Cara Menjual Kursus Online dari Menentukan Harga hingga Pemasarannya

Industri e-learning kini terus berkembang dengan meningkatnya penggunaan internet di seluruh dunia. Tren ini pun turut membuka peluang untuk menghasilkan keuntungan di internet, yaitu dengan menjual kursus online.

Model bisnis ini umumnya tidak memerlukan modal yang besar. Bagi pengusaha, menjual kursus online juga bisa membantu meningkatkan brand awareness, membangun otoritas di industri yang ditekuni, dan mendapatkan lebih banyak klien.

Tertarik untuk menjual kursus online juga? Anda sudah membaca panduan yang tepat! Di artikel ini, kami akan membagikan cara menjual kursus online, mulai dari menyiapkan materi, menentukan harga, hingga memasarkannya.

Kami juga akan membagikan tips penting untuk membantu Anda memaksimalkan penjualan dan sukses dari bisnis ini. Yuk, baca selengkapnya di bawah ini!

1. Siapkan Materi Kursus

Sebelum mulai menjual kursus online, penting untuk memahami cara membuat materi kursus yang menarik dan relevan bagi target audiens Anda. Dengan begitu, kursus Anda bisa mendapatkan banyak peminat dan memberikan manfaat bagi peserta.

Berikut langkah-langkah untuk membuat kursus online yang bermanfaat dan menghasilkan uang:

Langkah 1 – Pilih Topik Kursus yang Banyak Diminati

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih topik kursus online:

  • Target audiens. Pahami minat dan kebutuhan audiens Anda serta cari tahu hal-hal yang mereka ingin pelajari. Untuk memulainya, Anda bisa melakukan riset kata kunci atau bertanya langsung pada orang-orang di sekitar Anda.
  • Permintaan pasar. Amati kompetitor yang menyediakan kursus dengan topik serupa, termasuk harga kursus dan banyaknya peserta yang berminat. Pelajari juga konten mereka dan temukan kekurangan atau celah yang bisa dimanfaatkan. Langkah ini akan membantu Anda menemukan nilai jual unik untuk kursus Anda.
  • Minat dan keahlian Anda. Pilihlah topik yang Anda kuasai dan sukai, serta bidang keahlian dan industri Anda. Misalnya, kalau memiliki latar belakang bidang ilmu komputer, Anda bisa membuat kursus tentang cara memulai bisnis sampingan di bidang teknologi atau kursus pemrograman tingkat pemula.

Langkah 2 – Jelaskan Manfaat Kursus

Biasanya, orang-orang mengikuti kursus online karena membutuhkan solusi atas masalah mereka atau ingin mencapai tujuan tertentu. Jadi, pastikan Anda menyampaikan manfaat kursus Anda sejak awal agar calon peserta tahu materi dan hasil yang akan mereka dapatkan.

Model pembelajaran kursus yang efektif umumnya mencakup hal-hal berikut ini:

  • Spesifik. Jelaskan hal atau contoh praktis yang nantinya bisa dilakukan oleh peserta Anda setelah menyelesaikan kursus.
  • Bisa dilihat hasilnya. Gunakan metode seperti kuis, ujian, atau proyek untuk mengukur keberhasilan peserta, serta menilai kinerja dan progres mereka.
  • Realistis untuk dicapai. Hindari menetapkan tujuan yang kurang masuk akal dan di luar kemampuan peserta.
  • Relevan. Model pembelajaran yang ditetapkan harus selaras dengan tujuan dan target kursus secara keseluruhan.
  • Memiliki batas waktu. Sebaiknya tentukan jangka waktu untuk menyelesaikan semua target kursus.

Berikut adalah beberapa contoh hasil pembelajaran kursus yang efektif:

  • Setelah menyelesaikan kursus ini, peserta bisa menganalisis dan menginterpretasikan data menggunakan software statistik dan menyampaikan hasilnya dalam laporan tertulis.
  • Setelah mempelajari kursus ini, peserta bisa membuat campaign digital marketing sendiri untuk bisnis kecil menggunakan berbagai tool dan strategi digital marketing.
  • Nantinya, di akhir kursus ini, siswa mampu membuat aplikasi web dasar sendiri menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript, lalu menerapkannya ke platform hosting.
  • Pada akhir kursus ini, siswa bisa membuat portofolio online yang menarik menggunakan WordPress.

Buat Rencana Kursus yang Jelas

Setelah menentukan topik dan tujuan kursus, pada langkah ini Anda bisa mulai menyusun struktur dan penyajian materi kursus Anda.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada langkah ini:

  • Kerangka kursus. Dengan membuat struktur yang jelas, peserta bisa mengikuti semua materi Anda dan tetap fokus untuk mempelajarinya sampai selesai. Bagi topik utama menjadi beberapa subtopik yang lebih mudah dipahami.
tampilan contoh outline kursus online dengan topik cara membuat portofolio digital
  • Lama kursus. Pastikan durasi kursus Anda cukup untuk mencapai semua tujuan dan targetnya, serta bisa diikuti secara realistis oleh peserta. Kursus online yang ideal biasanya berlangsung antara 10 hingga 25 jam, tergantung pada kerumitan dan detail materinya.
  • Jenis kursus. Tentukan format kursus yang paling sesuai dengan target audiens dan kerangka kursus Anda. Misalnya, mulailah dengan membuat kursus singkat atau kursus kilat dulu untuk melihat minat para peserta. Apabila ingin membuat kelas jangka panjang, Anda bisa mencoba membuat format keanggotaan melalui website membership.
tampilan halaman website yang menunjukkan kursus singkat online fotografi makanan

Buat Materi Kursus yang Menarik

Selanjutnya, buatlah konten kursus yang lengkap dan berguna bagi peserta Anda.

Konten yang efektif harus bisa menyampaikan informasi dalam cara yang jelas, menarik, dan mudah dipahami, terutama untuk topik-topik yang rumit. Luangkan waktu untuk mempelajari strategi ini agar kursus Anda mudah diikuti oleh para peserta.

Proses ini memang tidak mudah, tapi ada banyak cara yang bisa dicoba. Misalnya, Anda bisa melihat kembali konten yang pernah dibuat, seperti artikel blog, video YouTube, atau ebook, lalu mengubahnya menjadi materi kursus.

Simak berbagai konten populer terkait topik kursus Anda dan gunakan sebagai inspirasi untuk membuat materi Anda sendiri. Selain itu, Anda juga bisa menyusun materi dari sumber lain seperti podcast, webinar, atau wawancara dengan para ahli di bidang Anda.

Selanjutnya, tentukan cara penyajian konten dan format yang paling sesuai untuk topik yang Anda ajarkan, seperti video, panduan PDF, atau rekaman suara.

Pilihlah format yang paling sesuai dengan peserta Anda dan mampu menyampaikan semua materi Anda secara efektif. Jangan takut untuk bereksperimen dan mengombinasikan berbagai format guna membantu peserta mendapatkan pengalaman belajar yang optimal.

Apabila Anda ingin belajar lebih lanjut tentang proses penyusunan kursus online, lihat panduan lengkap kami tentang cara membuat kursus online.

2. Buat Judul yang Menarik

Judul kursus adalah elemen penting yang harus diperhatikan agar kursus online Anda bisa menarik calon peserta untuk melakukan pendaftaran.

Mengingat judul adalah hal pertama yang akan dilihat oleh calon peserta, pastikan Anda membuat judul kursus yang jelas dan spesifik.

Berikut adalah beberapa tips yang untuk membuat judul kursus yang menarik:

  • Buat judul yang jelas dan singkat. Judul yang efektif harus mampu menyampaikan isi program Anda secara garis besar. Hindari penggunaan jargon atau istilah rumit yang bisa membingungkan peserta. Idealnya, panjang judul kursus tidak lebih dari 50 karakter.
  • Spesifik dan berorientasi pada hasil. Judul yang terlalu umum akan terlihat kurang menarik. Buatlah judul yang menargetkan topik dan audiens tertentu, misalnya Kursus Kilat Web Design dari Menentukan Konsep hingga Menjangkau Klien dan hindari judul seperti Belajar Desain Web.
  • Tambahkan kata kunci yang relevan. Gunakan tool seperti Google Keyword Planner atau Ahrefs untuk menemukan frasa populer yang terkait dengan topik Anda, lalu tambahkan ke judul kursus agar kursus Anda berpeluang muncul di halaman hasil mesin pencari.
tampilan homepage google keyword planner
  • Persuasif dan menggugah perasaan. Sertakan kata-kata ajakan dalam judul Anda untuk membangkitkan semangat calon peserta. Beberapa contoh kata yang efektif adalah “berhasil”, “efektif”, dan “terbukti”.

3. Pilih Platform Penjualan yang Tepat

Anda harus cermat dalam memilih platform sehingga kursus online Anda bisa mendapatkan peserta.

Melalui platform yang tepat, peserta bisa mengakses materi kursus dengan cepat dan mudah, serta membantu mereka mengikuti kursus Anda tanpa masalah.

Selain itu, platform yang dirancang khusus untuk kursus online biasanya menyediakan fitur yang intuitif dan pengalaman pengguna yang lebih baik. Hal ini pun akan turut membantu meningkatkan kepuasan dan hasil belajar para peserta.

Saat memilih platform untuk menjual kursus online, pertimbangkan faktor-faktor seperti biaya, opsi hosting, metode penyajian, kemudahannya untuk diatur sesuai kebutuhan, serta fitur yang ditawarkan.

Berikut beberapa opsi yang bisa Anda pertimbangkan:

Platform Khusus Kursus Online

Platform kursus online menyediakan berbagai tool untuk membuat, memasarkan, dan menjual kursus bagi para course creator dan pengajar yang ingin mengembangkan bisnisnya.

Beberapa platform online course populer yang bisa Anda pilih di antaranya adalah:

  • Thinkific. Salah satu platform terbaik untuk membuat dan menjual kursus online. Platform ini menyediakan fitur seperti landing page builder, integrasi dengan tool pemasaran, serta analisis dan laporan yang mendetail.
tampilan homepage thinkific
  • Podia. Platform serbaguna untuk membuat dan menjual kursus online. Podia menyediakan berbagai fitur pemasaran untuk menjual kursus online, mulai dari email marketing, program afiliasi, hingga hosting video unlimited.
  • Teachable. Cocok bagi pemula yang baru akan mencoba membuat kursus online. Platform ini menyediakan proses setup yang mudah dan harga yang terjangkau.
  • Kajabi. Menggunakan platform ini, Anda bisa mengelola konten kursus, menetapkan harga, dan menerima pembayaran dengan mudah. Kajabi dikenal dengan fitur automasi pemasarannya untuk menjual kursus online, serta memiliki fungsi toko online untuk menjual produk digital.
  • LearnWorlds. Platform pembuatan kursus lengkap untuk course creator yang ingin mengembangkan bisnisnya. Fitur-fitur utama yang disediakannya mencakup halaman penjualan yang bisa disesuaikan, tool analisis canggih, dan builder aplikasi seluler white-label.

Website Kursus Online Sendiri

Apabila ingin menjual kursus online secara langsung, Anda bisa mencoba menggunakan website sendiri.

Dengan website sendiri, Anda akan mendapatkan keuntungan maksimal dari penjualan kursus, serta bisa sepenuhnya mengatur desain dan penyajiannya. Anda juga bebas menetapkan harga, format, dan strategi pemasaran kursus sesuai preferensi.

Namun, opsi ini mungkin membutuhkan biaya awal yang lebih besar karena Anda memerlukan hosting dan domain. Selain itu, Anda perlu merencanakan strategi tambahan untuk mempromosikan kursus.

Apabila memang ingin membuat website kursus online sendiri, Anda bisa menggunakan CMS seperti WordPress. Platform ini cocok untuk membuat berbagai jenis website, mulai dari portofolio hingga toko online.

Namun kalau Anda belum begitu memahami HTML dan CSS, prosesnya mungkin akan cukup sulit.

Anda bisa menggunakan website builder sebagai alternatif untuk membuat website tanpa coding. Platform ini menyediakan editor drag-and-drop yang intuitif untuk membantu Anda membuat dan mendesain website dengan mudah.

Tidak perlu jauh-jauh mencari, karena Hostinger memiliki website builder canggih dengan teknologi AI yang bisa Anda manfaatkan.

Berikut beberapa kelebihan Website Builder Hostinger:

  • Termasuk dalam semua paket hosting Hostinger. Anda tidak perlu membeli hosting sendiri untuk menggunakan website builder kami. Cukup beli salah satu paket hosting di Hostinger, lalu Anda bisa langsung menggunakan platform ini.
  • Fitur SEO bawaan. Selain membuat desain website yang SEO-friendly, Anda bisa menambahkan metadata SEO seperti judul halaman, meta description, hyperlink, dan alt text gambar dengan mudah tanpa memerlukan plugin tambahan.
  • Desain responsif. Website Anda sudah mobile-friendly secara otomatis sehingga bisa diakses dengan optimal di berbagai perangkat, baik di desktop maupun perangkat seluler. Hal ini akan membantu meningkatkan pengalaman pengguna dan traffic website Anda.
  • Keamanan tingkat lanjut. Layanan ini sudah menyertakan SSL gratis unlimited untuk mengenkripsi koneksi, serta nameserver Cloudflare untuk melindungi data pengguna dari hacker, mempercepat website, dan meningkatkan performanya.
  • Fitur toko online lengkap. Apabila memilih paket Business atau yang lebih tinggi, Anda bisa memanfaatkan fitur toko online. Gunakan berbagai template khusus toko online dan fitur bawaan, seperti ulasan produk, tracking pesanan, dan pengelolaan stok, semuanya gratis tanpa biaya tambahan.

Kalau belum memiliki gambaran untuk membuat website kursus online sendiri, Anda bisa menemukan inspirasi desain web dari beberapa referensi berikut:

  • Website kursus lainnya. Kunjungi website penyedia kursus online populer, seperti Coursera, Udemy, dan Skillshare, untuk mempelajari fungsi dan fitur yang mereka sediakan.
  • Website kreatif dan portofolio. Website seperti Behance, Dribbble, dan Siteinspire memiliki beberapa contoh desain web terbaik dari seluruh dunia. Anda bisa melihat-lihat berbagai kategori dan mendapatkan inspirasi untuk website Anda sendiri.
tampilan homepage behance
  • Blog desain web. Blog desain web seperti Webdesigner Depot, Smashing Magazine, dan WebdesignTuts+ menyediakan artikel dan tutorial tentang desain web, serta galeri website keren yang bisa dijadikan contoh.
  • Platform media sosial. Instagram dan Pinterest juga bisa menjadi sumber inspirasi desain website. Cari kata kunci seperti “online course design” dan “online learning website” untuk menemukan inspirasi desain dan tata letak website.
  • Website edukasi dan institusi pendidikan. Anda juga bisa melihat-lihat website universitas, perguruan tinggi, atau pusat edukasi sebagai inspirasi.

Ingat, mendesain website bukan hanya tentang membuat visual yang menarik, tapi juga memastikan website Anda user-friendly dan mudah diakses. Dengan begitu, Anda bisa menjangkau lebih banyak audiens yang relevan dengan topik kursus Anda.

Marketplace Kursus Online

Pilihan berikutnya adalah menjual kursus di marketplace kursus online.

Melalui platform ini, Anda bisa menjangkau jutaan calon peserta tanpa repot-repot melakukan strategi pemasaran tingkat lanjut. Platform ini juga menyediakan berbagai tool untuk membantu Anda membuat dan mengiklankan kursus.

Beberapa platform populer yang bisa Anda coba adalah Udemy dan Skillshare. Keduanya menyediakan fitur untuk membuat konten kursus yang menarik, memproses pembayaran, dan menangani dukungan pelanggan.

tampilan homepage udemy

4. Tetapkan Harga Kursus yang Menarik

Untuk menjual kursus online dan mendapatkan keuntungan, Anda perlu menetapkan harga yang tepat. Kisaran harga kursus online bisa sangat bervariasi, mulai dari ratusan ribu rupiah untuk kursus singkat hingga puluhan juta untuk paket kursus yang lebih lengkap.

Kuncinya adalah menentukan harga yang menarik bagi calon peserta, tapi tetap sepadan dengan upaya yang sudah Anda lakukan.

Mari pahami beberapa pertimbangan berikut untuk menentukan harga kursus online Anda:

  • Manfaat dan nilai kursus. Tentukan manfaat atau hasil yang akan dicapai peserta setelah mengikuti kursus Anda, lalu pikirkan biaya yang sekiranya rela mereka keluarkan untuk mendapatkannya. Kursus yang bisa membantu peserta mencapai target karier atau mendapatkan kenaikan gaji biasanya dihargai lebih tinggi daripada kursus yang hanya mengajarkan satu skill.
  • Target audiens dan topik kursus. Pertimbangkan siapa yang akan menjadi target pasar Anda. Klien kelas atas mungkin tidak masalah dengan model harga premium, tapi kalau target pasar Anda lebih luas, cobalah menentukan harga yang lebih terjangkau.
  • Biaya produksi kursus. Hitung biaya yang Anda keluarkan untuk membuat kursus online, termasuk biaya produksi konten, promosi, dan hosting. Berdasarkan biaya ini, tetapkan harga yang bisa memberi Anda margin keuntungan yang layak.
  • Riset kompetitor. Lihat harga yang ditetapkan oleh kompetitor untuk kursus dengan topik serupa. Analisis ini juga akan membantu Anda memahami kualitas kursus yang diharapkan oleh peserta di pasar tersebut.
  • Tingkat kepercayaan dan otoritas. Persepsi audiens terhadap Anda sebagai course creator juga memengaruhi harga kursus. Kalau sudah memiliki reputasi baik dan banyak ulasan positif, Anda bisa menetapkan harga yang lebih tinggi. Namun, kalau masih pemula, sebaiknya tetapkan harga yang lebih terjangkau dulu terutama kalau target audiens Anda berasal dari kelompok usia yang lebih muda.

Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan model penetapan harga khusus sesuai dengan kebutuhan dan anggaran peserta.

Beberapa contoh model penetapan harga yang bisa dipilih adalah:

Kursus Gratis

Untuk menjangkau audiens yang lebih luas, Anda bisa mencoba menawarkan kursus gratis. Strategi ini juga bisa berfungsi sebagai lead magnet untuk mempromosikan kursus Anda lainnya.

Menggunakan model ini, calon peserta bisa melihat dulu kualitas konten Anda sebelum memutuskan untuk mendaftar kursus berbayar. Namun, hal ini membutuhkan perencanaan yang tepat untuk memastikan konten gratis Anda tetap menarik meskipun hanya menyajikan konten perkenalan.

Pembayaran Satu Kali

Dengan model ini, peserta perlu membayar biaya kursus satu kali di awal untuk mengakses seluruh materi yang Anda ajarkan.

Model ini menguntungkan bagi peserta karena tidak perlu komitmen jangka panjang, serta menghasilkan pendapatan yang lebih pasti bagi course creator untuk merencanakan kursus baru atau strategi pemasaran lainnya.

Namun, kekurangan model ini adalah pendapatan yang diperoleh mungkin tidak cukup untuk menutup biaya produksi mendadak, pengelolaan cash flow yang harus lebih cermat, dan sulit menerapkan strategi upselling.

Model Langganan

Model penetapan harga lain yang sangat cocok untuk kursus online adalah model langganan, yang juga dikenal sebagai model keanggotaan.

Menggunakan model ini, peserta akan membayar biaya bulanan atau tahunan untuk mendapatkan akses ke konten kursus Anda. Model ini banyak digunakan oleh platform pembelajaran, website edukasi, atau penyedia kursus digital.

Apabila ingin mengelola aliran pendapatan yang lebih stabil sekaligus membangun relasi dengan para peserta, model ini mungkin cocok untuk Anda.

tampilan website yang mencontohkan kursus online dengan model langganan

Langganan juga membantu Anda membangun komunitas dan loyalitas dengan peserta kursus, terutama kalau Anda menyediakannya melalui website membership.

Namun, Anda harus memastikan untuk merilis konten baru secara rutin agar peserta tetap tertarik untuk berlangganan. Kalau tidak, mereka mungkin akan membatalkan langganan.

Pada akhirnya, setiap model harga mungkin lebih cocok untuk jenis kursus tertentu, dan semuanya akan kembali pada tujuan bisnis Anda.

Misalnya, kalau ingin mendapatkan pendapatan cepat, model pembayaran satu kali bisa lebih efektif. Namun, kalau Anda ingin membangun hubungan jangka panjang dengan para peserta, model langganan mungkin akan lebih ideal.

Tips Berguna

Gunakan harga yang berakhiran angka ganjil, seperti Rp24.900 atau Rp99.800, untuk membuatnya terlihat lebih menarik dan terjangkau.

5. Berikan Keuntungan Khusus

Anda bisa meningkatkan penjualan kursus online dengan menerapkan beberapa strategi berikut:

  • Buat penawaran dengan waktu terbatas. Adakan promosi dengan batas waktu guna mendorong calon peserta untuk segera mendaftar. Misalnya, tawarkan diskon khusus untuk pendaftaran awal atau manfaatkan momen-momen spesial seperti promo Back to School di masa-masa tahun ajaran baru.
  • Sediakan konten premium. Berikan akses ke konten eksklusif, seperti materi tambahan, panduan yang bisa didownload, sesi mentoring pribadi, atau sesi tanya jawab langsung. Konten premium ini bisa meningkatkan keterlibatan dan kepuasan peserta, yang mendorong mereka untuk memberikan ulasan positif dan merekomendasikan kursus Anda.
  • Buat kursus dalam paket. Gabungkan beberapa kursus dengan topik serupa dalam satu paket, lalu berikan harga diskon. Strategi ini bisa mendorong peserta untuk membeli beberapa kursus sekaligus, yang akhirnya meningkatkan penjualan secara keseluruhan.
  • Terapkan strategi harga tiga tingkat. Tawarkan tiga paket kursus dengan harga yang berbeda, misalnya paket dasar, paket menengah, dan paket premium. Dengan begitu, calon peserta akan lebih tertarik pada opsi yang paling murah karena terlihat lebih hemat dibandingkan dengan paket lainnya.

6. Mulai Pasarkan Kursus Online Anda

Setelah menetapkan harga yang menarik, sekarang saatnya memasarkan kursus online Anda.

Pada langkah ini, Anda perlu menerapkan strategi promosi yang efektif untuk mencapai target penjualan. Selain itu, strategi promosi yang tepat akan menarik calon peserta untuk mendaftar kursus Anda.

Namun, semuanya tentu memerlukan perencanaan yang matang.

Ada beberapa strategi pemasaran yang terbukti ampuh untuk mempromosikan kursus online. Jangan ragu untuk mencoba berbagai metode hingga Anda menemukan strategi yang mampu memberikan ROI (laba atas investasi) maksimal.

Funnel Penjualan

Untuk meningkatkan angka penjualan, Anda perlu memiliki funnel penjualan yang efektif. Funnel penjualan adalah serangkaian langkah yang dirancang dari awal untuk membuat calon peserta mengetahui kursus Anda hingga memutuskan untuk membelinya.

Rencanakan setiap tahap funnel dengan cermat untuk memaksimalkan peluang transaksi dari para calon peserta.

Pertama, Anda perlu meningkatkan kesadaran calon peserta tentang kursus Anda. Untuk melakukannya, manfaatkan berbagai saluran pemasaran seperti media sosial, email marketing, atau iklan berbayar.

Selanjutnya, buat mereka tertarik untuk melakukan pendaftaran. Hal ini bisa dicapai dengan memberikan informasi yang mendetail tentang konten kursus Anda dan manfaatnya.

Setelah itu, arahkan mereka untuk mengambil tindakan, seperti menyelesaikan pendaftaran atau melakukan pembelian. Terakhir, ajak mereka untuk memberikan ulasan atau membeli kursus lainnya setelah menyelesaikan kursus pertama.

Lead Magnet

Lead magnet adalah tool atau materi gratis yang bisa Anda tawarkan kepada calon peserta apabila mereka bersedia memberikan informasi kontaknya, seperti alamat email. Bentuknya bisa berupa eBook, panduan, webinar, atau template gratis.

tampilan halaman tutorial hostinger menunjukkan contoh lead magnet dalam bentuk ebook

Untuk menerapkan strategi lead magnet yang sukses, Anda perlu menawarkan sesuatu yang bermanfaat dan relevan dengan konten kursus Anda.

Misalnya, Anda bisa memberikan eBook berjudul “Cara Mempercepat Website” secara gratis, lalu mengajak calon peserta untuk membeli kursus lanjutan kalau ingin mendapatkan informasi selengkapnya.

Anda juga bisa menggunakan lead magnet untuk mengarahkan traffic ke halaman penjualan kursus, atau sebagai bagian dari strategi affiliate marketing dengan bisnis lain.

Halaman Penjualan

Halaman penjualan berfungsi untuk meyakinkan calon peserta agar mendaftar kursus Anda. Di halaman ini, Anda bisa mengajak pengunjung untuk melakukan beberapa tindakan, seperti mendaftar kelas atau berlangganan newsletter.

Beberapa elemen penting yang sebaiknya ada di halaman penjualan untuk meningkatkan konversi antara lain:

  • Banner. Berisi nama kursus, subjudul, gambar hero, dan CTA (ajakan bertindak) yang kuat untuk mengajak pengunjung mendaftar kursus Anda.
  • Deskripsi kursus. Jelaskan manfaat utama kursus Anda dan berikan gambaran lengkap tentang kurikulumnya agar calon peserta bisa melihat setiap bab dan materi kelas Anda.
  • Biodata pengajar. Sertakan profil singkat untuk menunjukkan kredibilitas Anda.
  • Bukti sosial. Tambahkan informasi pendukung, seperti testimoni, bagian FAQ, atau jaminan pengembalian dana untuk meningkatkan kepercayaan calon peserta.

Untuk membuat halaman penjualan, Anda bisa menggunakan platform seperti Teachable dan Thinkific yang menyediakan template dan editor drag-and-drop untuk membuat halaman penjualan tanpa repot.

tampilan banner page builder coursepro untuk platform teachable

Namun, semua halaman yang dibuat di platform tersebut akan memiliki desain serupa, yang mungkin kurang efektif untuk meningkatkan branding.

Apabila ingin mendesain halaman yang selaras dengan brandi Anda, pertimbangkan untuk menggunakan website Anda sendiri.

Misalnya, kalau menggunakan WordPress, Anda bisa memanfaatkan plugin page builder seperti Beaver Builder atau Divi untuk membuat halaman penjualan yang terintegrasi dengan website Anda.

SEO (Optimasi Mesin Pencari)

Strategi SEO sangat penting untuk memastikan kursus Anda bisa ditemukan dengan mudah oleh calon peserta melalui mesin pencari seperti Google. Untungnya, beberapa strategi optimasi website ini tidak memerlukan skill teknis tingkat lanjut.

Pertama, gunakan kata kunci yang relevan di seluruh teks website, termasuk meta title dan meta description, untuk memastikan website Anda SEO-friendly.

Kemudian, buatlah navigasi website yang mudah diakses dan optimalkan website Anda untuk perangkat seluler.

Berikutnya, terbitkan konten kursus yang berkualitas, seperti video materi, artikel blog, atau infografis yang menarik agar peserta tidak bosan menyimaknya.

Terakhir dan yang paling penting, konten Anda harus asli dan informatif. Sebab, siapa pun pasti tidak suka dengan materi yang terlalu bertele-tele dan tidak bermanfaat.

Anda juga bisa mempromosikan kursus di media sosial atau saluran online lainnya untuk meningkatkan otoritas Anda di bidang yang ditekuni.

Dengan memaksimalkan strategi SEO, kursus online Anda pun akan lebih mudah ditemukan oleh calon peserta yang mencari topik tersebut di internet.

Tips Berguna

Apabila baru akan membuat kursus online pertama Anda, cobalah untuk menargetkan long-tail keyword. Selain tingkat persaingannya rendah, kata kunci ini bisa membantu menargetkan pencarian yang lebih spesifik dan menjangkau calon peserta dengan lebih efektif.

Content Marketing

Strategi content marketing dilakukan dengan membuat dan mendistribusikan konten yang bermanfaat untuk menarik target audiens.

Misalnya, Anda bisa membuat blog untuk membahas topik-topik yang relevan dengan kursus Anda serta menekankan manfaat yang akan didapatkan peserta.

Contohnya, kalau Anda menawarkan kursus SEO untuk pemula, tulislah artikel tentang riset kata kunci atau strategi link building, lalu tambahkan link ke halaman kursus Anda. Bagikan juga konten tersebut di media sosial untuk menjangkau lebih banyak calon peserta.

Namun, meskipun biayanya cenderung rendah, strategi ini membutuhkan waktu yang lama sampai berhasil karena diperlukan proses kreatif yang cermat untuk membuat dan mengoptimasi konten.

Iklan Berbayar

Memasang iklan berbayar di mesin pencari, media sosial, atau website niche bisa menjadi cara cepat untuk mendatangkan traffic ke kursus online Anda.

Strategi ini bisa lebih hemat biaya karena iklan bisa ditargetkan secara spesifik ke calon peserta yang kemungkinan besar tertarik dengan kursus Anda.

Anda juga bisa memantau performa iklan dan menyesuaikan penargetannya kalau diperlukan. Beberapa jenis iklan berbayar yang bisa Anda coba adalah:

  • Iklan mesin pencari. Jenis iklan ini dilakukan dengan membuat penawaran untuk kata kunci tertentu agar muncul lebih tinggi di halaman hasil mesin pencari (SERP). Beberapa contoh yang populer adalah PPC (pay-per-click) dan CPC (cost-per-click).
  • Iklan media sosial. Dengan media sosial, course creator bisa membuat campaign iklan tertarget di platform seperti Facebook, Instagram, dan TikTok. Strategi ini cocok untuk menjangkau audiens yang lebih muda.
  • Iklan display. Biasanya muncul dalam bentuk banner atau pop-up di website, aplikasi, dan platform digital lainnya. Buatlah banner dengan judul dan visual yang menarik dan mengajak audiens untuk mengambil tindakan.
  • Iklan native. Tidak seperti iklan display tradisional, iklan ini menyatu dengan konten halaman, tidak mengganggu, dan terlihat lebih alami.

Email Marketing

Membuat email list atau daftar email masih cukup efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Anda bisa menggunakan email untuk mempromosikan kursus baru, mengingatkan peserta tentang tenggat waktu penyelesaian kursus, atau menawarkan promo dan diskon khusus.

Ikuti tips berikut ini untuk membuat email list yang efektif:

  • Buat pesan yang dipersonalisasi. Sesuaikan subjek dan isi email agar lebih relevan dan menarik bagi penerima.
  • Segmentasikan email list. Kelompokkan alamat email peserta berdasarkan minat atau kursus yang pernah diikuti. Hal ini akan membantu Anda menargetkan campaign dengan lebih baik.
  • Uji dan optimalkan email. Gunakan A/B testing untuk mencari tahu email mana yang paling efektif dari segi subjek, desain, dan CTA, lalu tingkatkan strategi email marketing Anda berdasarkan hasilnya.
  • Pantau dan analisis hasil strategi Anda. Gunakan tool automasi pemasaran untuk melihat metrik seperti open rate, click-through rate, dan konversi, lalu manfaatkan data tersebut untuk meningkatkan campaign Anda ke depannya.

Tips Sukses Bisnis Kursus Online

Di bagian ini, kami akan membagikan beberapa tips untuk membantu Anda sukses membuat dan menjual kursus online:

Bangun Kepercayaan Calon Peserta

Kepercayaan adalah kunci untuk meyakinkan calon peserta agar bersedia mengikuti kursus Anda. Selain itu, kepercayaan membantu membangun kredibilitas dan loyalitas peserta. Berikut beberapa cara yang bisa Anda coba:

  • Transparan dalam penyediaan kursus. Jelaskan nilai dan tujuan kursus Anda, serta manfaat yang akan didapatkan peserta darinya.
  • Manfaatkan bukti sosial. Tampilkan ulasan, testimoni, dan rating dari peserta sebelumnya untuk menunjukkan bahwa kursus Anda berkualitas dan sudah terbukti membantu banyak orang.
  • Tunjukkan kredibilitas Anda. Bangun personal branding yang kuat dengan memosisikan diri Anda sebagai seorang ahli. Aktiflah di media sosial untuk berinteraksi dengan audiens dan memberikan solusi terkait topik yang diajarkan.

Mudahkan Akses dan Proses Pembelian Kursus

Hal lain yang perlu dipertimbangkan saat menjual kursus online adalah memastikan kursus Anda mudah diakses dan dibeli oleh calon peserta.

Kalau menggunakan marketplace seperti Udemy atau SkillShare, proses pembayarannya akan ditangani oleh platform tersebut.

Namun, kalau menjual kursus di website sendiri, pastikan Anda menambahkan deskripsi kursus yang jelas dan mendetail serta menerapkan alur pembelian yang cepat dan mudah.

Misalnya, beberapa course creator menggunakan sistem pembayaran dua langkah yang terdiri dari pendaftaran akun dan pengisian informasi pembayaran. Hubungkan sistem pembayaran Anda dengan payment gateway seperti PayPal atau Stripe. Melalui platform ini, Anda bisa menerima berbagai metode pembayaran yang bisa meningkatkan kepuasan peserta dan angka transaksi.

tampilan homepage paypal indonesia

Dapatkan Masukan dari Peserta

Untuk meningkatkan kualitas kursus online Anda, cari tahu apa yang diinginkan oleh para peserta dan cara yang tepat untuk memenuhinya. Dalam hal ini, Anda bisa meminta masukan dari para peserta tentang pengalaman mereka selama mengikuti kursus Anda.

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan metode berikut untuk mendapatkan masukan terkait kursus Anda:

  • Survei. Kirim survei NPS (Net Promoter Score) kepada peserta di akhir atau selama berlangsungnya kursus. Survei ini bisa mencakup pertanyaan tentang materi kursus, cara penyampaiannya, dan tingkat kepuasan peserta secara keseluruhan. Gunakan tool online seperti SurveyMonkey atau Survicate untuk mempermudah proses ini.
  • Forum diskusi. Sediakan forum diskusi di mana peserta bisa berbagi pendapat dan masukan mereka tentang kursus Anda. Metode ini juga bisa membantu membangun komunitas dan meningkatkan keterlibatan peserta.
  • Wawancara personal. Hubungi beberapa peserta untuk melakukan sesi wawancara online atau langsung guna mendapatkan masukan yang lebih mendetail dan personal.
  • Dukungan email atau obrolan. Sediakan dukungan melalui email atau obrolan untuk memfasilitasi peserta dalam menyampaikan pertanyaan atau masukan.
  • Ulasan. Dorong peserta untuk memberikan ulasan di website Anda atau di platform ulasan pihak ketiga.

Kesimpulan

Menjual kursus online bisa menjadi bisnis yang menguntungkan untuk mendapatkan penghasilan, serta menjangkau audiens yang lebih luas untuk memberikan edukasi yang bermanfaat.

Untuk mulai mendapatkan uang dengan menjual kursus online, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Tentukan topik kursus yang banyak diminati.
  2. Pilih judul kursus yang menarik.
  3. Tentukan platform yang sesuai.
  4. Tetapkan harga yang sepadan.
  5. Berikan manfaat khusus untuk para peserta.
  6. Susun strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan penjualan.

Ingat, Anda perlu membangun personal branding yang kuat untuk membangun kepercayaan dalam menjual kursus online. Pastikan kursus Anda mudah diakses dan tersedia dalam alur pembelian yang ringkas. Selain itu, coba dapatkan masukan dari peserta untuk meningkatkan kualitas kursus Anda.

Semoga artikel ini membantu Anda memahami cara menjual kursus online secara efektif dan mengembangkan bisnis kursus Anda. Selamat mencoba dan semoga sukses!

Author
Penulis

Faradilla A.

Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.