potensi penghasilan Anda secara online.
Penasaran ingin tahu lebih lanjut tentang e-Commerce dan cara kerjanya? Yuk, lanjutkan membaca artikel ini! Nantinya, kami juga akan membahas jenis-jenis e-Commerce, kelebihan, serta kekurangannya dibandingkan dengan toko fisik.
Kemudian, kami akan membagikan tips untuk memandu Anda membuat toko e-Commerce yang berhasil, lengkap dengan contoh bisnis yang sukses di bidang ini. Langsung saja, simak selengkapnya di bawah ini yuk!
Bagaimana Cara Kerja e-Commerce?
Melalui toko e-Commerce, pelanggan bisa mencari produk yang mereka inginkan, menambahkannya ke keranjang belanja digital, lalu menyelesaikan transaksi langsung secara online dari perangkat seluler atau komputer.
Untuk produk fisik, pesanan yang dilakukan secara online ini akan diproses oleh tim yang bertanggung jawab, lalu dikirimkan ke pembeli melalui jasa kirim internal maupun eksternal. Sementara itu, produk digital bisa langsung didownload oleh pelanggan setelah pembelian selesai.
Apa Saja Jenis-Jenis Model Bisnis e-Commerce?
Ada berbagai model bisnis e-Commerce yang banyak diterapkan saat ini, dan tiap-tiapnya punya cara yang berbeda dalam mengelola penjualan online. Berikut adalah 6 model e-Commerce yang paling umum.
Business-to-Consumer (B2C)
Business-to-Consumer (B2C) adalah salah satu model e-Commerce yang paling umum. Dalam model ini, bisnis menjual produk dan layanan langsung ke konsumen secara online.
Proses transaksi dengan model B2C umumnya lebih mudah dan cepat, dengan desain toko online yang intuitif dan langkah-langkah checkout yang sederhana.
Model ini banyak digunakan di bidang bisnis ritel karena lebih mudah dipersiapkan dan dijalankan. Namun, persaingannya cukup ketat karena banyaknya bisnis yang memilih model ini di bidang bisnis yang sangat beragam.
Contoh
Marketplace online seperti Tokopedia adalah contoh B2C yang sukses, dengan berbagai produk yang dijual langsung kepada konsumen. Salah satu faktor yang mendorong kesuksesannya adalah user interface yang mudah digunakan dan sistem pengiriman yang praktis.
Business-to-Business (B2B)
Sebaliknya, model Business-to-Business (B2B) difokuskan pada transaksi dengan sesama bisnis, seperti pemasok yang menjual produk ke pengecer.
Dalam model B2B, pesanan sering kali dilakukan dalam jumlah besar dengan pelanggan tetap, yang mungkin memerlukan struktur organisasi yang lebih kompleks. Penjualan online B2B biasanya lebih rumit dan memerlukan proses negosiasi yang lebih panjang dibandingkan dengan model B2C.
Contoh
Contoh platform B2B yang cukup populer adalah Alibaba, yang menjadi jembatan antara produsen dan pedagang grosir dengan pengecer di seluruh dunia. Platform ini memfasilitasi transaksi dalam jumlah besar dan menyediakan beragam produk untuk berbagai kebutuhan bisnis.
Consumer-to-Business (C2B)
Model Consumer-to-Business (C2B) membalik konsep penjualan pada umumnya, yaitu pihak perorangan menjual produk atau layanan kepada bisnis.
Contoh model ini bisa dilihat di platform kerja freelance dan website foto stok, yang sering dimanfaatkan oleh bisnis dan perusahaan untuk mencari layanan atau produk tertentu dari penyedia perorangan.
Contoh
Sribu adalah contoh platform populer yang menerapkan model C2B, tempat para freelancer individu menyediakan layanannya kepada bisnis dan perusahaan. Layanan yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari desain grafis hingga software development sehingga bisnis bisa menemukan jasa yang dibutuhkan.
Consumer-to-Consumer (C2C)
Model Consumer-to-Consumer (C2C) menghubungkan sesama konsumen untuk melakukan proses jual-beli di marketplace online.
Dengan bantuan platform media sosial dan website C2C, konsumen kini bisa langsung membeli dan menjual barang atau jasa tanpa perantara. Model ini cocok untuk mencari barang tertentu yang tidak dijual secara umum, meskipun ada risiko terkait keamanan pembayaran dan kualitas produk.
Contoh
OLX adalah salah satu contoh platform yang berhasil menjadi pelopor model C2C, tempat orang-orang menjual barang kepada sesama konsumen. Platform ini menyediakan berbagai jenis produk, mulai dari barang elektronik second hingga tanah dan properti.
Business-to-Government (B2G)
Model Business-to-Government (B2G) melibatkan bisnis atau perusahaan yang menyediakan produk atau jasa kepada lembaga pemerintah.
Dalam model ini, bisnis atau vendor yang terlibat biasanya harus mengikuti birokrasi dan prosedur pengadaan yang ketat. Namun, bisnis B2G cenderung memiliki permintaan yang stabil dan peluang proyek yang menarik.
Contoh
Lockheed Martin, perusahaan penyedia keamanan global dan pesawat, adalah contoh bisnis B2G yang sering bekerja sama dengan berbagai lembaga pemerintah untuk menyediakan teknologi dan layanan canggih. Kontrak bisnisnya biasanya mencakup pesawat militer hingga solusi keamanan cyber.
Government-to-Consumer (G2C)
G2C atau Government-to-Consumer mencakup layanan yang disediakan oleh lembaga pemerintah kepada masyarakat, seperti pembayaran pajak atau perpanjangan izin secara online.
Melalui model ini, lembaga pemerintah menyediakan akses yang mudah bagi masyarakat untuk menggunakan layanannya. Namun, model ini tergolong masih baru dan tidak semua orang merasa nyaman untuk menggunakannya, khususnya dalam hal memberikan data pribadi kepada pemerintah.
Contoh
Program Free File IRS di Amerika Serikat adalah contoh G2C, di mana pemerintah menyediakan layanan pelaporan pajak gratis bagi wajib pajak. Layanan online ini mempermudah proses pelaporan pajak bagi siapa pun secara online.
Kelebihan dan Kekurangan e-Commerce
Untuk menentukan apakah membuat toko e-Commerce adalah langkah yang tepat untuk Anda, mari pahami dulu kelebihan dan kekurangan bisnis e-Commerce.
Kelebihan Bisnis e-Commerce
Toko online memiliki beberapa keunggulan yang tidak bisa didapatkan dari toko fisik, seperti:
Beroperasi Tanpa Batas Waktu dan Tempat
Toko online memfasilitasi pelanggan untuk berbelanja kapan saja dan di mana saja tanpa batasan waktu dan lokasi.
Artinya, toko Anda akan selalu buka dan bisa melayani transaksi pelanggan, bahkan di luar jam operasional toko fisik sehingga berpotensi meningkatkan angka penjualan.
Jangkauan Pasar yang Lebih Luas
Dengan e-Commerce, Anda bisa melayani pelanggan dari berbagai wilayah di dunia, tidak terbatas pada lokasi Anda saja.
Hal ini tidak hanya membuka peluang baru untuk memperluas pangsa pasar bisnis Anda, tapi juga menjangkau segmen pasar yang lebih besar serta mendiversifikasi demografi pelanggan Anda.
Biaya Operasional yang Lebih Hemat
Berbisnis secara online bisa menghemat biaya operasional yang cukup signifikan.
Sebab, Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk sewa tempat, membayar tagihan listrik yang meningkat, atau menggaji karyawan. Anda pun bisa menetapkan harga yang lebih bersaing dan meningkatkan margin keuntungan.
Lebih Mudah Membandingkan Harga dan Produk
Di marketplace online, pelanggan bisa membandingkan harga dan produk dengan mudah di berbagai platform tanpa perlu keluar rumah.
Transparansi ini memberikan keuntungan sendiri bagi pelanggan maupun penjual, karena persaingan harga menjadi lebih jelas dan membantu konsumen menemukan produk yang sepadan dengan uang yang mereka keluarkan.
Kekurangan Bisnis e-Commerce
Di samping berbagai keuntungannya, menjalankan bisnis e-Commerce juga memiliki tantangan yang perlu Anda perhatikan agar bisa memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai bisnis ini:
Interaksi yang Terbatas dengan Pelanggan
Tanpa adanya interaksi langsung seperti di toko fisik, Anda mungkin akan sedikit kesulitan dalam memberikan bantuan dan saran kepada pelanggan.
Hal ini bisa memengaruhi tingkat kepuasan pelanggan karena mereka mungkin tidak mendapatkan layanan yang lebih personal dan respons cepat seperti di toko fisik.
Waktu Pengiriman yang Lama
Salah satu tantangan dalam bisnis e-Commerce adalah pengiriman barang. Pelanggan mungkin merasa tidak sabar karena harus menunggu beberapa hari, bahkan minggu, untuk menerima produk yang mereka beli tergantung pada lokasi dan jenis barang yang dipesan.
Meskipun ada opsi kilat seperti pengiriman instan dan layanan same-day, hal ini tidak selalu bisa disediakan untuk semua produk atau wilayah.
Ongkos Kirim yang Ditanggung Pelanggan
Biaya pengiriman, terutama untuk produk yang murah atau pengiriman internasional, terkadang memberatkan pelanggan untuk menyelesaikan transaksi belanja online.
Biaya tambahan ini mungkin membuat mereka berpikir ulang, terutama kalau produk yang diinginkan tersedia di toko lokal tanpa ongkos kirim tambahan.
Risiko Keamanan Data Pelanggan
Dalam bisnis online, Anda wajib menjaga keamanan data pribadi dan data keuangan pelanggan. Risiko kebocoran data dan penipuan online merupakan tantangan besar yang memerlukan upaya berkelanjutan untuk melindungi toko dan menjaga kepercayaan pelanggan Anda.
Proses Retur dan Penukaran yang Rumit
Penanganan retur dan penukaran barang secara online bisa lebih rumit dibandingkan dengan toko fisik. Usaha yang dibutuhkan untuk mengembalikan produk, menanganinya, dan mengembalikan dananya akan membutuhkan waktu.
Tentu saja, hal ini bisa merepotkan bagi bisnis maupun pelanggan, yang akhirnya memengaruhi pengalaman belanja secara keseluruhan.
Tips untuk Memulai Bisnis e-Commerce yang Sukses
Memulai bisnis e-Commerce yang sukses tidak cukup dengan memiliki toko online saja. Anda perlu menyusun strategi yang seimbang antara kualitas produk, branding yang kuat, pengalaman pelanggan yang optimal, dan navigasi website yang mudah.
Di bawah ini, kami punya beberapa tips untuk membuat toko e-Commerce yang tidak hanya menarik pelanggan, tapi juga membuat mereka senang berbelanja di toko Anda.
Tawarkan Produk Berkualitas
Salah satu faktor utama yang menjadi kunci kesuksesan bisnis e-Commerce adalah produk yang ditawarkan. Dengan menyediakan produk yang berkualitas dan menarik, toko Anda dijamin akan menarik orang-orang untuk menjadi pelanggan tetap.
Contoh: Walmart
Walmart dikenal karena menyediakan pilihan produk yang beragam dan berkualitas, yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan dari berbagai segmen.
Berikut strategi yang bisa dipelajari dari Walmart dalam hal layanan e-Commerce yang optimal:
- Riset pasar yang mendetail. Walmart selalu berusaha untuk memahami tren dan preferensi pelanggan guna meluncurkan produk yang sedang banyak dicari. Dengan strategi riset pasar yang mendalam, bisnis bisa lebih memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
- Hubungan yang baik dengan pemasok. Menjalin hubungan baik dengan pemasok sangat penting untuk menyediakan produk yang bervariasi dan berkualitas. Melalui jaringan pemasok yang luas ini, Walmart mampu menghadirkan produk dengan berbagai tingkat harga untuk segmen pasar yang beragam.
- Kontrol kualitas. Meski memiliki stok barang jualan yang sangat banyak, Walmart tetap menjaga kualitas produknya. Penerapan kontrol kualitas yang ketat akan membantu membangun kepercayaan pelanggan dan mendorong mereka untuk kembali berbelanja.
Berkat komitmennya dalam memberikan kualitas terbaik, mulai dari produk kebutuhan sehari-hari hingga elektronik, Walmart pun mampu mengungguli para pesaingnya. Metode ini tidak hanya memudahkan pelanggan menemukan hal-hal yang mereka cari, tapi juga membangun kepercayaan melalui manfaat dan harga yang ditawarkan.
Buat Brand Story yang Menarik
Agar toko e-Commerce Anda semakin dikenal dan diingat oleh pelanggan, pertimbangkan untuk membuat brand story atau kisah brand yang kuat dan mampu membangun ikatan emosional dengan mereka.
Contoh: Wayfair
Wayfair sukses menciptakan brand story yang unik di pasar produk rumah tangga dengan membangun narasi tentang kreativitas dan kesenangan dalam mendekorasi rumah. Kisah ini menginspirasi pelanggan untuk mengatur ruangan di rumahnya sesuai gaya dan kepribadian mereka.
Berikut adalah beberapa strategi narasi brand dari Wayfair yang bisa Anda terapkan:
- Menyentuh emosi pelanggan. Strategi pemasaran Wayfair berfokus pada perasaan pelanggan, membuat mereka merasa bahwa Wayfair memahami keinginan mereka dalam memiliki rumah yang nyaman dan cantik. Materi pemasaran seperti ini akan membantu meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap brand Anda.
- Content marketing yang efektif. Wayfair menggunakan blog, media sosial, dan strategi content marketing lainnya untuk memperkenalkan brand story bisnisnya secara lebih luas. Manfaat tambahan melalui konten ini akan membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan.
- Fokus pada pelanggan. Di setiap area yang bisa dijangkau pelanggan, mulai dari website hingga layanan dukungannya, Wayfair memastikan semua aspek tersebut mendukung identitas brand bisnisnya. Strategi yang konsisten ini membantu memperkuat identitas brand yang dikenal oleh pelanggan.
Nah, dari strategi Wayfair ini, Anda bisa mengambil inspirasi untuk menciptakan brand story yang relevan dan menarik bagi audiens. Pastikan narasi ini tecermin di seluruh aspek bisnis, mulai dari deskripsi produk hingga campaign pemasaran, untuk membangun identitas brand yang membuat pelanggan merasa terikat dengan brand Anda.
Apabila memerlukan panduan lebih lanjut, simak artikel kami lainnya tentang cara membangun brand yang kuat.
Hadirkan Pengalaman Belanja Khusus
Agar bisnis Anda mampu memberikan nilai lebih bagi pelanggan di tengah persaingan e-Commerce yang ketat, usahakan untuk menghadirkan pengalaman belanja yang mencerminkan karakter brand Anda.
Contoh: Amazon
Amazon sukses memberikan pengalaman belanja yang dipersonalisasi untuk setiap pelanggannya. Fitur-fitur seperti rekomendasi produk yang relevan, belanja sekali klik, dan manfaat keanggotaan Prime membuat pengalaman belanja terasa lebih personal, mudah, dan nyaman bagi pelanggan.
Beberapa strategi Amazon yang bisa Anda tiru di antaranya adalah:
- Personalisasi berbasis data. Algoritme rekomendasi Amazon berperan penting dalam hal ini, yang meningkatkan angka checkout dan kunjungan pelanggan. Dengan memanfaatkan data pelanggan untuk mempersonalisasi pengalaman belanja, transaksi dan kepuasan pelanggan pun akan meningkat.
- Proses belanja yang mudah. Fitur belanja sekali klik Amazon dan proses yang tidak berbelit-belit memudahkan pelanggan untuk menyelesaikan pembeliannya sehingga mengurangi tingkat batal checkout. Hasilnya, angka penjualan di toko Anda pun berpotensi meningkat.
- Program loyalitas. Amazon Prime memberikan manfaat khusus kepada pelanggan dengan menawarkan pengiriman gratis, diskon eksklusif, serta akses streaming unlimited. Program loyalitas yang menarik akan membuat pelanggan kembali berbelanja dan meningkatkan retensi.
Gabungkan elemen-elemen seperti rekomendasi produk yang dipersonalisasi, program loyalitas, dan tampilan produk yang interaktif untuk menghadirkan pengalaman berbelanja yang menarik dan menyenangkan bagi pelanggan. Fitur-fitur ini akan membuat proses belanja terasa mudah, cepat, serta sesuai dengan preferensi dan perilaku pelanggan sebelumnya.
Prioritaskan Kepuasan Pelanggan
Pelanggan setia juga merupakan salah satu faktor keberhasilan bisnis e-Commerce. Oleh karena itu, pastikan untuk menjaga dan meningkatkan kepuasan pelanggan agar mereka terus kembali ke toko Anda untuk berbelanja.
Contoh: Zappos
Zappos dikenal memiliki layanan pelanggan yang sangat baik, yang sudah seharusnya menjadi patokan dalam bisnis e-Commerce. Brand ini memiliki kebijakan pengembalian barang selama 365 hari, pengiriman gratis, serta layanan pelanggan yang responsif, mencerminkan bahaw brand ini benar-benar memprioritaskan kepuasan pelanggan.
Strategi yang diterapkan Zappos untuk memberikan layanan pelanggan terbaik adalah:
- Tim layanan pelanggan yang profesional. Zappos membebaskan tim dukungannya untuk membuat keputusan yang mengutamakan kebahagiaan pelanggan. Hal ini membantu menghadirkan pengalaman berbelanja yang berkesan, meningkatkan loyalitas pelanggan, serta mengasah kemampuan penyelesaian masalah bagi tim dukungan Anda.
- Kebijakan yang jelas. Kebijakan yang diterapkan Zappos sangat jelas dan mudah dipahami, termasuk dalam hal pengembalian barang. Strategi ini membantu membangun kepercayaan pelanggan, serta membuat mereka merasa lebih nyaman berbelanja.
- Mendengarkan masukan dari pelanggan. Zappos selalu mendengarkan masukan dari pelanggan untuk meningkatkan kualitas layanan bisnisnya. Langkah ini bisa membantu Anda menyesuaikan strategi dengan lebih baik dan meningkatkan produk atau layanan yang disediakan.
Pastikan toko Anda menyediakan dukungan kepada pelanggan melalui berbagai saluran, memiliki kebijakan retur yang mudah dan jelas, serta layanan purnajual yang proaktif untuk mengatasi masalah apa pun. Layanan pelanggan yang andal dan responsif bisa secara signifikan meningkatkan loyalitas pelanggan serta rekomendasi dari mulut ke mulut.
Dukungan seperti ini sangat penting, terutama kalau Anda menjalankan bisnis dropshipping atau bekerja sama dengan pihak eksternal dalam mengelola dan memenuhi pesanan yang masuk.
Pastikan Navigasi yang Mudah
Kemudahan navigasi di website e-Commerce juga sangat penting untuk menyediakan pengalaman belanja yang menyenangkan sehingga pengunjung tertarik untuk melakukan pembelian.
Contoh: Alibaba
Website Alibaba dikenal dengan kemudahan navigasinya, desain yang intuitif, serta fitur-fitur inovatif untuk menghadirkan pengalaman belanja yang optimal. Mulai dari algoritme pencarian yang efisien hingga pengalaman belanja di perangkat seluler, bisnis ini memastikan pelanggan bisa menemukan dan membeli produk yang mereka inginkan dengan mudah.
Beberapa strategi utama yang diterapkan Alibaba adalah:
- Fitur pencarian yang efisien. Algoritme pencarian Alibaba dirancang untuk menangani banyak produk dan memudahkan pelanggan menemukan produk yang mereka butuhkan. Terapkan sistem pencarian seperti ini untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan pengalaman pengguna website Anda.
- Desain yang mobile-friendly. Dengan semakin banyaknya pelanggan yang berbelanja melalui perangkat seluler, Alibaba memastikan websitenya tetap bisa diakses secara optimal di semua perangkat. Website yang dioptimalkan untuk perangkat seluler akan membantu Anda menjangkau audiens yang lebih luas.
- Inovasi teknologi. Alibaba selalu mengikuti perkembangan teknologi terbaru, seperti belanja virtual reality (VR) dan chatbot berteknologi AI. Semua ini membantu menyediakan pengalaman belanja yang lebih menarik dan interaktif di toko e-Commerce Anda.
Website e-Commerce Anda harus memiliki navigasi yang intuitif, loading yang cepat, dan proses pembayaran yang mudah untuk memberikan pengalaman pengguna yang optimal. Selain itu, pastikan website Anda dioptimalkan untuk perangkat seluler agar pelanggan bisa berbelanja dengan nyaman di perangkat apa pun.
Cara Memulai Bisnis e-Commerce di Tahun 2024
Memulai bisnis sendiri memang seru, apalagi dengan adanya berbagai tool yang mempermudah seluruh prosesnya. Di bawah ini, kami akan memandu Anda memulai bisnis e-Commerce Anda sendiri menggunakan Website Builder Toko Online Hostinger.
Dengan tool tersebut, Anda bisa membuat website e-Commerce sendiri tanpa perlu coding, bahkan bisa memanfaatkan AI untuk mendesain website Anda dan membuat kontennya! Yuk, simak langkah-langkahnya di bawah ini.
Langkah 1: Tentukan Bidang Bisnis Anda
Sebelum menyiapkan website e-Commerce, cari tahu dulu bidang bisnis atau niche yang ingin Anda tekuni. Salah satu caranya adalah dengan memahami target pasar dan produk atau layanan yang akan Anda jual.
Untuk mengidentifikasi bidang bisnis yang menguntungkan, memahami permintaan pasar, serta menetapkan tujuan bisnis yang jelas, Anda bisa menyimak artikel kami lainnya tentang cara memulai bisnis online.
Setelah itu, lakukan riset kompetitor untuk memahami pasar yang akan Anda masuki. Pada langkah ini, Anda juga perlu mencari celah dalam bisnis kompetitor yang bisa Anda manfaatkan untuk menjual produk Anda sendiri.
Anda juga bisa memanfaatkan tool seperti Google Trends dan platform media sosial untuk melihat tren dan minat konsumen dalam niche pilihan Anda.
Langkah 2: Pilih Platform e-Commerce yang Tepat
Pilihlah platform e-Commerce yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Tool yang tepat akan membantu Anda memulai, mengelola, dan mengembangkan bisnis dengan lebih mudah.
Saat memilih platform, jangan lupa untuk memperhitungkan potensi pertumbuhan bisnis Anda ke depannya. Pastikan platform yang Anda pilih bisa diupgrade atau downgrade di kemudian hari sesuai kebutuhan, mampu menampung lebih banyak produk dan traffic, serta menyediakan fitur canggih seperti konversi mata uang atau penjualan internasional.
Untuk lebih jelasnya, Anda bisa membaca artikel kami lainnya tentang platform e-Commerce terbaik.
Kalau Anda bingung memilih platform, cobalah Hostinger Website Builder. Tool ini dirancang untuk memudahkan siapa pun membuat website sendiri dalam hitungan menit, dengan fitur-fitur e-Commerce dan mobile editor sehingga Anda bisa menggunakan HP untuk membuat website dan mengelolanya di mana saja.
Langkah 3: Mulai Setup Toko Online Anda
Agar toko online Anda lebih menarik dan lebih mudah digunakan, perhatikan desain antarmuka pengguna (UI) dan pengalaman penggunanya (UX).
Website yang didesain dengan baik dan mengikuti prinsip desain modern bisa membantu meningkatkan angka penjualan. Pelanggan bisa lebih mudah menemukan produk yang mereka cari dan menyelesaikan transaksi tanpa hambatan.
Nah, Website Builder Hostinger menyediakan cara yang jauh lebih praktis untuk setup toko online. Cukup pilih template e-Commerce sesuai kebutuhan Anda, yang semuanya sudah mobile-friendly sehingga website Anda bisa diakses dengan optimal di perangkat apa pun.
Langkah 4: Terapkan Strategi Penjualan yang Efektif
Setelah toko e-Commerce Anda siap, sekarang saatnya mendapatkan pengunjung dan meningkatkan penjualan online Anda.
Mulailah dengan memahami target audiens, preferensi, dan kebiasaan pembelian mereka. Informasi ini akan membantu Anda menyesuaikan strategi pemasaran dan penawaran produk dengan tepat, yang mampu memenuhi kebutuhan mereka secara efektif.
Manfaatkan media sosial dan email marketing untuk terhubung dengan calon pelanggan, lalu bagikan konten menarik yang mendorong mereka untuk kembali mengunjungi toko Anda.
Apabila memerlukan panduan selengkapnya, baca artikel kami tentang cara berjualan online yang membahas berbagai strategi penjualan, mula dari membuat iklan produk yang efektif, tips SEO, dan strategi pemasaran e-Commerce.
Langkah 5: Pantau, Analisis, dan Optimalkan
Mengonlinekan website hanyalah tahap awal untuk memulai bisnis e-Commerce. Anda masih harus memastikan bisnis Anda terus tumbuh dan menghasilkan keuntungan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan pemantauan dan pengoptimalan website rutin.
Manfaatkan tool seperti Google Analytics untuk menganalisis perilaku pelanggan dan tren penjualan di toko Anda. Gunakan data ini untuk mengoptimalkan produk, strategi pemasaran, serta pengalaman belanja di toko Anda secara keseluruhan.
Dengan memahami semua informasi ini, Anda bisa mengidentifikasi hambatan yang mungkin ditemui pelanggan saat berbelanja di toko Anda. Setelah itu, lakukan penyesuaian untuk terus meningkatkan performa toko e-Commerce Anda.
Terapkan juga strategi CRO (conversion rate optimization), misalnya dengan melakukan A/B testing pada elemen website seperti tata letak halaman produk dan tombol CTA. Dengan demikian, Anda bisa melihat strategi UI/UX yang paling efektif dan meningkatkan angka penjualan.
Kesimpulan
Perdagangan elektronik atau e-Commerce merujuk pada proses jual-beli produk atau layanan melalui platform online.
Melalui sistem ini, bisnis dan penjual bisa menjangkau pasar global dengan biaya operasional yang lebih rendah, serta menyediakan proses transaksi yang lebih mudah bagi pelanggan dibandingkan dengan toko fisik.
e-Commerce sendiri memiliki beberapa model bisnis, seperti B2C, B2B, C2B, C2C, B2G, dan G2C, yang memfasilitasi berbagai kebutuhan pasar dan proses operasional yang berbeda.
Beberapa bisnis besar yang sukses di industri e-Commerce di antaranya adalah Walmart, Wayfair, Amazon, Zappos, dan Alibaba. Strategi yang bisa Anda contoh dari bisnis tersebut mencakup riset pasar yang mendetail, menjaga kualitas produk dengan maksimal, membangun hubungan emosional dengan pelanggan, serta menyediakan pengalaman belanja khusus, layanan pelanggan terbaik, dan navigasi website yang mudah dan intuitif.
Apabila ingin memulai bisnis di industri e-Commerce, berikut beberapa hal yang perlu Anda ingat:
- Tentukan niche pasar yang tepat. Pahami target pasar Anda dengan jelas dan tawarkan sesuatu yang unik sesuai kebutuhan mereka.
- Pilih platform yang sesuai. Pilih platform e-Commerce yang bisa memenuhi kebutuhan bisnis Anda sekarang dan di kemudian hari seiring dengan pertumbuhannya.
- Buat brand story yang kuat. Bangun ikatan emosional dengan pelanggan melalui narasi yang menarik dan konten yang memberikan manfaat tambahan bagi pelanggan.
- Utamakan kepuasan pelanggan. Selalu dengarkan masukan pelanggan untuk menjaga loyalitas dan kepuasan mereka.
- Optimalkan navigasi website. Pastikan pelanggan bisa langsung menemukan produk yang mereka cari serta melakukan transaksi dengan aman, nyaman, dan mudah.
Ingat, faktor kesuksesan utama bisnis e-Commerce adalah bagaimana Anda bisa menghadirkan pengalaman yang sesuai dengan audiens Anda. Dengan menerapkan strategi ini, Anda bisa memulai bisnis e-Commerce yang membuat pelanggan merasa dihargai, dipahami, lalu menjadi pelanggan setia.
Tanya Jawab (FAQ) Apa Itu e-Commerce
Apa Jenis eCommerce yang Paling Umum?
B2C adalah model e-Commerce yang paling banyak diterapkan. Model ini memfasilitasi transaksi langsung antara bisnis dan konsumen, serta menyediakan berbagai macam produk dan layanan secara online.
Apa Kelebihan e-Commerce?
e-Commerce mengatasi masalah yang umum dihadapi oleh toko fisik dengan menyediakan platform yang nyaman, mudah diakses, dan efisien untuk proses jual-beli barang dan jasa. Selain itu, e-Commerce tidak terhalang ruang dan waktu, serta membantu menghemat biaya operasional dan menyediakan pilihan produk yang lebih beragam kepada konsumen.
Bagaimana Cara Memulai Bisnis e-Commerce Tanpa Modal?
Meskipun tidak sepenuhnya tanpa modal, Anda bisa mulai dulu dengan sistem dropshipping atau affiliate marketing yang hanya membutuhkan modal kecil. Dengan model bisnis ini, pengusaha bisa menjual produk tanpa harus menyetok barang dagangan sendiri, yang membantu menghemat biaya untuk modal.
Skill Apa yang Dibutuhkan untuk Memulai Bisnis e-Commerce?
Sebenarnya tidak ada skill khusus, tapi akan lebih baik lagi kalau Anda memahami digital marketing, SEO, desain web, dan layanan pelanggan. Pengalaman dalam analisis data dan manajemen keuangan dasar juga bisa sangat membantu dalam memulai bisnis e-Commerce yang sukses.
Komentar
September 28 2021
Sangat bermanfaat